Refleksi : KKN adalah berkat penguasa dan oleh karena itu tidak perlu dijadikan agenda politik!
http://www.waspada.co.id/index.php?option=com_content&task=view&id=73162&Itemid=27 Pertemuan Mega-JK sia-sia Saturday, 14 March 2009 01:13 WIB HENDRA GUNAWAN WASPADA ONLINE MEDAN - Lima poin kesepakatan antara Mega-JK tidak ada menyentuh permasalahan hukum dan pemberantasan KKN. Dinilai pertemuan itu bakal sia-sia karena jauh dari apa yang diamanat perjuangan reformasi. "Kesepakatan Mega-JK sia-sia, kenapa masalah KKN dan hukum tidak menjadi prioritas kesepakatan antara mereka. Ada apa dibalik itu," kata Wakil Ketua DPD Partai Demokrat Sumatera Utara, Ahmad Ikhyar Hasibuan, tadi malam. Lebih lanjut dikatakannya, kesepakatan yang digagas JK-Mega (PDI-Perjuangan-Golkar-red) dinilainya sebagai bentuk kegelisahan kedua partai besar itu menjelang Pilpres 2009. "Itu bentuk kegelisahan JK dan Mega. Mega misalnya, partainya tidak akan mungkin mengusung dia sendirian. Begitu juga JK yang kita lihat cukup sulit mencari pasangan meski ia hanya ingin menjadi Wapres," kata Ikhyar Hasibuan. Menurut Ikhyar lagi, langkah-langkah yang dilakukan JK belakangan ini bisa ditebak bahwa yang diincar Ketum Golkar itu bukan untuk dicalonkan menjadi presiden. "Kalau JK ingin menjadi presiden, saya pikir terlalu berat. JK sepertinya lebih nyaman dicalonkan menjadi wapres. Dan Mega yang menjadi presidennya. Kalau kemudian muncul kesepakatan Mega yang harus menjadi wapres, koalisi PDIP-Golkar akan bubar sendirinya. Sebab Mega sampai kapan pun tidak akan mau menjadi wapres," katanya Jadi, nilai Ikhyar, kesepakatan JK-Mega merupakan langkah politik yang keliru dan tidak mempunyai makna. Apalagi kesepakatan yang mereka bangun telah menghilangkan semangat reformasi. "Di antaranya kesepakatan dalam penegakkan hukum dalam pemberantasan KKN. Padahal persoalan inilah yang sebenarnya dinanti-nantikan rakyat," demikian Ikhyar
<<printButton.png>>
<<emailButton.png>>