Melengkapi pendapat rekan2 yang lain saja,

Teknik pencatatannya bisa bervariasi tetapi biasanya sih dipilah begini:

1. Biaya distribusi dari pabrik ke cabang
    Dikelompokkan ke dalam harga pokok (teknisnya sih ke persediaan dulu
kali yah,
    ntar giliran kejual dibalik sebagai HPP :)

2. Biaya distribusi cabang ke customer
    Asumsinya tentu dalam keadaan terjual. Nah kalo ini memang tergantung
kebijakan manajemen
    apakah mau dikelompokkan sebagai kelompok HPP (tapi bukan karena jurnal
balik persediaan terjual)
    atau ke kelompok lain, apakah itu marketing cost atau malah operational
expense lainnya.

Omong-omong soal PSAK, saya ngga ahli dalam soal ini, tapi kebetulan saya
menemukan ini di PSAK 14 tentang persediaan, sbb:


> *Biaya Persediaan*
>
> 06 Biaya persediaan harus meliputi semua biaya pembelian, biaya konversi
> dan *biaya lain yang timbul sampai persediaan berada dalam kondisi dan
> tempat yang siap untuk dijual atau dipakai* (present location and
> condition).
>
> *Biaya Pembelian*
>
> 07 Biaya pembelian persediaan meliputi harga pembelian, bea masuk dan pajak
> lainnya (kecuali yang kemudian dapat ditagih kembali oleh perusahaan kepada
> kantor pajak), dan *biaya pengangkutan, penanganan dan biaya lainnya yang
> secara langsung dapat diatribusikan pada perolehan barang jadi, bahan dan
> jasa*. Diskon dagang (trade discount), rabat dan pos lain yang serupa
> dikurangkan dalam menentukan biaya pembelian.
>

Mudah-mudahan ini bisa dijadikan dasar. Kalau enggak bisa ya mohon maap,
saya salah berarti :)

Rekan-rekan, pls CMIIW.

*BR, ari.ams
*

Pada 21 April 2009 12:39, Ramadhan Anwar <anwarman2...@yahoo.com> menulis:


Dear Rekan,

Saya ingin menanyakan mengenai biaya distribusi finished goods yang
diproduksi oleh pabrik dimana saya bekerja.

Sekarang ini, perusahaan saya bekerja memproduksi finished goods di jawa,
dan dari sini maka finished goods akan dikirim ke semua cabang perusahaan
yang berada di Indonesia dimana cabang akan melakukan penjualan ke customer
kita.

Dalam hal ini terjadi 2 macam biaya distribusi finished goods:
1. Biaya distribusi dari pabrik ke cabang-cabang.
2. Biaya distribusi dari cabang-cabang ke customer.

Pertanyaan yang saya ingin ajukan:
Apakah biaya distribusi dari pabrik ke cabang-cabang dapat di tangguhkan
sampai dengan barang terjual. Jika ya, mungkin rekan-rekan dapat memberi
contoh peng-aplikasiannya dan kalo ada reference PSAK nya juga akan sangat
membantu.

Terima kasih atas perhatiannya.

Best regards,
Ramadhan Anwar

>
>

-- 

-----
save a tree.. please don't print this email unless you really need to


[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke