Wah semua pada pinter ngebahas ilmu tafsir ya...
Tapi kenapa saya malah ga 'sreg' kali ini.

Keyakinan saya kok begini, simple saja, Allah menjaga Al-Quran dan
kitab2 yang laen itu bukan dalam bentuk fisik -ketika- ayat2 itu di
tulis, tapi justru tertulis dan dihafalkan oleh para Nabi dan
Rosulnya. Kondisinya sama saja Kitab taurat dihafal oleh para pendeta
(rabbi) di masanya, trus injil di hafal oleh Nabi Isa dan murid2nya
dan di turunkan ke murid2nya lagi secara turun temurun dan saya ga tau
sekarang spt apa di di kristen/katolik.
Trus Al-Qur'an juga sama, saya sering kok lihat di Kediri, Jombang, di
Cirebon, Bogor di pondok2 pesantren mereka (bnyk masih anak2 kecil,
seumuran SD/SMP, umumnya dah dewasa) menghafal Ayat2 Al-Qur'an itu.
Jadi mau di bakar ato dihancurkan Mushafnya sekalipun, Al-Qur'an ga
akan bisa dipalsukan lagi. 
Makanya banyak ditemukan Qur'an palsu dengan tambahan ayat2 baru. Dan
orang2 yang memalsukan ini menggunakan Al-Qur'an palsu itu untuk
mencoba nyerang balik ajaran2 Islam.
Mungkin ini maksud Allah...

Salam,
nur

--- In zamanku@yahoogroups.com, wirajhana eka <wirajh...@...> wrote:
>
> Mas Hendra dan All 
>   ---
>   Statement 1:
>   tidak ada satu pun kitab suci yang dijamin akan terus terjaga
keabadian dan kesuciannya sepanjang zaman. Tidak ada jaminan bahwa
kitab suci itu akan terus ada sepanjang zaman. 
>    
>   Statement 2:
>   Namun di bagian akhir dari periode sejarah manusia, Allah SWT
berkehendak untuk menghentikan pengiriman nabi dan kitab suci kepada
manusia. Untuk itu, Allah SWT menurunkan sebuah kitab suci terakhir
yang sifat utamanya adalah terjamin tidak hilang dari muka bumi dan
tidak bisa dipalsukan.
>    
>   Statement 3
>   Adakah satu ayat saja di dalam injil yang menjamin hal itu ? 
> 
>   ---
>    
>   Anda bersandar di Statement ke 3 untuk Injil dan secara bersamaan
anda mengklaim bahwa tidak ada jaminan hingga Muhammad datang
>    
>   Baik, saya buktikan bahwa Allah sendiri tidak dapat menjaga
UCAPANNYA, tentang Kesempurnaan dan menjaga FIRMANNYA
>    
>   Dibawah ini saya buktikan bahwa Allah tidak mampu menjaga
keasliannya dan kesempurnaannya:
>    
>   DUA Ayat di bawah ini adalah turun sebelum Hijriah, artinya mulai
dari SEJAK SAAT ITU SAMPAI ADA AYAT YANG MENGGANTIKANNYA!
>    
>   15:9
>   Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al qur’an dan sesungguhnya
Kami benar-benar memeliharanya
>    
>   Tafsir Ibn kathir, Mujahid said in this Ayah: (We do not send the
angels down except with the truth) "[i.e.,] with the Message and the
punishment.'' Then Allah, may He be exalted, stated that He is the One
Who revealed the Dhikr to him, which is the Qur'an, and He is
protecting it from being changed or altered.
>    
>   6:115
>   Telah sempurnalah kalimat Tuhanmu sebagai kalimat yang benar dan
adil. Tidak ada yang dapat merobah robah kalimat-kalimat-Nya dan Dia
lah yang Maha Mendenyar lagi Maha Mengetahui.
>    
>   Tafsir Ibn Kathir, ‘(None can change His Words.) meaning, none
can avert Allah's judgment whether in this life or the Hereafter’
>    
>   Teori Kesempurnaan Allah dipatahkan  sejak 127 ayat di gondol kambing:
>    
>   Ibnu Majah meriwayatkan dari A'isyah, yang mengatakan bahwa ayat
rajam dan ayat Radha'ah yang ia simpan di bawah ranjang telah dimakan
kambing dan tidak ada lagi dalam Al-Qur'an. 
>   
> Lihat : 
>   a.   "Ta'wil Mukhtalaf Al-hadits" oleh Ibn Qutaibah, hal. 310. 
>   b.   Musnad Ahmad, jilid 6, hal. 269. dll. 
>   
> 2. Aisyah mengatakan : "Pada masa Nabi, Surat Al-Ahzab dibaca
sebanyak 200 ayat, tetapi ketika Utsman menulis mushaf ia tidak bisa
mendapatkannya kecuali yang ada sekarang" 
>   
> Ref. ahlusunnah : 
>   1.   Suyuthi, dalam "Al-Itqan", jilid 2, hal. 25. 
>   2.   Muntakhab Kanzul Ummal pada Musnad Ahmad, jilid 2, hal. 1. 
>   3.   Musnad Ahmad, jilid 5, hal. 132. dll. 
>   
> 3. Umar bin Khottob mengatakan : "Apabila bukan karena orang-orang
akan mengatakan bahwa Umar menambah-nambah aya ke dalam Kitabullah,
akan aku tulis ayat rajam dengan tanganku sendiri" 
> lihat :
>   a.   Shohih Bukhori bab "shahadah indal hakim fi wilayatil Qadla". 
>   b.   "Al-itqan" oleh Suyuthi, jilid 2, hal. 25 dan 26. 
>   c.   Nailul Authar, kitab hudud ayat rajam, jilid 5, hal. 105. 
>   d.   Tafsir Ibnu Katsir, jilid 3, hal. 260. 
>   e.   "Hayatus Shohabah" oleh Kandahlawi, jilid 2, hal. 12. dll. 
>    
>   Teori Kesempurnaan ternyata DONGENG belaka karena telah berkurang
dan Hilang bahkan sebelum di Mushafkan:
>    
>   Anas b. Malik mengingat satu ayat yang turun saat beberapa muslim
terbunuh dalam perang, tetapi kemudian hilang [Muhasibi, Fahm al Quran
an wa manih , p 399, Tabari, Jami al Bayan, vol 2 p 479]
>    
>   Abdullah ibn Umar menyatakan banyak bagian qur'an yang telah
hilang.[Suyuthi, al Itqan fi ulum al Quran, vol 3 p 81-82]
>    
>   dan beberapa pakar yang kemudian menyatakan bahwa banyak bagian
qur'an telah hilang sebelum dikumpulkan.[Ibn Abi Dawud, Kitab al
Masahif, p 23 (mengutip pendapat Ibn Shihab (al Zuhri); Suyuthi, al
Itqan fi ulum al Quran, vol 5 p 179, mengutip Sufyan al Thawri; Ibn
Qutaybah, Tawil, p 313; Ibn Lubb, Falh al bab, p 92]
>    
>   Teori kesempurnaan, adalah Dongeng berlaka, karena manusia JUGA
YANG TELAH MENGUBAHNYA:
>    
>   Ubay b. Ka'b, sebagai contoh, menuliskan sura 98 (Al Bayyinah)
berbeda dimana Ubay mengklaim versi dia adalah dia dengar langsung
dari nabi SAW. Termasuk 2 surah yang tidak dimasukkan dalam mushaf
Usman [Ahmad b. Hanbal, vol 5 p 132; Tirmidhi, Sunan, vol 5 p 370; Al
Hakim al Naysaburi, al Mustadrak, vol 2 p 224; Suyuthi, al Itqan fi
ulum al Quran, vol 3 p 83]
>    
>   Ubay juga berpendapat bahwa sura 33 (al-Ahzab) seharusnya lebih
panjang, dimana yang dia yakin ingat adalah ayat-ayat rajam yang tidak
tertulis dalam mushaf Usman.Aisha menyatakan bahwa saat Nabi Muhammad
SAW masih hidup surat Al-Ahzab 3 kali lebih panjang dari yang ada di
Mushaf Usman [Ahmad b. HAnbal, vol 5 p 132; Muhasibi, Fahm al Quran an
wa manih , p 405; Bayhaqi, al Sunan al Kubra, vol 8 p 211; Al Hakim al
Naysaburi, al Mustadrak, vol 2 p 415; Suyuthi, al Itqan fi ulum al
Quran, vol 3 p 82, vol 1 P.226; Al Raghib al Isfahani, Muhadarat al
Udaba, vol 4 p 434]
>    
>   Kesaksian Hudhayfa b. al-Yaman yang menemukan sekitar 70 ayat
tidak tercantum dalam mushaf Usman. Hudhayfa juga meyakini bahwa Sura
9 (al-Bara'a) dalam mushaf Usman hanyalah ¼ dari yang biasa dibacakan
saat nabi SAW masih hidup.[Suyuti, al Durre Manthur, vol 5 p 180,
mengutip dari Bukhari, Kitab at Tarikh; Al Hakim al Naysaburi, al
Mustadrak, vol 2 p 331; Haytami, Majam al Zawaid, vol 7 p 28-29;
Suyuthi, al Itqan fi ulum al Quran, vol 3 p 84]
>    
>   Bahwa Suras 15 (al-Hijr) and 24 (al-Nur) seharusnya lebih panjang
dari yang tercantum dalam mushaf Usman. [Sulaym b. Qays al Hilali,
Kitab Sulaymn b. Qays, p 108; Abu Mansur al Tabrisi, al Intijaj, vol 1
p 222, 286; Zarkashi, al Burhan fi ulum al Quran, vol 2 p 35]
>    
>   Abu Musa al-Ash'ari mengingat keberadaan 2 sura yang panjang
dimana hanya satu ayat dari 2 sura itu yang dia masih ingat. Namun 2
sura itu tidak ada dalam mushaf Usman [Muslim, vol 2 p 726; Muhasibi,
Fahm al Quran an wa manih , p 405; Abu Nuaym, Hilyat al Awliya, vol 1
p 257; Bayhaqi, Dalai, vol 7 p 156; Suyuthi, al Itqan fi ulum al
Quran, vol 3 p 83]
>    
>   KEDUA,
>   87: 6 
>   Kami akan membacakan kepadamu (Muhammad) maka kamu tidak akan lupa
>    
>   Dalam suatu riwayat dikemukan bahwa apabila datang Jibril membawa
wahyu kepada Nabi SAW. beliau mengulang kembali wahyu itu sebelum
Jibril selesai menyampaikannya karena takut lupa lagi. Maka Allah
menurunkan ayat ini (S.87:2-6) sebagai jaminan bahwa Rasul tidak akan
lupa pada wahyu yang telah diturunkan. (Diriwayatkan oleh at-Thabarani
yang bersumber dari Ibnu Abbas. Didalam isnadnya terdapat juwaibir
yang sangat lemah.)
>    
>   Al Baqarah 2:106 Ayat mana saja yang Kami nasakhkan, atau Kami
jadikan (manusia) lupa kepadanya, Kami datangkan yang lebih baik
daripadanya atau yang sebanding dengannya. Tiadakah kamu mengetahui
bahwa sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu? 
>    
>   Dalam suatu riwayat dikemukakan bahwa turunnya wahyu kepada Nabi
SAW kadang-kadang pada malam hari tapi beliau lupa siang harinya. Maka
Allah turunkan ayat ini (S. 2: 106) sebagai jaminan bahwa wahyu Allah
tidak akan mungkin terlupakan. (Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim dari
'Ikrimah yang bersumber dari Ibnu Abbas.)
>    
>   Ini bisa berarti dua hal, Yaitu, Nabi Dijamin TIDAK BAKAL LUPA dan
permasalahan Nasikh Mansukh
>    
>   Faktanya: Nabi lupa ayat-ayat Quran dan Allah membuat Nabi lupa
ayat-ayat yang diturunkanNya: 
>    
>   Nabi mendengar seseoarang mengucapkan/melantunkan Quran di mesjid
dan berkata, Semoga Allah melimpahkan rahmatNya padanya, karena dia
telah mengingatkan saya ayat-ayat ini-dan itu dalam suatu surat.
Diriwayatkan Aisha dan Hisham (hadisnya sama kecuali kata ayat-ayat
diganti dengan kata yang saya lupa [Sahih Bukhari Volume 6 book 61
number 556, 557, 558, 562; Sahih muslim book 4, vol.1, no
1720,1721,1724,1726] 
>   Sahih Bukhari Volume 6 Book 61 Number 559:
>    
>   Dinarasikan oleh Abdullah: Nabi berkata,Mengapa seseorang dari
orang-orang itu berkata, Saya lupa ayat ini-dan-itu (dari Quran) Dia,
sebenarnya, dibuat (oleh Allah) untuk melupakannya. 
>    
>   Teori  kesempunaan, TELAH cacat bahkan oleh Allah sendiri dengan
Nasikh Mansukh yang kurang lebih berarti ayat yang
menggantikan/menghapus ayat yang digantikan/dihapus 
>    
>   An- Nahl 16:101 Dan apabila Kami letakkan suatu ayat di tempat
ayat yang lain sebagai penggantinya padahal Allah lebih mengetahui apa
yang diturunkan-Nya, mereka berkata: "Sesungguhnya kamu adalah orang
yang mengada-adakan saja". Bahkan kebanyakan mereka tiada mengetahui.
>    
>   Dari reaksi perkataan orang-orang itu jelas bahwa banyak yang
berkeberatan atas keputusan Allah dan bisa juga di artikan bahwa
mereka yang berkeberatan sudah menikmati beberapa keuntungan
sebelumnya dan kemudian Allah mengubahnya! Allah menegaskan bahwa Ia
lebih mengetahui apa yang diturunkannya 
>    
>   Al Ra’d 13:39 Allah menghapuskan apa yang Dia kehendaki dan
menetapkan (apa yang Dia kehendaki), dan di sisi-Nya-lah terdapat
Ummul kitab (Lohmahfuz). 
>   Al-Israa’ 17:86 Dan sesungguhnya jika Kami menghendaki, niscaya
Kami lenyapkan apa yang telah Kami wahyukan kepadamu, dan dengan
pelenyapan itu, kamu tidak akan mendapatkan seorang pembela pun
terhadap Kami, 
>   Al-Hajj 22:52 Dan Kami tidak mengutus sebelum kamu seorang rasul
pun dan tidak (pula) seorang nabi, melainkan apabila ia mempunyai
sesuatu keinginan, setan pun memasukkan godaan-godaan terhadap
keinginan itu, Allah menghilangkan apa yang dimasukkan oleh setan itu,
dan Allah menguatkan ayat-ayat-Nya. Dan Allah Maha Mengetahui lagi
Maha Bijaksana, 
>    
>   Tafsir Jalalain berkaitan dengan ayat tsb: 
>   (Dan Kami tidak mengutus sebelum kamu seorang rasul pun) rasul
adalah seorang nabi yang diperintahkan untuk menyampaikan wahyu (dan
tidak pula seorang nabi) yaitu orang yang diberi wahyu akan tetapi
tidak diperintahkan untuk menyampaikannya (melainkan apabila ia
membaca) membacakan Alquran (setan pun, memasukkan godaan-godaan
terhadap bacaannya itu) membisikkan apa-apa yang bukan Alquran dan
disukai oleh orang-orang yang ia diutus kepada mereka. 
>   Sehubungan dengan hal ini Nabi saw. pernah mengatakan setelah
beliau membacakan surah An-Najm, yaitu sesudah firman-Nya, "Maka
apakah patut kalian (hai orang-orang musyrik) menganggap Lata, Uzza
dan Manat yang ketiganya ..." (Q.S. An-Najm, 19-2O) lalu beliau
mengatakan, "Bintang-bintang yang ada di langit yang tinggi itu,
sesungguhnya manfaatnya dapat diharapkan". 
>   Orang-orang musyrik yang ada di hadapan Nabi saw. kala itu merasa
gembira mendengarnya. Hal ini dilakukan oleh Nabi saw. di hadapan
mereka, dan sewaktu Nabi saw. membacakan ayat di atas lalu setan
meniupkan godaan kepada lisan Nabi saw. tanpa ia sadari, sehingga
keluarlah perkataan itu dari lisannya. 
>    
>   Maka malaikat Jibril memberitahukan kepadanya apa yang telah
ditiupkan oleh setan terhadap lisannya itu, lalu Nabi saw. merasa
berduka cita atas peristiwa itu. Hati Nabi saw. menjadi terhibur
kembali setelah turunnya ayat berikut ini, ("Allah menghilangkan)
membatalkan (apa yang ditiupkan oleh setan itu, dan Dia menguatkan
ayat-ayat-Nya) memantapkannya. (Dan Allah Maha Mengetahui) apa yang
telah dilancarkan oleh setan tadi (lagi Maha Bijaksana) di dalam
memberikan kesempatan kepada setan untuk dapat meniupkan godaannya
kepada Nabi saw. Dia berbuat apa saja yang dikehendaki-Nya.
>    
>   KETIGA, 
>   Hadis Sahih Syiah (berani jamin ini tidak diakui sah oleh Sunni)
mengatakan seperti ini:
>    
>   Dari Hisyam bin Salim, ia menerimanya dari Abu 'Abdullah
'alaihissalam yang mengatakan: "Al Qur'an yang dibawa malaikat Jibril
kepada Muhammad saw terdiri dari tujuh belas ribu ayat." ["Al Kafiy
Fil Ushul" Kitab Fadhul Qur'an, Bab Nawadir, hal. 634 Jilid II,
Cetakan Teheran 1381H]  
>    
>   Dari sini wajar kalau klaim Syiah mengatakan Mushaf Fatima 3 x
Mushaf Usman (6000an ayat):
>    
>   Abu Basir seorang kepercayaan Imam Jaafar telah datang berjumpa
dengan Imam Jaafar. Abu Basir bertanya kepada Imam Jaafar berhubungan
dengan ilmu dan kelebihan Saidina Ali dan imam imam syiah… didalam
buku tulisan Al Kualaini tersebut Imam Jaafar telah dikatakan menjawab
sedemikian.. “Kita juga ada Mushaf Fatimah dan apakah yang orang
ramai tahu tentang Mushaf Fatimah ? Ianya adalah sebuah Mushaf yang
tiga kali lebih besar dari Al Quraan dan tidak ada satu ayat Al Quraan
mereka didalam nya. (Usul al-Kafi oleh al-Kulaini ms 146)
>    
>   Orang Sunni berpendapat bahwa mana mungkin wong si fatima mate 6
Bulan setelah Muhammad.
>    
>   konyol!...
>    
>   a.   Wong nabi saja punya sekretaris Zaid dan tulisan2 itu banyak
tercatat masa nunggu nabi wafat baru dituliskan...
>   b.   Lha ayat rajam yang tertulis dan tersimpan dibawah ranjang
saja sdh membuktikan bahwa ada tercatat ucapan2 tersebut..
>   c.   Kalo nunggu mate baru dituliskan maka dasarnya Mushaf Usman
dari mana?
>    
>   Disamping itu, Fatima itu adalah wanita istimewa:
>    
>   Seterusnya Imam Jaafar ketika ditanya lagi oleh Abu Basir
berhubung dengan Mushaf Fatima , Abu Basir menyatakan Imam Jaafar
menyebut :
>    
>   Apabila Allah menaikkan Rasul Nya dari dunia (wafat) … Fatimah
menjadi terlalu sedih yang teramat sangat dan berduka cita yang hanya
diketahui oleh Allah saja. Allah kemudian menurunkan malaikat untuk
membujuknya semasa kesedihan tersebut dan malaikat tersebut telah
berbicara dengan Fatimah. Fatimah menceritakan peristiwa tersebut
kepada Ali dan Ali meminta Fatimah memberitahunya apabila malaikat
tersebut datang. Setiap kali malaikat datang Ali telah mencatatkan
segala yang disebut oleh malaikat tersebut… dan Inilah yang di
panggil mushaf Fatimah. Usul al-Kafi oleh al-Kulaini ms 147) 
>    
>   Jadi Kesempurnaan dan menjaga itu gugur sudah apalagi setelah di
BUKUKAN!
>    
>   Kalau anda bertahan dengan teori bahwa Hadis diatas adalah PALSU
atau FITNAH, maka itu menjadi kewajiban anda untuk membuktikannya,
karena klaim anda menyangkut integritas, Para perawi, pengumpul dan
penjamin kesahihan!
>    
>   Allah mengklaim memperkuat Isa dengan Rohul Qudus, maka mana Injil
yang dimaksud yang di katakan Allah?
>   
> Jon Sabuin <jon.sab...@...> wrote:
>               Kalau begitu saudara Hendra Wijaya tolong
kasihtau,mana Injil yang asli!
>   Kalau ada Injil asli yang lain dan itu dipercaya mengandung
kebenaran maka saya adalah orang Kristen pertama yang akan
meninggalkan kepercayaan yang saya sudah yakini selama ini.
> 
>   


Kirim email ke