Penciptaan = Tidak Ada Permulaan Dan Tidak Ada Akhir Makanya, setiap istilah itu harus ada definisinya agar bisa menerangkan hal2 yang sebelumnya tidak terang.
Istilah "ruang" harus ada batasnya. Ruang kosong diangkasa luar yang dianggap tidak ada batasnya itupun ternyata ada batasnya karena itu kita sebut ruang. Dan batasnya itulah waktu, dan waktu itu bukan diciptakan Tuhan, tapi kita sendiri yang menciptakannya dengan menggunakan komparasi. Ukuran Waktu itupun bisa di konversi menjadi ukuran gelombang. Jadi ruang kosong yang dianggap tidak ada batasnya itu memiliki batas berupa dimensi waktu atau dimensi gelombang. Hal inilah yang membuktikan ruang kosong ada batasnya, ruang kosong juta perlu tempat, ruang kosong juga ada ukurannya. Analoginya, Tuhan yang tidak ada itu bisa ada dalam ruang angan2. Karena angan2 itu juga membutuhkan tempat yaitu ruang angan2, karena ada batas2nya maka bisa disebut ada. Jadi Tuhan ada sama artinya dengan Tuhan tidak ada, karena keduanya sama2 tidak kita butuhkan, tidak menyebabkan perubahan apapun meskipun sembahyang, beriman, ataupun menganggapnya sebagai realitas. > hendri simatupang <bang_...@...> wrote: > Anda ambil selembar kertas. Alam Semesta > kita andaikan sebuah Himpunan lingkaran > B2. Bumi kita andaikan sebuah Himpunan > buat lingkaran lebih kecil B1. > Nah tetap ada ruang diluar Himpunan > Lingkaran tsb bukan, itulah area > immateri A. Bumi berada dalam alam semesta: Lingkaran B2 adalah alam semesta, Lingkaran B1 berada didalam lingkaran B2, Maka A yang anda anggap sebagai area immateri sebenarnya juga merupakan lingkaran yang tidak berbatas atau tidak tampak batasannya. Himpunan2 diatas bisa anda pelajari lebih lanjut dalam "denah Venn" yang merupakan satu chapter tersendiri dalam matematika, yang kemudian dilanjugkan dalam "teori Matrix". Jadi kalo area immateri anda anggap juga lingkaran yang berisi lingkaran B2, maka lingkaran A ini akan menjadi materi juga karena ada batasnya yaitu ruang dimensi waktu. Jarak itu bisa diukur dengan satuan meter, kilometer, mile, kilomile, dan juga Waktu. Itulah sebabnya, ruang tanpa batas itu ada batasnya juga yaitu waktu. Ruangan kecil anda bisa ukur dengan meteran, tapi ruang besar tanpa batas harus diukur pake waktu bukan pake meteran. Semua ukuran ini bisa dikonversi, bahkan ukuran waktu bisa dikonversi menjadi ukuran gelombang. Satu alam semesta = satu galaxy. Lingkaran B2 adalah lingkaran galaxy dimana bumi kita B1 berada. Dan didalam lingkaran A yang anda anggap immateri itu, berisi banyak jutaan atau milyardan lingkaran galaxy2 lainnya yang masing2 juga berisi planet2 lainnya. Setiap galaxy hanya ada satu matahari. Satu galaxy kiamat bisa lahir ratusan galaxy2 baru. Demikianlah prosesnya terus berlangsung tidak ada permulaan dan tidak ada akhirnya. Kesalahan fatal ajaran agama, mereka percaya semuanya ada permulaan, tapi mereka conflik dengan kepercayaan mereka sendiri karena mereka percaya Tuhan itu tidak ada permulaan dan tidak ada akhirnya. Ternyata proses penciptaan itu sendiri yang terbukti tidak ada permulaan dan tidak ada akhirnya. Apakah "Proses" ini mau dianggap sebagai "Tuhan" ???? Ternyata proses ini tidak perlu disembah, tidak mungkin mengutus utusan, tidak pernah mengirimkan wahyu untuk berjihad apalagi mendirikan Syariah Islam dimuka bumi. Jadi harus disesalkan jatuhnya korban2 akibat kepercayaan yang salah ini. Kepercayaan itu harusnya khan tidak perlu korban, kita bisa gunakan kepercayaan itu untuk hiburan membahagiakan semua manusia tanpa perlu mempercayainya, dan tidak perlu harus benar, kepercayaan itu hanyalah angan2 seperti filem Superman. Olympiade yang merupakan kepercayaan penyembahan dewa dewi Yunani kuno telah berhasil kita abadikan untuk mengisi kehidupan kita dengan hiburan penyembahaan kepada dewa dewi tanpa harus mempercayainya. Dengan semua cara2 ini, maka ilmu pengetahuan berhasil menjelaskan segalanya yang sebelumnya gagal dijelaskan oleh semua agama. Ny. Muslim binti Muskitawati.