http://www.pontianakpost.com/index.php?mib=berita.detail&id=16043
Sabtu, 07 Maret 2009 , 08:39:00 Hak dan Kewajiban Politik Perempuan Belum Memadai Eselon II Nihil SINGKAWANG - Ketua Dewan Pembina Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kota Singkawang Emma Febri saat pembekalan calon legislatif perempuan menghadapi pemilihan umum Kota Singkawang di Gedung PKK Jalan Firdaus kemarin mengungkapkan, kaum perempuan memang sudah mendapatkan kesempatan untuk menggunakan hak dan kewajiban politiknya, namun belum memadai. "Karena dalam kenyataannya, masih mengalami peminggiran, diksriminasi, penekanan dan praktek subordinasi. Sehingga tidak dapat mengembangkan potensi diri secara optimal dalam proses pembangunan," kata Emma Hasan Karman, istri Wali Kota Singkawang. mma menambahkan, hal ini secara langsung salah satunya dapat berpengaruh terhadap penyelesaian berbagai isu sentral peerempuan. Seperti masalah kekerasan perempuan, kekerasan terhadap anak, maraknya perdagangan perempuan atau rendahnya kemampuan Sumber Daya Manusia perempuan karena akses yang terbatas pada pendidikan dan pelatihan. "Sekarang, kesempatan telah terbuka bagi perempuan untuk berkiprah di berbagai bidang. Kita memiliki kesempatan yang seluas-luasnya untuk menunjukkan eksistensi diri," kata Emma. Kata Emma lagi, memang harus diakui bahwa untuk Kota Singkawang kesempatan itu belum terbuka luas. Fakta mengungkapkan, bahwa saat ini hanya ada tiga saja anggota legislatif perempuan di Dewan Perwakilan Rakyat Kota Singkawang. Dan untuk eksekutif belum ada perempuan yang duduk di eselon II. Ia menambahkan, hal ini disebabkan karena adanya syarat-syarat tertentu yang belum dapat terpenuhi oleh perempuan untuk pejabat Eselon II, terutama syarat kepangkatan dan pengalaman. "Mudah-mudahan untuk ke depan dengan perjuangan kita, para perempuan dapat memiliki keseteraaan dengan laki-laki dalam berkiprah dalam pembangunan," ujar Emma berharap. Dalam kesempatan itu juga, Emma mengimbau kepada kaum perempuan baik secara individu maupun organisasi, untuk berpartisipasi dalam pemilu. "Jangan ada perempuan yang golput. Marilah kita menggunakan hak suara kita untuk mensukseskan pemilu tahun 2009," ungkap Emma. "Selamat berjuang kaum perempuan untuk ikut berbuat demi membangun bangsa dan negara ini, khususnya bagi pembangunan di Kota Singkawang yang kita cintai ini," tegas Emma mantap. Zulha Edy R Yacoub selaku Ketua GOW Kota Singkawang dalam laporannya mengatakan, disadari pendidikan politik perempuan harus dibangun melalui kesadaran atas hak dan kewajiban sebagai individu, warga masyarakat dan warga negara. Ia menambahkan, sebagai warga masyarakat, perempuan seperti halnya laki-laki berhak mendapatkan akses, manfaat, kontrol dan partisipasi terhadap sumber daya dan informasi, mempunyai hak dan kesempatan untuk berpartisipasi aktif dalam proses manajemen pembangunan. "Sebagai warga negara, perempuan berhak untuk memilih dan dipilih, berbicara, berserikat, berusaha dan memperoleh perlindungan hukum," tegasnya. Dia menambahkan, "Kaum perempuan menginginkan pendidikan politik yang berbudaya dengan memberikan pemahaman yang benar tentang makna politik, karena politik sesungguhnya mengandung nillai-nilai kearifan dan kebijakan untuk memperjuangkan kesejahteraan rakyat."Ia berharap, agar para caleg perempuan mempunyai bekal yang cukup dalam memahami peraturan perundang-undangan terkait dengan pemilu 2009 dan memiliki pemahaman tentang program pemberdayaan perempuan. (ody)