Di negara-negara lain dikenal apa yang disebut domestic
market obligation. Pemerintah membiarkan mekanisme pasar
berjalan, tapi perusahaan yang menjual komoditas tertentu
yang penting buat masyarakat di dalam negeri --misalnya
gas, minyak goreng, dll-- diwajibkan menyediakan
pasokan komoditas itu dalam jumlah tertentu di dalam negeri.

Malaysia mengenakan pajak ekspor buat minyak sawit mentah,
tapi itu saja tidak cukup. Mereka juga menerapkan domestic
market obligation untuk CPO.

Pajak ekspor terbukti tidak cukup mengatasi keserakahan
pengusaha sawit, apalagi jumlah mereka yang besar-besar terbatas
sehingga mereka bisa membuat kartel terselubung.

Pengusaha sawit yang serakah membebankan saja pajak ekspor itu
kepada konsumen dengan cara mengatur agar harga minyak
goreng di dalam negeri naik.

Dengan lobinya yang kuat, mereka selama ini berhasil menolak
mekanisme domestic market obligation. Mereka lebih suka disuruh
melakukan operasi pasar secara sporadis. Dengan operasi pasar
mereka terkesan menjadi sinterklas atau pengusaha yang murah
hati. Zaman sekarang, kan, segala sesuatu perlu pencitraan. :)

Pasar gas saya kira persolannya sama saja.




> Kok larinya kesubsidi ya? :))... subsidi membuat industri manja, inefisien
> dan boros....itu saya sepakati. Memang casenya kebetulan adalah industri
> pupuk, salah satu industri penerima subsidi, sampai sekarang.
>
> Saya membacanya adalah kesulitan bahan baku. Padahal, kita, penghasil
> bahan baku itu. Saya kira ada masalah pada rantai supply chain industri
> gas, sehingga even pabrik pupuk bersedia membeli dg harga pasar, gas nya
> tdk tersedia. Berbeda katakanlah dg CPO, yg juga banyak dikuasai asing,
> namun produsen CPO, tak bisa seenak udelnya menjual keluar, karena ada
> mekanisme tarif barrier disitu.
>
> Teman2 yg bekerja diindustri migas bisa membantu?
>
> Oka
> Powered by Telkomsel BlackBerry®
>
> -----Original Message-----
> From: sonrai <sonra...@yahoo.com>
> Date: Tue, 2 Feb 2010 04:40:12
> To: <AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com>
> Subject: Re: [Keuangan] Ladang Gas Dikuasai Asing Indonesia Tidak  Berdaya
> Atur Pasokan Gas
>
> Bang subsidi Orang berarti BLT dong.
>
> Juga kalau Subsidi modal kan gak hanya dari Pajak, utang juga subsidi
> modal kan bang?
>
> --- On Tue, 2/2/10, Poltak Hotradero <hotrad...@gmail.com> wrote:
>
>> From: Poltak Hotradero <hotrad...@gmail.com>
>> Subject: Re: [Keuangan] Ladang Gas Dikuasai Asing Indonesia Tidak
>> Berdaya Atur Pasokan Gas
>> To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
>> Date: Tuesday, 2 February, 2010, 5:56 PM
>> At 05:30 PM 2/2/2010, you wrote:
>>
>> Inilah konsekuensi panjang dari subsidi, yaitu
>> menghasilkan rantai subsidi yang makin lama akan
>> semakin panjang dan semakin kompleks.
>>
>> Subsidi beras berarti harus menyediakan subsidi atas padi.
>> Subsidi padi hanya bisa sukses kalau disertai
>> dengan subsidi benih dan subsidi pupuk.
>> Subsidi pupuk hanya bisa sukes kalau disertai dengan
>> subsidi gas alam.
>> Subsidi gas alam hanya bisa sukses kalau ada subsidi
>> modal.
>> Subsidi modal diambilnya dari pajak.
>>
>> Kalau pajak naik - berarti secara implisit harga barang
>> menjadi naik.
>> Maka selisih antara angka inflasi umum dengan
>> harga beras -- akan semakin melebar.
>> Ongkos subsidi akan meningkat - karena sekalipun
>> barang lain naik - harga beras harus ditekan.
>> Dengan kata lain - pos subsidi akan cenderung semakin
>> membesar...
>>
>> Ketika orang Indonesia menjadi sedemikian
>> tergantung pada beras.  Maka akan semakin panjang
>> rantai subsidi dan akan semakin mahal subsidi yang harus
>> ada.
>>
>> Solusinya?
>> 1. Jangan gampang memberi subsidi.
>> 2. Kalaupun harus memberi subsidi - maka kenakan
>> pada konsumen BUKAN pada barangnya, supaya
>> subsidi dinikmati hanya oleh orang yang benar-benar tidak
>> mampu.
>>
>>
>>
>> >Persoalan yang nampaknya cuma berputar2. Keluhan
>> >selalu muncul, tapi tak ada atau kurang, usaha untuk
>> memperbaikinya.
>> >
>
>
>
>       Get your preferred Email name!
> Now you can @ymail.com and @rocketmail.com.
> http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/aa/
>
>
>
> [Non-text portions of this message have been removed]
>
>
>
> ------------------------------------
>
> =========================
> Blog resmi AKI, dengan alamat www.ahlikeuangan-indonesia.com
> -------------------------
> Facebook AKI, untuk mengenal member lain lebih personal, silahkan join
> http://www.facebook.com/group.php?gid=6247303045
> -------------------------
> Arsip Milis AKI online, demi kenyamanan Anda semua
> http://www.mail-archive.com/ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com
> =========================
> Perhatian :
> - Untuk kenyamanan bersama, dalam hal me-reply posting, potong/edit ekor
> posting sebelumnya
> - Diskusi yg baik adalah bila saling menghormati pendapat yang ada.
> Anggota yang melanggar tata tertib millis akan dikenakan sanksi tegas
> - Saran, kritik dan tulisan untuk blog silahkan
> ahlikeuangan-indonesia-ow...@yahoogroups.comyahoo! Groups Links
>
>
>
>


Kirim email ke