At 05:09 PM 4/9/2010, you wrote:

Saya rasa bukan masalah dididik via paradigma konvensional - karena 
toh bisnis keuangan di mana sama saja.  Soal keuangan, di bawah 
langit tidak ada lagi hal yang baru...

Dan apa yang dilakukan oleh Bank Syariah sebenarnya SEMUANYA sudah 
ada dan bisa dilakukan oleh bank dan perusahaan keuangan konvensional 
manapun (namun tidak sebaliknya).  Toh prinsip dasar dari perbankan 
syariah tidak banyak bergeser jauh bentuk sekuritisasi, pendanaan 
secara ekuitas, co-financing, dll.  Namanya saja yang di-arab-arabkan 
- supaya terdengar Islami dan jadi gimmick marketing.  Supaya afdol 
biasanya ditambah ayat-ayat segala... (dan kalau Bank Muamalat di 
jaman Pak Riawan Amin biasanya diberi bonus gratis buku bertema 
Anti-Yahudi.  Entah untuk apa)

Karena di setiap bisnis jasa, faktor terpenting adalah manusia dan 
pemahamannya soal keuangan - maka perbankan syariah perlu membuka 
diri untuk menerima orang-orang yang punya keahlian dan kreativitas 
soal keuangan.  Apa pun latar belakang orang tersebut.

Tetapi apa yang terjadi?  Beberapa bulan lalu saya hendak mengajar di 
ADPI Gedung Arthaloka Building dan kebetulan lewat di depan Kantor 
Pusat Bank Muamalat.  Saya membaca pengumuman penerimaan pegawai baru 
di Bank Muamalat.  Semua syarat-syarat terlihat normal -- sampai mata 
saya tertumbuk pada satu tulisan di bagian paling akhir dari syarat 
penerimaan:  "Mampu membaca Al Quran".

Ini mau merekrut orang keuangan atau mau bikin tim MTQ...?

Bila ada seorang yang sangat ahli soal keuangan dan juga sangat 
profesional tapi secara pribadi adalah seorang atheis - apakah bank 
konvensional akan merekrut?  Tentu saja.  Kenapa tidak?  Yang 
dibutuhkan kan keahlian dan profesionalitas.

Apakah bank syariah siap untuk seperti itu?



>Yah,,, supply human resouces (sumber daya insani) yang memadai dalam 
>dapur islamic bank itu sendiri adalah issue yang sangat essensial, 
>bang poltak :)
>
>Bayangkan, hampir sebagian besar pemegang kebijakan di islamic bank 
>di indonesia adalh mereka yang dididik melalui paradigma konvensional :)
>
>Bukannya memperkecil ari universalitas islamic bank, tapi alangkah 
>idealnya jika mereka yg jadi top management di islamic bank adalah 
>mereka yang telah di-drill dgn islamic finance yg comprehensif,
>
>Salam,
>YS

Kirim email ke