ah, saya sebetulnya sudah mau stop. tapi baca tulisan apiko tadi, jadi gatal 
lagi hehehe... mau kasih komen satu lagi aja.
"makin anda ngotot mengajari kami non muslim bahwa poligami itu baik dalam 
ajaran islam, makin jeleklah citra islam dimata non muslim."
lebih baik ada cari alasan lain sajalah, jadi citra jelek islam berkurang. 
Maaf saya bilang berkurang, sebab teroris2 juga kebanyakan ngomong tindakan 
barbarnya sesuai ajaran islam.

mj

--- On Tue, 1/19/10, mediacare <mediac...@cbn.net.id> wrote:

From: mediacare <mediac...@cbn.net.id>
Subject: Poligami
To: zidane_...@yahoo.co.id, m_arma...@yahoo.com, zamanku@yahoogroups.com, 
marthaja...@yahoo.com, errolsiah...@yahoo.com, "uge basar" <ugeba...@yahoo.com>
Date: Tuesday, January 19, 2010, 12:23 AM



 
 




  
  
    
      Diskusi tentang poligami dipindahkan ke milis 
      zamanku.
       
      Bung Errol,
       
      Apa alasan seseorang monogami? Bisa 
      macam-macam bukan? 
      Begitu juga seseorang poligami, alasannya 
      bisa macam-macam.
       
      Kalau alasan orang monogami, misalnya, 
      karena istri yang ada sudah sempurna: cantik, sexy, perawan, dan muda, 
      maka jika orang poligami menikahi istri kedua juga: lebih cantik, 
      lebih sexy, perawan dan lebih muda dari istri pertama, maka anggap saja 
      itu hadiah atas kesediaannya menikahi istri pertama yang tidak lebih 
      cantik, tidak lebih sexy, janda, tidak lebih pintar, dan lebih tua. 
      
       
      Kalau dari sudut logika itu, orang yang monogami malah bisa 
      dikatakan egois, karena alih-alih memilih wanita yang jelek, janda, 
      yang cacat, tapi malah milih yang cantik dulu, yang sexy dulu, yang muda 
      dulu, dan yang perawan, biar punya alasan untuk tidak menikahi yang 
      janda tua, yang buta, yang cacat, pendeknya yang penuh kekurangan. 
      
       
      Jangan karena 
      ketidakmampuan untuk menikah lagi lalu dijadikan alasan untuk menyerang 
      seorang lelaki yang punya kualitas memadai untuk 
      poligami. 
       
      Yang monogami belum 
      tentu seorang lelaki yang berkualitas baik dari aspek agama, ekonomi, 
atau 
      aspek yang lain. Banyak lelaki monogami yang kualitas agamanya 
      pas-pasan. Kalau mau nikmati perempuan lain mendingan "jajan" karena 
      ingin menghindari tanggungjawab seumur hidup. Cukup bayar sesuai 
      kesepakatan, habis perkara. Kenapa orang yang punya kecenderungan seperti 
      ini tidak menikah lagi saja? Toh agama juga membolehkan kok. Rasulullah 
      Saw menyatakan," Barangsiapa yang hendak menikah 
      demi menghindari diri dari perzinaan, Allah (berjanji) akan mencukupkan 
      rezekinya." Hadits ini berlaku bagi siapa pun lelaki yang 
      beriman yang memutuskan menikah, baik menikah pertama, kedua, ketiga 
      atau keempat. Hukum poligami itu awalnya 
      mubah (boleh), dan bisa menjadi wajib jika tidak menikah 
      lagi akan terjerumus dalam perzinaan.. 
       
      Kalau Allah membolehkan poligami, sudah 
      pasti ada hikmah luar biasa di dalamnya, hikmah terendah adalah manusia 
      terhindar dari perzinaan, agar setiap manusia jelas nasabnya, agar 
manusia 
      memetik pelajaran dari keputusannya mengambil tanggungjawab besar berupa 
      mengambil istri lebih dari satu, agar manusia belajar adil, belajar 
sabar, 
      poligami juga bisa jadi sintesa ajaran monogami yang tidak manusiawi di 
      satu pihak dan praktek pelacuran atau sistem harem yang menindas, yang 
      berlangsung sejak ratusan abad yang lalu, dan lain-lain. Itulah 
      sebabnya, saya ingin katakan: hukum poligami jelas lebih indah dan 
      manusiawi (Islam) dibanding hukum monogami mutlak (Kristen).
       
      Lebih jauh, poligami lebih 
      bermartabat daripada monogami tapi diam-diam poligaminya di gang "Dolly" 
      atau memelihara wanita simpanan. Ini jika persoalannya adalah persoalan 
      kebutuhan seksual. Kenyataannya, orang poligami alasannya pasti bisa 
lebih 
      kompleks dari yang kita duga selama ini. Ada alasan psikologis, sosial, 
      politik, budaya, dan lain-lain. ( di Mauritania, 
      para warga perempuannya malah berdemo menuntut pemerintah membolehkan 
      warga lelakinya poligami, coba browsing aja berita yang sudah lama 
      ini). 
       
      Kalau Anda menuntut seorang lelaki yang 
      mau poligami supaya dengan cara-cara yang benar menurut agama, sebaiknya 
      itu juga ditanyakan pada diri sendiri: apakah ketika Anda mau menikah 
juga 
      sudah dengan niat dan cara yang benar? Jangan-jangan 
      Anda cuma ngiri lihat lelaki punya istri dua, tiga atau empat, 
      atau cuma ingin jadi dianggap membela perempuan....peace 
      deech...
       
      Kesimpulan: Poligami itu persoalan agama, 
      jadi lakukan itu sesuai dengan cara-cara agama, baik niat maupun 
      prosesnya. Patokan utama poligami adalah QS An-Nisa: ayat 3 serta 
      ayat-ayat yang relevan dengan masalah poligami. 
       
       
      Wallahu a'lam,
      ApikoJM
       
       
       
       
      From: "apiko" 
      <zidane_...@yahoo.co.id> 
Date: Mon Jan 18, 2010 
      8:31 pm 
Subject: Re: Buat 
      Anda yang menolak Poligami dan pro Dollygami 
    zidane_nih 
 
      Offline 
 
      Send Message 
 Edit Membership 



  
  
    Oke permintaan maafmu saya terima,

Soal anak perempuan saya jika dipoligami, jawaban saya sama: sebagai ayah saya
hanya akan memberikan pertimbangan yang menurut saya benar. Pada akhirnya
terserah anak saya, dia mau dipoligami atau tidak. Jika dia menolak atas alasan
yang benar-benar sesuai agama dan masuk akal, misalnya suaminya/menantu saya
ekonominya terlalu miskin untuk poligami, atau agamanya aja amburadul, atau
wanita yang hendak dinikahinya itu akhlaknya jelek, ya tentu saya dukung
penolakan anak saya, walaupun saya sendiri poligami.

Prinsipnya, poligami itu ya harus atas pertimbangan yang matang dari berbagai
aspek. Jangan karena saya praktek poligami, lantas saya bilang setiap orang
boleh poligami.

Wassalam,
ApikoJM


--- In mediac...@yahoogroups.com, "marthajan04" <marthaja...@...> wrote:
>
> Bung Joko Mulyono, OK OK, saya minta maaf untuk kata "bejad" yang saya tulis
bagi pelaku poligami. Saya sadar itu terlalu kasar.
>
> Untuk tulisan anda dibawah ini, komentar saya :
> iyalah anda pasti menyokong poligami karena anda lelaki. Siapa sih yang tidak
bangga punya istri banyak? yang artinya banyak dikagumi perempuan.
> coba anda perempuan yang jadi istri pertama dan suaminya minta ijin kawin lagi
atau tidak minta ijin tapi punya istri lagi. pastilaaaahhhh anda juga akan sakit
hati dan mengutuk poligami ini.
>
> anda bilang akan mengijinkan anak perempuan anda kawin menjadi istri ke 2, ke
3, ke 4 dst. Tapi saya rasa bukan itu pertanyaannya yang kami maksud.
> Maksudnya bagaimana kalau anak anda dijadikan istri pertama sedang suaminya
poligami.
> kalo soal ngerebut suami orang sih, tidak usah dipertanyakan perasaannya.
sudah jelas menyokong poligami.
>
> saya juga sudah setuju dengan omongan anda mengenai salome.
> yang saya tanya, apa istilah yang tepat bagi satu batang rame2? hehehe... pake
senyum nih.
>
> mj,
>
>
>
>
>
>
> --- In mediac...@yahoogroups.com, apiko joko mulyono <zidane_nih@> wrote:
> >
> >  
> > Bung Tabrani Yunis & Mawar Liar Merah, Marthajan, serta penolak poligami
yang lain....
> >  
> > Orang kesal tidak akan bisa menggunakan logikanya, mengatakan pelaku
poligami sebagai bejad adalah gebyah uyah, penuh prasangka, karena tak semua
pelaku poligami bermotif duniawi, mencari kenikmatan duniawi. Banyak ulama yang
berpoligami, ulama lain yang monogami tetap menghormati, begitu juga sebaliknya.
> >  
> > Kalau saya pakai terminologi 'salome' untuk perempuan yang bersuami lebih
dari satu lelaki itu memang cocok. Karena Islam melarang perempuan poligami.
Istilah 'salome' lebih cocok lagi buat perempuan yang menjajakan kelaminnya di
pinggir-pinggir jalan secara liar. Mau dipake Tabrani ho-oh, atau disetubuhi
Marthajan juga ho-oh aja, yang penting dibayar sesuai kesepakatan.
> >  
> >  Al-Qur'an bahkan menyebut orang kafir itu sama saja dengan binatang ternak.
Perempuan yang poligami, baik dengan nikah apalagi tidak, jelas hukumnya kafir,
karena dilarang kok dilakoni. Saya masih menyebut perempuan seperti itu
'salome', bukan 'binatang ternak' karena bisa jadi ia sebenarnya perempuan yang
masih punya sedikit iman, cuma lagi goblok saja....
> >  
> > Kalau ada pertanyaan bagaimana kalau ibu, anak, atau salah satu anggota
keluarga perempuan saya dipoligami oleh laki-laki penikmat sex, jawabannya
jelas: SAYA TOLAK. Tapi kalau yang melamar adalah lelaki yang sholeh---tentu ada
ukuran2 tertentu yang saya pakai untuk menilai seseorang sholeh atau tidak---
saya tidak keberatan, misalnya, anak perempuan saya dipinang untuk jadi istri
ke-2, 3, atau ke-4 lelaki yang sholeh tersebut. Tetapi sebagai ayah, tentu saya
tidak akan memaksanya. Hak saya hanya memberikan pertimbangan yang
sebaik-baiknya kepada anak-anak saya.
> >  
> > Menjadikan agama sebagai satu2nya tolok ukur dalam menjalani hidup tidak
bisa dikatakan tertinggal. Apalagi yang dijadikan tolok ukur adalah Islam yang
bersumber pada al-Qur'an dan Sunnah Rasul. Seorang muslim yang mengawali
hidupnya dengan hukum2 yang ada dalam al-Qur'an dan sunnah2 Rasul secara benar,
sudah pasti dia akan menggunakan akal sehatnya, dia juga akan mempelajari
ilmu-ilmu lainnya. Pendeknya, seorang mukmin sejati menjadikan dalil-dalil Naqli
(al-Qur'an & hadits) dan dalil-dalil aqli (ilmu pengetahuan baik sains
maupun ilmu sosial-budaya) sebagai cahaya dan penuntun hidupnya.
> >  
> > Seorang mukmin sejati memilih hidup poligami atau monogami pasti atas
landasan2 yang sudah terlebih dahulu didialogkan dengan Allah Swt. Seorang
mukmin sejati yang monogami dan poligami, jika mereka bertemu akan saling
mengucapkan salam, saling menghormati, karena mereka sama-sama paham, hidup di
dunia ini hanya sekejap. Seorang mukmin sejati tidak akan mempertaruhkan
hidupnya yang pendek di dunia ini, hanya untuk mencari kenikmatan sesaat.
> >  
> > Oleh karena itu, jika mereka memilih berpoligami, harus karena Allah Swt.
Seorang mukmin sejati adalah mereka yang akan selalu berusaha memperbaharui
iman, menjaganya, serta meningkatkannya setiap waktu. Mereka akan mengoreksi
setiap waktu. Sebab nurun alan nuuur, di atas kebenaran ada kebenaran..
> >  
> > Soal diskriminasi,
> > Pernyataan bahwa poligami harus dihilangkan karena diskriminasi harus
dihilangkan adalah pernyataan yang tidak ilmiah. Apalagi memastikan poligami
pasti diskriminatif lebih tidak ilmiah lagi. Kalau yang jadi ukuran ilmiah
adalah ilmu-ilmu sosial dari Barat, yang sekarang secara genit dipakai landasan
para aktifis perempuan untuk menentang poligami, bagi saya itu tak lebih dari
apa yang disinyalir oleh Nabi sebagai pengikut (sampai ke lubang semut) ideologi
kafir!
> >  
> > Diskriminasi bisa terjadi dimana dan oleh siapa saja. Bahkan lelaki
monogami, juga bisa diskriminatif, baik kepada istri atau anak2nya. Seorang
istri juga bisa dikriminatif terhadap suaminya, misalnya ketika ia menjelek2kan
suaminya di depan teman2nya, atau ketika ia melakukan perselingkuhan dengan
lelaki lain. Atau ketika dia untuk dirinya yang sesuai selera hawa nafsunya,
sementara untuk suaminya, pelayanannnya asal-asalan.
> >  
> > Kata Allah Swt, hanya lelaki beriman dan perempuan beriman dan beramal
sholeh saja yang akan 'berjihad' (bersungguh-sungguh) tidak melakukan tindakan
diskriminatif (tidak adil), karena mereka sadar keadilan sangat dekat dengan
ketaqwaan. Oleh karena itu, bagi orang beriman, soal aturan/ketentuan menikah
poligami itu sudah selesai, tinggal bagaimana memenuhi aturan Allah tentang
poligami itu dengan sebaik-baiknya.
> >  
> > Sekedar tahu saja, saya termasuk yang sangat-- saya ulangi, sangat-- percaya
diri untuk berbicara di depan siapapun untuk membela kebenaran aturan agama
Allah ini (poligami). Bahkan dulu saya pernah diundang sebagai pembicara di
seminar poligami di UIN Ciputat dan Unisma 45 Bekasi, disandingkan dengan DR
Syamsudin Abbas dan DR Musdah Mulia, entah kenapa tak ada secuilpun perasaan
minder, padahal saya hanya seorang lulusan S1. Ini bukan kesombongan, tetapi
saya meyakini mungkin Allah menguatkan hati saya, sehingga begitu kuat keyakinan
saya bahwa siapapun yang mengatakan poligami harus dilarang (tanpa alasan yang
dibenarkan Allah & RasulNya), biarpun yang berbicara Doktor atau profesor pasti
saya tolak. Dan saya insyaAllah akan berdiri di posisi itu sampai kiamat.
> >  
> > Jadi, daripada saya menanggapi logika debat kusir dengan Anda semua, lebih
baik Anda undang saya di sebuah seminar yang bermartabat yang Anda buat,
sandingkan saya dengan guru-guru Anda yang membuat Anda berpikir poligami harus
ditolak, dan disana Anda (selaku penonton) akan melihat dimana KEBENARAN itu
akan berpihak!
> >  
> > Wassalam,
> > ApikoJM
> >  
> >  
> >
> >
> >      
___________________________________________________________________________
> > Nama baru untuk Anda!
> > Dapatkan nama yang selalu Anda inginkan di domain baru @ymail dan
@rocketmail.
> > Cepat sebelum diambil orang lain!
> > http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/id/
> >

 
 
Facebook:
Radityo Djadjoeri



      

Kirim email ke