Agama Bukanlah Filsafat dan Sufi Bukanlah Filsoof
                                    
Filsafat itu sebenarnya urut2an statement yang logis yang menghasilkan 
kesimpulan yang valid dalam membuktikan kebenaran.

Ahli yang punya kemampuan menemukan dan menyusun statement2 seperti ini 
dinamakan "Filsoof", atau ahli filsafat.

Sebaliknya, ada lagi ahli lainnya yang mampu menyalah gunakan statement2, agar 
kesimpulan yang salah dan tidak valid yang dihasilkannya bisa se-olah2 "benar", 
dan ahli seperti ini biasa disebut "Sufi".

Cara2 sufi yang menyesatkan kesimpulan yang salah untuk se-olah2 jadi benar 
bisa saya contohkan dibawah ini:

Semua orang takut mati
Allah yang menentukan kapan orang itu harus mati
Kesimpulannya: Semua orang harus takut kepada Allah.

Dari statement pertama, kedua, hingga kesimpulannya semuanya salah, tapi untuk 
umat agamanya diharuskan menganggapnyasebagai bukti kebenaran.


> hendri simatupang <bang_...@...> wrote:
> Jika agama coba mempengaruhi sains nah
> gitu mbak jadi gendeng.. dan juga jangan
> dibuat jadi theori filsafat..beda tipis
> saja itu dengan agama Makanya definisi
> filsafat itu aku ga suka dengarnya lagi,
> karena berupa theori bagaimana menurut
> anda.


Kalo cuma gendeng si musliminin-nya aja sih enggak apa2, yang jadi masalah itu, 
akibat kegendengan muslimin, semua orang jadi korbannya baik yang bukan 
muslimin dan juga yang muslimin itu sendiri.

Masalah Filsafat itu sih ada macem2nya, filsafat itu khan cuma istilah aja yang 
artinya "menemukan kebenaran", "membuktikan kebenaran", dan yang kira2 sama 
artinya dengan kebenaran.

Jadi tergantung siapa penggunanya, kalo ulama menamakan agamanya sebagai 
"Filsafat Islam", "Filsafat Kristen", dll.

Padahal yang namanya agama tidak ada yang benar, dan seharusnya tidak boleh 
menggunakan istilah ini, namun karena memang tujuannya untuk menyesatkan dan 
propaganda agamanya, maka mereka ikut2an para scientist untuk menamakan agama 
mereka sebagai "Filsafat" yang artinya "kebenaran".

Oleh karena itu, aselinya Filsafat disebut biasanya "Filsafat Ilmu 
Pengetahuan".  Namun hal ini juga sering disalah gunakan untuk propaganda 
agama, sehingga sekarang para ilmuwan tidak mau lagi menggunakan istilah 
"Filsafat" melainkan mereka menamakan "Logika", karena "Filsafat" itu 
sebenarnya susunan statements sebagai proposisi dengan kesimpulan yang valid.

Barulah dengan istilah "logika" ini para ulama agak susah mencatut nama science 
dalam mempropagandakan agamanya, tapi tetap mereka berusaha sehingga sekarang 
lahirlah berbagai macam logika yang isinya penyesatan sama sekali bukan logika 
yang logis.....  naaah cara2 penyesatan ini biasanya dilakukan oleh "Sufi".

Ny. Muslim binti Muskitawati.







Kirim email ke