http://www.gatra.com/versi_cetak.php?id=123238


HIV/AIDS Masuk Kurikulum Sekolah di Papua

Jayapura, 18 Pebruari 2009 10:16
Penyakit mematikan HIV/AIDS, yang banyak diidap warga Papua, akan dimasukkan 
dalam kurikulum yang akan diajarkan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) di 
provinsi itu.

Staf medik dari Wahana Visi Indonesia (WVI), dr. Ronald di Jayapura, (17/2), di 
sela-sela acara pelatihan pendidikan kecakapan hidup untuk penanggulangan AIDS 
bagi guru SMP sekota Jayapura, mengatakan, penambahan kurikulum pembelajaran 
tentang HIV/AIDS kepada siswa SMP bertujuan memberikan pemahaman lebih dini 
kepada para siswa tentang bahaya penyakit AIDS serta pentingnya masalah 
kesehatan organ reproduksi.

"Dari data yang ada, pengidap penyakit AIDS, sebagian besar adalah mereka yang 
masih berusia muda, antara 20-30 tahun. Artinya dia terinfeksi virus HIV 
sekitar usia 13-18 tahun. Hal ini jelas sangat memprihatinkan," ujar Ronald.

Menurutnya, pihak WVI telah melakukan upaya advokasi kepada pihak pemerintah 
provisi Papua dalam hal ini gubernur. Selanjutnya, gubernur menyetujui dan 
telah mengeluarkan surat edaran kepada sekolah-sekolah terkait rencana 
penetapan kurikulum HIV/AIDS ini.

Direncanakan, pada tahun ajaran baru ini, penambahan kurikulum tentang HIV/AIDS 
sudah mulai diajarkan di bangku SMP, dengan prosentase 75 persen HIV/AIDS, 
narkoba dan kesehatan reproduksi. "Sudah ada 60 buah SMP di Kabupaten dan Kota 
Jayapura, yang akan jadi pilot project penambahan kurikulum ini. Pada bulan 
Juli mendatang sudah mulai berjalan," katanya.

Hal senada disampaikan kepala bidang SMP, Dinas Pendidikan dan Pengajaran Kota 
Jayapura, Klemens Sula. "HIV/AIDS ini akan diinklusikan bersama dengan 
pelajaran lainnya dalam kurikulum muatan lokal," ujar Sula. [TMA, Ant]

Kirim email ke