tuh kan, untuk kredit mikro salah satu kuncinya adalah monitoring harian. * modus bank thithil minded *
2009/7/21 Tjandra Irawan <tjandraira...@gmail.com>: > > > Seandainya diskusi ini tidak di milis AKI, saya sudah malas menanggapi > tulisan dari penulis/blogger malas. Mereka malas membaca Grameen Bank (GB) > secara mendalam, hanya mendengar bahwa yang dilakukan oleh GB sudah hebat > lantaran Mohamad Yunus memenangi hadiah Nobel Perdamaian. Untung ada orang > seperti Mas Madjmudin yang mengutip Prof. Dr. MA Manan mengenai 9 mitos ttg > Grameen Bank. > > Kesalahan terbesar penulis/blogger tersebut adalah kekeliruan pemahamannya > tentang GB. Penulis menganggap GB sebagai model atau metodologi penyaluran > kredit mikro untuk pengentasan kemiskinan. Padahal model tersebut sudah > diakui kegagalannya oleh GB, dan sudah dikoreksi dengan diperkenalkannya GB > II. Banyak sekali perubahan PRINSIP antara GB (classic) dengan GB II. Dalam > GB II tidak lagi ada tanggung renteng; anggota yang tidak mempunyai pinjaman > tidak lagi dikeluarkan (dalam GB classic, anggota yang tidak lagi punya > hutang harus dikeluarkan). Salah satu hasil perubahan ini, untuk pertama > kalinya LDR GB kurang dari 100%, alias simpanan yang dimobilisasinya lebih > besar dari pinjaman yang disalurkan. Ini salah satu hal untuk membuktikan > bahwa mereka adalah benar-benar bank, bukan finance company! > > Meskipun sudah ada perubahan, GB masih belum dianggap berhasil. Sebagaimana > sudah pernah diulas oleh THE WALL STREET JOURNAL edisi November 27, 2001. > Yang terakhir adalah ulasan komprehensif tentang microcredit yang > ditayangkan TV Perancis pada tanggal 15 Mei 2009. Yang ngerti bahasa > Perancis, silakan lihat di > http://envoye-special.france2.fr/index-fr.php?page=reportage&id_rubrique=947 > Yang paling menarik, dalam berita Kompas, Sabtu, 18 Juli 2009, Resep > Neoliberal Gagal, UNCTAD masih melaporkan Bangladesh sebagai 49 negara > termiskin dunia yang tak beranjak dari kemiskinan. Dalam hal apa GB > berhasil, selain menambah jumlah anggota dan meningkatkan asetnya? Kalau ada > yang berminat mempelajarinya secara mendalam, pasti akan sangat menarik. > > Bank Gakin (Bank Keluarga Miskin) mencoba meniru, bahasa halusnya, > mereplikasi GB. Sayangnya yang direplikasi justru kegagalan GB, he, he, he, > ... Apakah Bank Gakin itu bank, atau lembaga pembiayaan? Teman-teman yang > bekerja di perbankan pasti tahu benar dan dapat mensharingkan bagaimana > seharusnya sebuah bank, apalagi bank ritel! > > Sekarang soal berikutnya, yaitu apakah ada kaitannya dengan sistem perbankan > Syariah. Apakah kalau Bank Gakin menerapkan sistem syariah lantas tidak akan > mengalami masalah likuiditas yang diberitakan dalam Radar Jember? Saya yakin > teman-teman tahu jawabannya. Masalah likuiditas tersebut timbul bukan soal > penerapan syariah atau bukan, melainkan soal layanan keuangan apa yang akan > digunakan untuk mengentaskan kemiskinan: penyaluran kredit mikro saja atau > penyediaan layanan keuangan yang lengkap. Mau memeras orang kecil dengan > menyalurkan pinjaman saja, atau mau meningkatkan kesejahteraan orang kecil > dengan menyediakan layanan keuangan yang lengkap agar mereka dapat terbantu > dalam mengelola keuangannya untuk consumption smoothing! > > Soal penerapan sistem perbankan Syariah dalam pengentasan kemiskinan atau > khususnya Grameen replication bukanlah hal baru. Teman-teman di Koperasi > Baytul Ikhtiar (BAIK) yang merupakan bagian dari Peramu--works to empower > mustadh'afiin, sudah lebih dulu dari Bank Gakin menerapkan sistem perbankan > syariah untuk pengentasan kemiskinan dengan model pelayanan replikasi GB. > Awal Juli lalu saya mengunjungi mereka, dan mereka mengamini pengalaman > praksis saya sebagai konsultan keuangan mikro bahwa mereka harus > meningkatkan pelayanan penerimaan setoran harian. Model pelayanan mingguan > secara berkelompok terbukti kurang efektif untuk meningkatkan kesejahteraan > anggotanya. Karena para anggotanya masih harus susah payah berjuang untuk > menyimpan uang tunai yang diterimanya pada hari Sabtu sampai pada hari > pertemuan. Silakan teman-teman berkunjung untuk mendalami yang terjadi di > lapangan dan ajukan pertanyaan yang mendalam. > > Semoga bermanfaat. > > Salam, > Irawan > > -- salam, Ari