China Selamanya Tak Akan Jadi Superpower Ekonomi !!!
                                             
Kekuatan ekonomi China hanyalah semu karena bukan berasal dari kekuatan 
ekonominya sendiri melainkan berasal dari devisa yang diterimanya dari hasil 
penjualan produksi2nya yang di-eksport keberbagai negara dimuka bumi ini.

Memang betul, jumlah yang diterima China dari hasil eksport produksinya bisa 
jadi tertinggi didunia, namun apalah artinya kalo kebutuhan dalam negerinya 
untuk memberi kesejahteraan kepada rakyatnya membuat uang masuk yang 
diterimanya sama sekali jadi minus.

Jadi, kalo China ingin menjadi superpower ekonomi, maka harus melihat bagaimana 
caranya Amerika bisa menjadi superpower ekonomi didunia ini.

Kekayaan dan kekuatan ekonomi Amerika bukan berasal dari luar Amerika melainkan 
dari dalam negeri Amerika itu sendiri yang mempengaruhi justru ekonomi dunia 
secara keseluruhan.

Amerika, adalah satu2nya negara didunia yang mampu dan berhasil menarik pajak 
dari rakyatnya sendiri dalam jumlah yang paling besar dimuka bumi ini.  Hingga 
detik ini, belum ada satupun negara2 didunia yang mampu mengatur penarikan 
pajak yang begitu besar hasilnya seperti yang dilakukan pemerintah Amerika.

Oleh karena itu, pemerintah Amerika berdiri diatas kekuatan ekonomi rakyatnya 
bukan kekuatan ekonomi negara diluarnya.  Negara Amerika bukan berhutang kepada 
negara2 diluarnya melainkan berhutang kepada rakyatnya sendiri.

Dengan hasil penarikan pajak rakyatnya, Amerika mampu malah memberi bantuan 
ekonomi kepada semua rakyat2 didunia ini.

Apakah mungkin China bisa menarik pajak dari rakyatnya???  Jawabnya jelas dan 
tegas, system komunis melarang negara untuk menarik pajak kepada rakyatnya, 
justru sebaliknya, rakyatnya itulah yang tergantung hidupnya dari negaranya. 
Sebaliknya dengan Amerika, negara ini tergantung kelangsungan hidupnya dari 
hasil penarikan pajak dari rakyatnya.

Itulah sebabnya, meskipun secara politik dan ideologis persaingan perang dingin 
dunia dimenangkan oleh Amerika, China bahkan jatuh secara administrative 
kedalam kekuasaan Amerika, namun Amerika tidak akan mengubah system komunis 
yang telah berlangsung di China.  Tujuannya jelas, untuk menahan China menjadi 
superpower ekonomi dimasa depannya.

Bahkan di Indonesia pun, Amerika selalu mendukung semua gerakan Syariah Islam 
sejak dizaman Bung Karno, karena Syariah Islam melarang menarik pajak dari umat 
Islam, bahkan sebaliknya menghalalkan bukan cuma menarik pajak tapi juga 
menjarah mereka yang bukan Islam.  Dalam hal inilah akan membawa Indonesia 
dalam krisis ekonomi yang abadi dan Amerika akan menjadi satu2nya alternatif 
bantuan tempat ketergantungan hidup bangsa ini secara permanent.

Ilmu ekonomi sangat dinamis, saking dinamisnya, tak satupun ahli ekonomi 
Indonesia bisa memahami teori dan ilmu ekonomi itu sendiri.  Mereka hanya 
mengerti istilah2 ekonomi tanpa menguasai variasi aplikasi ilmu ekonomi untuk 
mengatur ekonomi.

Ibarat jurus2 ilmu silat, secara teoritis begini dan begitu, tapi kalo sudah 
dalam praktek perkelahian sesungguhnya maka segala teori itu tidak perlu 
digunakan karena semuanya tergantung kepada bakat dan kreatifitas si jago silat 
itu sendiri.

Demikianlah, ilmu ekonomi hanyalah teori yang merupakan dasar2 yang perlu 
dipahami sebelum bergelut dikancah ekonomi yang penuh variasi2 yang tidak 
selalu harus sejalan dengan ilmu ekonomi itu sendiri.

Ny. Muslim binti Muskitawati.




Kirim email ke