Refleksi :  Masyaalloh! Jakarta tak terpakai?

http://www.harianterbit.com/artikel/rubrik/artikel.php?aid=63882


Hongkong bakal jadi pusat finansial Islam
      Tanggal :  14 Mar 2009 
      Sumber :  Harian Terbit 


HONGKONG, yang merupakan pusat finansial terbesar ketiga di dunia setelah New 
York dan London, bakal menjadi pusat finansial Islam. Keseriusan pulau ini 
dalam memfasilitasi finansial Islam terlihat dari pengumuman pemerintah tentang 
proposal anggaran belanja tahun 2009/10. Pemerintah Wilayah Administratif 
Khusus Hongkong akan mengirimkan draf UU ke Dewan Legislatif pada tahun ini 
dengan tujuan untuk menciptakan bisnis yang setara antara berbagai produk 
finansial Islam dan produk konvensional.

Langkah ini disambut hangat para pemain pasar finansial Islam di kawasan itu. 
Sambutan hangat juga datang dari negara-negara di Dewan Kerja Sama Teluk GCC 
dan Eropa. Sekalipun tidak memiliki strategi finansial Islam yang resmi, 
pemerintah Hongkong pada dua tahun lalu memutuskan untuk mengembangkan pulau 
itu menjadi pusat pasar modal Islam di tingkat regional dan internasional. 
Strategi ini juga sejalan dengan aspirasi Hongkong untuk menjadi pusat 
finansial global sekaligus menawarkan berbagai kesempatan di industri finansial 
Islam yang mengalami pertumbuhan paling pesat.

Namun begitu, beberapa transaksi skala besar sudah dilakukan di Hongkong. 
Misalnya, sebagian besar mandat Sukuk bank HSBC dibuat oleh tim pasar modal dan 
pasar utang HSBC di Hongkong. Mereka menyusunnya setelah bekerja sama erat 
dengan divisi finansial Islam, HSBC Amanah.

Dalam rancangan anggaran belanja 2009 yang dipaparkan pada 25 Februari lalu, 
Sekretaris Finansial Hongkong, John C Tsang menegaskan, pemerintah akan 
mengembangkan lebih lanjut dan meningkatkan kerja sama finansial dengan pasar 
finansial Islam. Ini dimaksudkan untuk mengonsolidasikan posisi Hongkong 
sebagai pusat finansial internasional. 

Lantaran sebagian besar produk finansial Islam melibatkan penjualan dan 
pembelian kembali sejumlah aset, transaksi seperti itu memerlukan 
pertanggungjawaban pajak di Hongkong. Karena itu, pemerintah berencana untuk 
menyertakan proposal ke Dewan Legislatif pada 2009-10 untuk menciptakan 
berbagai produk finansial Islam yang setara dengan produk bank konvensional.

Pemimpin tertinggi Hongkong, Donald Tsang juga menekankan komitmen pemerintah 
untuk mendukung perkembangan finansial Islam di kota itu. Pemerintah percaya 
bahwa sebagai pusat finansial Islam, khususnya untuk instrumen pasar modal dan 
investasi, Hongkong bakal menawarkan berbagai macam layanan finansial.

Perkembangan di Hongkong terjadi menyusul peluncuran Sukuk untuk mata uang 
rupiah oleh pemerintah Indonesia pada Januari 2009 dan fasilitas sukuk oleh 
Otoritas Moneter Singapura. Sementara Japan Bank for International Cooperation 
(JBIC) mengonfirmasikan rencananya untuk pengeluaran Sukuk senilai 500 juta 
dolar AS di pasaran Malaysia setelah tertunda lantaran kredit macet. Korea 
Selatan baru-baru ini juga akan mengkaji ulang kebijakan perbankan untuk 
mengakomodir finansial Islam. Ini berarti bakal terjadi persaingan usaha di 
bidang layanan finansial Islam di sejumlah negara di Asia Timur.

Bahkan dalam KTT Sukuk Asia di Hongkong pada Februari lalu, Eddie Yue, yang 
menjabat deputi chief executive Otoritas Moneter Hongkong HKMA menjelaskan 
strategi finansial Islam di pemerintahnya. Mereka akan membangun infrastruktur 
yang layak dan pengembangan program kesadaran dan pendidikan tentang finansial 
Islam di tingkat lokal dan dunia. (islamonline/dia)

Kirim email ke