--- In zamanku@yahoogroups.com, Abdul Rohim <peduli_kla...@...> wrote: >Biasa.... Ex pejabat yang kecewa dan gak kepake sering ngomong begini. >Termasuk Barisan yang sakit hati... Apakah ia gak ngaca kalo dia juga gak >bersih2 amat....
lagu lama > > > > Sintong: Banyak Kebohongan Orde Baru > "Buku ini berisi pengalaman tugas dan berbagai peristiwa penting dalam > sejarah ABRI." > > JAKARTA - Mantan Panglima Daerah Militer Udayana Letnan Jenderal > (Purnawirawan) Sintong Panjaitan menyatakan banyak kebohongan yang > disampaikan kepada publik oleh para pejabat Orde Baru terkait dengan > peristiwa bersejarah di negeri ini. "Ada yang bisa mengatakan dan menguraikan > tidak sesuai dengan yang sesungguhnya. Padahal saya terlibat secara fisik dan > masih hidup," katanya. > Sintong mengungkapkan hal itu saat peluncuran bukunya, Perjalanan Seorang > Prajurit Para Komando, di Balai Sudirman, Jakarta, semalam. Buku setebal 520 > halaman itu ditulis oleh Hendro Subroto. Selain berisi pengalaman hidup, kata > Sintong, "Buku ini berisi pengalaman tugas dan berbagai peristiwa penting > dalam sejarah ABRI." > Menurut Sintong, buku ini diterbitkan atas desakan keluarga, terutama > istrinya, teman, dan para senior tentara. Tujuannya, mengungkap kebenaran > sesungguhnya di balik peristiwa-peristiwa bersejarah di negeri ini. "(Karena) > banyak pengalaman yang perlu diungkap, banyak peristiwa yang disamarkan," > ujar mantan staf khusus Presiden Habibie ini. > Dalam bukunya, Sintong bertutur soal kiprahnya di militer, terutama saat > peralihan pemerintahan dari Soeharto ke B.J. Habibie. Di Korps Baret Merah, > Sintong mendidik angkatan muda, antara lain Hendropriyono, Agum Gumelar, > Luhut Pandjaitan, dan Prabowo Subianto. Sintong juga pernah memimpin sejumlah > operas militer khusus, seperti Operasi Woyla. > Di buku itu Sintong juga mengungkap soal insiden Dili pada 12 November 1991 > yang, menurut dia, terdapat unsur sabotase karena, "penembakan itu tidak > seujung rambut pun sesuai dengan kebiasaan ABRI," kata Sintong. Dia merasa > disabot oleh kawan dan lawan. "Alangkah bodohnya saya kalau saya sampai > memerintahkan petugas keamanan melakukan penembakan." > > > Sintong mengaku pernah menyampaikan aspirasi warga Timor Timur, yang menuntut > wilayahnya dijadikan daerah istimewa seperti Aceh dan Yogyakarta, kepada > Presiden Soeharto. Tapi Soeharto menjawab dengan keras, "Kamu jangan berpikir > mundur. Nanti daerah istimewa itu tidak ada lagi." Reaksi Soeharto itu > membuat Sintong ketakutan. TITO SIANIPAR | DWI WIYANA > > http://www.korantempo.com/korantempo/koran/2009/03/12/headline/krn.20090312..159342.id.html > > > http://media-klaten.blogspot.com/ > > > > salam > Abdul Rohim >