tes hanya dengan 2 anak? samplingnya bener2 jauh bgt untuk bisa
digeneralisir dan menajdi patokan :)
sementara , oleh ahli kesehatan, sebelum ada vaksin tertentu (mis: vaksin
untuk menghindari penyakit X) sudah ada data statistik anak2 yg menderita
penyakit tersebut di suatu daerah yg di sampling... saat pembuatan vaksin
juga sudah melalui tahap2 uji klinis... dan saat setelah vaksin diedarkan
dan diberikan anak2 di daerah sampling tsb, ternyata hasil nya teruji secara
ilmiah bisa sangat mengurangi kasus anak terjangkit penyakit X

jadi, mana dunk yg sebaiknay kita ikuti? :)
kalau yg ttg sunnah rasul, udah rada SARA ya... kalau saya siy masih
memvaksin lengkap anak2 saya... :)


2009/2/24 Puji Rahayu <tprah...@indovision.tv>

> Aku denger di radio dakta...waktu itu pembicaranya " Ummu Salamah " ,
> beliau
> menulis buku berjudul " Vaksinasi Haram dan Konspirasinya ".
> Dimana beliau bercerita saat mengikuti seminar di AS...dimana dkter-dokter
> dari beberapa negara bahkan AS sendiri mengakui bahwa Vaksin yang mereka
> buat itu tidak bagus.Karena mengandung beberapa zat berbahaya yang harus
> digabung sbagai campuran. ( maaf aku lupa nama zatnya ).Haram karena
> beberapa bagian diambil dari bagian tubuh manusia.
> Untuk lebih jelasnya mungkin bisa dibaca langsung dibuku beliau.
> Jalan keluar yang beliau sarankan adalah : pemberian ASI, pemberian madu (
> sesuai sunah Rasul ) , sari kurma dan berbekam.
>
> Dan dari beberapa penelfon , ada yang sudah melakukan tes dengan 2 anaknya.
> Anak pertama ( karena blm tau ) jadi di imunisasi...eh kalau sakit lebih
> lama dari pada yang anak ke 2. Anak ke 2 tidak di imunisasi ..ternyata
> lebih
> sehat, daya tahan tubuh lebih bagus dari anak pertama.
>
>

Kirim email ke