Kalau dibandingkan dari segi materi; hidup kita sekarang ini ada jauh lebih 
baik daripada generasi orang tua kita. Kita memiliki kendaraan bermotor, TV, 
Kulkas lengkap s/d komputer, bahkan belanjapun di Mall, tetapi jawablah dengan 
jujur apakah anda memiliki rasa "Damai di Hati" apakah Anda merasa hidup anda 
jauh lebih nyaman daripada masa kecil Anda?

Boro-boro bisa merasakan rasa damai, kalau bisa istirahat sejenak saja sudah 
kamsiah banget tuh ! Lihat saja ! Tagihan yang berjibun datang tiada hentinya, 
belum lagi memikirkan biaya sekolah anak. Disamping itu dalam masa krismon 
sekarang ini, rasa takut di PHK ataupun usaha tidak jalan menghantui kita 
terus-menerus siang dan malam. Belum lagi stress dengan keluarga, dimana 
jangankan bisa damai, kalau tidak terjadi keributan dirumah saja sudah bagus.

Rasa tidak damai ini bukan hanya disebabkan oleh masalah materi saja, tetapi 
bisa juga disebabkan, karena adanya rasa duka yang mendalam maupun rasa 
dikecewakan ataupun disakiti. Tidak bisa dipungkiri setiap weekend kita bisa 
pergi berlibur keluar kota, tetapi tanyalah sama diri sendiri, apakah anda bisa 
mendapatkan kedamaian ditempat wisata tsb, walaupun tempatnya asri sekalipun 
juga ? 

Perasaan tidak damai ini bukannya dirasakan oleh wong kere dan wong cilik saja, 
tetapi para konglomerat yang kaya, bahkan Presiden sekalipun belum tentu bisa 
mendapatkan rasa damai di hati. Bahkan sampai masuk keliang lahat sekalipun, 
kita masih tetap mendambakan untuk bisa mendapatkan rasa damai oleh sebab 
itulah adanya tulisan Rest in Peace (RIP).

Pada saat kita masih kecil, dimana kita merasa sedih ataupun takut, orang tua 
kita sering memeluk maupun membelai kita, sehingga dengan mana timbul rasa 
nyaman maupun damai, tetapi setelah kita dewasa kepada siapa kita bisa 
mengharapkan perlindungan maupun belaian kasih lagi ? 

Boro-boro perlindungan maupun belaian kasih sayang, kalau ada orang yang sudah 
tertarik maupun mendengar problem kita saja sudah bagus. Jangankan orang luar 
pasangan hidup sendiri sekalipun, jarang punya waktu maupun tertarik akan 
keluhan kita. Satu-satunya obat yang bisa memberikan rasa damai sejenak adalah 
obat penenang seperti Valium ataupun obat tidur. Maka tidaklah heran apabila 
kita sering mendambakan masa kecil kita yang masih penuh dengan rasa kedamaian. 

Hal ini pula membuktikan, bahwa untuk bisa mendapatkan rasa damai itu tidak 
perlu selalu dikaitkan dengan uang. Terkadang pada saat kita kecil, walaupun 
makan hanya sekedar dengan Emping dan Kecap sekalipun, sudah dapat menimbulkan 
rasa nyaman, karena disuapin dengan penuh rasa kasih sayang oleh ibu kita.

Rasa damai bagi mang Ucup nilainya ada jauh lebih tinggi daripada rasa bahagia. 
Disamping itu di dunia ini tidak ada kebahagiaan abadi. Hampir semua 
kebahagiaan itu semu sifatnya, sebab pada umumnya kita baru akan merasa bahagia 
apabila semua keinginan kita terpenuhi, tetapi setelah itu otomatis akan timbul 
keinginan baru alias tidak bahagia lagi.

Mungkin karena sudah ditakdirkan bahwa manusia ini hidupnya harus menderita, 
sehingga pada saat kita dilahirkan di dunia inipun sudah harus ada orang yang 
menderita ialah ibu yang melahirkan kita.

Maka dari itu walaupun sudah nungging dari pagi s/d malam maupun berdoa dengan 
tanpa diputus oleh kata Amin sekalipun, tetap saja tidak mampu memberikan rasa 
damai di hati. Lihat saja partai yang menggunakan nama Partai Damai & Sejahtera 
sekalipun, kenyataannya saling gontok-gontokan terus-menerus, alias tiada damai 
sama sekali.

Yang menjadi pertanyaan adakah obat atau rahasia yang bisa memberikan rasa 
damai di hati bagi kita ?

Bersambung
Mang Ucup
Email: mang.ucup<at>gmail.com
Homepage: www.mangucup.org
Facebook


Kirim email ke