--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
*Pesan Amman*
*oleh Pangeran Ghazi Bin Muhamad*


AMMAN - Islam dewasa ini menghadapi banyak tantangan dan permasalahan.
Mungkin salah satu dari semua kesalahpahaman dan kebingungan terbesar ini
adalah yang menyangkut sifat sejati agama Islam di kalangan umat Muslim dan
juga non-Muslim. Masalah ini telah menyebabkan penafsiran-penafsiran yang
keliru terhadap kitab suci Islam dan akibatnya terhadap fatwa-fatwa
keagamaan yang tidak sah dari orang-orang yang secara intelektual dan moral
tidak layak membuatnya. Memperbaiki keadaan ini melalui pemahaman yang
sepantasnya tentang ayat-ayat suci Islam tradisional karena itu memiliki
arti penting yang dalam bagi masa depan Islam dan Muslim.

Untuk mengatasi isu ini, Raja Abdullah II dari Yordania dan para ulama Islam
senior mengembangkan Pesan Amman, yang diawali dengan sebuah pernyataan
sederhana tetapi rinci yang dikeluarkan pada Nopember 2004 di Amman. Ia
menggambarkan apa itu Islam dan apa yang bukan, dan tindakan apa yang
mewakilinya dan apa yang tidak. Tujuannya adalah untuk menjernihkan kepada
dunia modern sifat sejati Islam dan sifat Islam sejati.

Pada tahun 2005 Raja Abdullah II mengirimkan tiga pertanyaan kritis kepada
24 cendikiawan agama paling senior dari seluruh dunia yang mewakili semua
cabang dan mazhab Islam:

(1) Siapakah seorang Muslim itu?
(2) Apakah boleh menyatakan seseorang sebagai seorang murtad (takfir)?
(3) Siapa yang memiliki hak-hak untuk mengeluarkan fatwa (ketetapan hukum)?

Berdasarkan fatwa-fatwa yang diberikan oleh para ulama besar ini (termasuk
Sheikh Al-Azhar Ayatollah Sistani dan Sheikh Qaradawi), pada bulan Juli 2005
Raja Abdullah II menyelenggarakan sebuah konferensi Islam internasional yang
mengumpulkan 200 ulama Islam terkemuka dunia dari 50 negara. Para ulama yang
secara musyawarah bermufakat mengeluarkan keputusan tentang tiga isu
fundamental, yang kemudian *dikenal sebagai 'Tiga Pokok':*

1. Mereka *mengakui keabsahan kedelapan mazhab* Sunni, Shiah dan Ibadhi
Islam; teologi Islam tradisional (Ash'arisme); Mistisisme Islam (Sufisme);
dan pemikiran Salafi sejati, dan berhasil membuat definisi yang tepat
tentang siapa gerangan Muslim.
2. Berdasarkan definisi ini mereka *mengharamkan takfir (pernyataan
kemurtadan seseorang) antara sesama Muslim*.
3. Mereka *menetapkan prasyarat-prasyarat subyektif dan obyektif bagi
dikeluarkannya fatwa* sehingga dapat menyingkapkan ketetapan-ketetapan bodoh
dan tidak sah atas nama Islam.

Selama satu tahun, dari Juli 2005 hingga Juli 2006, Tiga Pokok secara
mufakat juga diterapkan oleh lebih dari 500 ulama Muslim seluruh dunia.

Dokumen ini memiliki arti penting sangat besar karena ia menekankan pada
konsensus (ijma') keagamaan dan politis berdasarkan sejarah, keuniversalan,
dan kemufakatan bangsa-bangsa pada zaman kita sekarang, dan mengkonsolidasi
Islam tradisional dan ortodoks. Ini adalah kali pertama dalam lebih dari
seribu tahun ketika umat secara formal dan khusus bersepakat di tengah
kejamakan untuk mengakui secara hukum keagamaan yang saling mengikat umat
Muslim dan yang mengatasi permasalahan paling kritis yang dihadapi umat
Muslim dewasa ini: kurangnya kesepakatan tentang apa yang dimaksud dengan
Islam, dan karena itu kurangnya kesepakatan tentang siapa gerangan seorang
Muslim, dan apa sesungguhnya Islam.

Tidak ada yang baru secara mendasar dalam Pesan Amman, atau yang membuatnya
benar-benar otentik karena Islam adalah agama yang diwahyukan Tuhan, dan
karena itu tidak dapat diubah oleh manusia. Pesan Amman hanyalah merupakan
pernyataan kembali secara tegas dan kristalisasi dari prinsip-prinsip
bersama dari Islam tradisional, ortodoks, garis utama — dalam segala mazhab
pemikiran dan hukum tradisionalnya — Islam yang menjadi milik sejumlah besar
dan luas dari hampir 1,4 miliar Muslim sedunia.

Dengan kesadaran yang tepat, pendidikan dan pemahaman mengenai Pesan Amman
dan Tiga Pokoknya mungkin, Insya Allah, mencegah umat Muslim dipengaruhi
oleh fatwa-fatwa tidak sah dan tergelincir menjadi takfir dan terorisme
sebagai tindakan naluriah berlebihan menghadapi kemiskinan, ketidakadilan,
dan kesalahan-kesalahan dalam kebijakan luar negeri Barat.

Kesadaran yang tepat tentang Pesan Amman juga mungkin, dengan menyingkap
pendapat-pendapat tidak sah dari para fundamentalis dan teroris radikal,
membantu mencegah seruan-seruan di Barat bagi permusuhan terhadap umat
Muslim.

Pesan Amman merupakan berita baik tidak hanya bagi umat Muslim tetapi juga
bagi seluruh non-Muslim. Ia memastikan penyelesaian-penyelesaian Islami yang
seimbang bagi isu-isu mendasar seperti hak-hak asasi manusia, hak-hak
perempuan, kebebasan beragama, jihad yang sah, tata kewarganegaraan yang
baik bagi umat Muslim di negara-negara non-Muslim, dan pemerintah yang adil
dan demokratis — semua isu kunci yang mendasar bagi perdamaian dan kerukunan
dunia.

Agar Pesan Amman tidak hanya menjadi perjanjian bersejarah mengenai
prinsip-prinsip dasar, berbagai langkah sedang diambil untuk
memperkenalkannya melalui sarana-sarana pragmatis dan institusional,
seperti: (1) perjanjian antar-Islam; (2) hukum nasional dan internasional
yang menggunakan Tiga Pokok Pesan Amman untuk menjelaskan Islam dan melarang
takfir; (3) penggunaan terbitan dan multi-media dengan segala aspeknya untuk
menyebarluaskan Pesan Amman; (4) melembagakan ajaran Pesan Amman dalam
kurikulum sekolah dan kuliah-kuliah pada universitas di seluruh dunia; dan
(5) membuatnya bagian dari pelatihan Imam-imam masjid yang akan
mengikutsertakannya dalam ceramah-ceramah mereka.

Anda dapat membantu dengan menambahkan suara anda bagi konsensis Islam
internasional yang unik dan bersejarah ini. Tambahkan nama anda ke daftar
orang-orang di seluruh dunia yang telah mendorong dan mendukung Tiga Pokok.
Dorongan anda bagi Pesan Amman merupakan satu cara untuk menyumbangkan
perdamaian di dunia.

###

* Yang Mulia Pangeran Ghazi adalah ketua Komite Pesan Amman. Pesan Amman
dapat dibaca secara online di www.amanmesage.com.

Kirim email ke