Dear mas Okeu,

Sepanjang gak ada alternatif angkutan umum yang aman dan nyaman, berani
taruhan berapapun disinsentif yang dikenakan, tetep akan dibayar.... bahkan
malah bisa menyulut inflasi lebih dengan tuntutan adanya kenaikan gaji,
kenaikan biaya produksi dll.

Oke, beban pemerintah berkurang di satu sisi, tapi menurut saya pribadi
tujuan utamanya seharusnya bukan itu (beban keuangan pemerintah berkurang),
melainkan gimana caranya membuat rakyatnya mendapatkan fasilitas moda
transportasi yang aman dan nyaman yang ujungnya mengurangi beban keuangan
pemerintah.

Salam

ryan

2010/6/28 oka <oka.wid...@indosat.net.id>

>
>
> Membaca editorial Media Indonesia hari ini, rupaya wacana mengurangi
> subsidi mulai mendapatkan angin (dimillis ini sih anginnya dari dulu juga
> dah kencang).
>
> Inti tulisan ini sih saya setuju saha walaupun data yg diajukan, rada ngak
> masuk akal. Contoh bahwa subsidi BBM yg dinikmati pemilik mobil Rp. 1jt
> perbulan.... wah data pakai hitungan apa yah? kalo disparitas harga premium
> (RON 85) dan pertamax (ron 92, non subsidi) seperti sekarang, sekitar Rp.
> 2000/liter, maka sebulan 1 mobil diasumsikan mengkonsumsi 500 liter
> bensin...atau 25 liter perhari....atau jarak tempuh 250 km perhari...atau
> diasumasikan rata2 setiap pemilik mobil bolak2 dari Bandung ke Jakarta.
> namnya juga lembaga Konsumen, dramatisir sedikit lah biar seru.
>
> Sayang sekali tulisan ini hanya menyalahkan pengendara mobil (drivers).
> Padahal pengguna jalan terbesar seaat ini adalah pengendara sepeda motor
> (bikers) yakni 33,4 juta (2009), akan bertambah menjadi 40 jt ditahun 2010
> (asumsi produksi motor 7 juta unit, dikurangi motor yg bobrok sekitar
> 400rb)..Mobil sendiri paling cuma akan bertambah 500rb unit..berapa subsidi
> BBM yang dimakan oleh bikers ini? hitung sendirilah....
>
> Selain itu, pembatasan subsidi BBM untuk drivers tak akan serta merta
> mendorong drivers naik kendaraan umum. Malah kemungkinan yg terjadi adalah
> mereka berganti menjadi bikers.....dengan alasan kendaraan umum yang memang
> belum memadai, dan dari segi efektifitas sepeda motor masih lebih
> unggu.....jangan heran jika tahun depan produksi sepeda motor bisa 10jt
> unit...dan jangan heran nanti bahkan dijalanan ibukota, sepeda motor bukan
> hanya merajai jalanan,tapi benar2 menyemut ....
>
> Saya kira pembatasan seharusnya berlaku untuk segala jenis kendaraan
> pribadi, mobil dan motor. Seluruh masyarakat, harus didorong untuk, either
> menggunakan transportasi umum atau naik sepeda atau berjalan kaki. Bukannya
> didorong untuk tidak naik mobil pribadi, malah seolah2 naik sepeda motor
> adalah pilihan terbaik. Saya kok yakin, bahwa dengan cepat sepeda motor akan
> menjadi penyebab kematian tertinggi di Indonesia, karena kecelakaaan maupun
> karena penyakit paru2 yg diderita pra bikers (karena terkena polutan tiap
> hari)
>
> Oka
>
>


[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke