Dari contoh artikel dibawah ada disebutkan contoh penyediaan obat untuk 
penyakit negara maju dibandingkan penyakit negara miskin.

Penyakit negara maju lebih mudah dicari obatnya karena anggaran risetnya ada, 
yakni jika ada hasil maka warga sakit negara maju akan sanggup membayar untuk 
menutup ongkos yang dikeluarkan dalam riset mencari obat ini.

Sebaliknya, penyakit negara miskin lama menemukan obatnya karena seringkali 
biaya menemukan obat ini begitu besarnya sehingga warga negara miskin ini tidak 
sanggup membayar untuk menutupi ongkos riset untuk menemukan obat ini.

Sekarang insentif apa yang bisa membuat perusahaan farmasi untuk membuang uang 
untuk melakukan riset dan memproduksi obat bagi warga negara miskin ini tanpa 
harus menjadi bangkrut dan memecat seluruh karyawan mereka yang jenius ini? 
Tentu saja insentif ini sebaiknya terus memacu orang untuk bekerja keras, 
kreatif dan efektif dalam memecahkan masalah? Ekonomi pasar bebas memacu orang 
untuk menjadi kreatif dan efektif dalam memecahkan masalah. Namun kelemahannya 
adalah, sampai saat ini tidak ada insentif untuk berusaha memecahkan masalah 
penyakit negara-negara miskin karena insentif return/balik modal nya sangat 
kurang memadai. Hanya karena banyak manusia masih memiliki hati emas sajalah 
maka bantuan ini dan itu kadang-kadang mengalir untuk meringankan beban 
penyakit negara-negara miskin ini.

Saya pernah baca, seseorang tidak bisa menjadi baik bila ia tidak memiliki 
harta pribadinya (senyum, keramahan, dll termasuk juga harta pribadi, bukan 
cuma masalah uang). Sedikit banyak ini sama dengan argumentasi bahwa Tuhan 
memberikan kita kebebasan untuk berbuat dosa atau tidak. Tanpa kebebasan ini, 
kita tidak bisa memberikan kepada Tuhan hadiah dari kita, yakni hati yang 
menurut dan taat pada Tuhan. 


--- On Wed, 25/11/09, dyahanggitasari <dyahanggitas...@yahoo.com> wrote:








 



  


    
      
      
      Menurut Mubyarto (2004), orientasi perbankan kita memang ironis. Di satu 
pihak, usaha-usaha kecil lari ke "rentenir" dengan membayar bunga tinggi. 
Tetapi, di pihak lain, kelompok masyarakat ekonomi kuat menyimpan uang mereka 
di bank dalam bentuk deposito dengan harapan menerima bunga "menarik". Para 
pelepas uang dan deposan menikmati pendapatan bunga tinggi. Sebaliknya, 
kelompok usaha kecil dan menengah harus membayar bunga tinggi kepada masyarakat 
ekonomi kuat tersebut.  

Itulah karakter kegiatan perbankan dalam sistem ekonomi individualis- liberal 
yang jelas tidak sesuai dengan pasal 33 UUD 1945. 





 



  






      
__________________________________________________________________________________
Win 1 of 4 Sony home entertainment packs thanks to Yahoo!7.
Enter now: http://au.docs.yahoo.com/homepageset/

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke