heni likes this, bangedddd satu lagi : childhood is not a race, it's a journey
*sorry one liner* dah ditambah biar gak 1 liner :D ----- Original Message ---- From: Sylvia Radjawane <sylvia.radjaw...@gmail.com> To: balita-anda@balita-anda.com Sent: Monday, May 3, 2010 11:34:26 Subject: Re: [balita-anda] aktivasi otak tengah OR Finger print yah? Hi all, hehe .. jadi ikutan tergelitik nimbrung issue ini, khususnya tentang mengaktifkan otak tengah, walau lebih ke sharing my very silly thought kayaknya :) Dari istilah 'mengaktifkan' yang dipakai, saya cukup bertanya-tanya, kalau memang istilah ini yang sedikit banyak akan jadi point di kegiatan ini. Secera sederhana, saya sendiri selalu menghubungkan kata 'mengaktifkan' dengan: ada usaha konsisten untuk membuat sesuatu aktif dan tentunya juga akan ada istilah 'dibuat tidak aktif' Sebenarnya jawaban dari pertanyaan ini cukup 'tersurat' dalam penjelasan yang dikutip mbak Mira (di milis ini dengan subject e-mail yang sama, 29 Apr 2010). So far, saya hanya sempat membaca info ini dan juga dari www.otaktengah.com<http://www.otak-tengah.com>(yang sempat di-shared mbak Ana Chaniago) dan diposting di milis BA) Kelihatannya, asumsi saya, sikap konsisten memang diperlukan (kalau tidak bisa dibilang wajib) untuk membuat 'otak tengah' tetap 'aktif'. Saya kutip beberapa kalimat ya: ... 8. Apakah otak tengah ditutup setelah kegiatan? Untuk mencegah agar otak tengah tidak tertutup kembali, anak-anak membutuhkan latihan 10-15 menit sekurang-kurangnya tiga kali seminggu. Paling baik latihan tiap hari, seperti persiapan latihan sebelum belajar. Bahkan ketika anak-anak masuk universitas, mereka perlu melakukan hal yang sama. Ini tugas sepanjang hidup untuk melatih otak tengah agar tetap aktif. ... Bila aktivasi pertama kali tidak berhasil, mohon tidak langsung putus asa dan terus melanjutkan pelatihan. ... Hambatan dalam mengaktifkan midbrain antara lain adalah: tekanan, ketakutan, kurang percaya diri, curiga, tidak mau menerima, berpikir yang tidak-tidak dan lain sebagainya. Bila anak kita memiliki hambatan tersebut diatas, bagaimanakah penanganannya? Orang tua dan anak perlu membangun hubungan dan komunikasi yang baik; saling membantu mengatasi hambatan. ... Kebahagiaan merupakan kunci untuk pengaktifan otak tengah. ... Saya sendiri kurang tahu info di atas sumbernya dari mana. Iseng browsing di _Google_ dengan keywords 'mengaktifkan otak tengah' , dapat 63.500 search result yang mayoritas bisa dibilang bersumber dari lembaga yang mengadakan atau FW iklan yang dipajang di website media, jejaring sosial, atau blog pribadi (memang saya hanya cari tampilan search results tsb. secara random .. mungkin ada 'jurnal ilmiah' tentang issue ini yang terlewat oleh saya) Sekilas, memang 'konsisten' (bahkan di-claim: sebagai tugas sepanjang hidup) dalam info di atas jadi point penting untuk aktifitas ini. Mungkin kalau boleh kasih sedikit masukan, untuk setiap ortu yang akan mengikutsertakan anaknya dalam kegiatan ini, bisa minta waktu konsultasi dulu dengan lembaganya: apa dan bagaimana 'konsisten' di sini harus diterapkan, khususnya pasca pelatihan. Apakah dengan : - pasca ikut pelatihan tsb., siapa tahu nantinya karena 1 dan lain hal ortu 'tidak sempat' melatih anak (at least 3x 1 minggu -- incl. mind mapping, excellence learning, speed reading) untuk tetap buat 'otak tengah' aktif -. Apakah dengan 'kelalaian' itu akan otomatis 'menutup' daya otak tengah yang sudah dilatih sebelumnya atau sekian % bisa membuat otak tengah kehilangan kesempatan untuk tetap aktif. - apakah hambatan untuk membuat otak tengah 'aktif' yang kelihatannya juga ditentukan oleh kondisi psikis anak (quoted: anak tidak bahagia, tekanan, kurang percaya diri, curiga, tidak mau menerima, berpikir yang tidak-tidak) sangat berperan? Dengan kata lain, saat anak sedang mengalami kondisi psikis seperti in, sejauh mana 'ketidakberhasilan' mengaktifkan otak tengah bisa berlangsung? Mungkin dengan tahu jawaban2 seperti pertanyaan di atas, at least kita bisa tahu esensi dari apa yang di-claim aktivitas ini: "Mengaktifkan midbrain hanya memerlukan satu setengah hari ; seumur hidup tetap berguna" You know what you buy .. :) Intinya, saya sendiri sangat percaya dengan 'keajaiban' otak kita. Dengan sekian banyak sel2 saraf ngumpul dan 'siap untuk distimulasi' di sana, saya pikir kemampuan organ ini memang luar biasa hingga di zaman sangat modern seperti sekarang, tetap ada fungsinya yang nggak bisa digantikan mesin secanggih apa pun. Mungkin ada yang pernah nonton serial TV _3lbs_ tentang dunia dokter bedah otak ? Beberapa adegan brain surgery atau brain recovery nya sering buat saya kagum akan kehebatan otak yang dikasih 'cuma2 ini sama Tuhan :) So, sampai saat ini mungkin saya hanya akan memandang kegiatan 'mengaktifkan otak tengah' ini sebagai salah satu franchise - metode bisnis berlisensi - yang kebetulan sedang 'naik daun - dan kebetulan ada pasarnya :) Saya sendiri, kalau boleh mengutip kalimat info di atas, akan tetap melakukan 'tugas sepanjang hidup' untuk mengaktifkan otak saya. Tugas yang sama juga berlaku untuk anak2 saya, generasi mendatang di mana saya sebagai ibu berperan penting 'menciptakannya' :) Setuju banget dengan pendapat pak Didik: belajar adalah proses (perubahan), bukan hasil ... Again ... just my very silly thought .. Sylvia - mum to Jovan, Rena, Aleta & Luigi Finger print itu beda dgn altivasi otah tengah .... > Untuk Finger print yg 1,3 jeti itu sudah termasuk konsultasi dgn psikolog > nya, jadi setelah di tes fingernya, di kirim ke Taiwan, +/- 3 minggu > hasilnya di kirim lagi ke Indo dlm bentuk hardcopy dan CD ( in English ). > Selanjutnya Finger print yg di Indonesia oleh psikolog nya menerjemahkan > hasil tersebut kepada ortu, dan hasil tersebut bisa kita simpan, dan > sewaktu2 jika suatu saat kita ingin konsul lagi ,hasil tersebut kita bisa > bawa lagi dan gratis.Misalnya kalau anak kita mau milih jurusan di SMu, > kita > lupa tuh penjelasan psikolog bisa kita tanyakan lagi. Hal ini hanya > sebatas > masukan saja buat orangtua, keputusan tetap di pihak orang tua dan anaknya > tentunya..... > > Menurut saya , jika kita memang punya dana tidak ada salahnya memberikan > yang terbaik untuk anak ( bukan coba2 lho ), segala sesuatunya di lihat > sisi > positif nya saja Pak , sebagaimana yg telah di share oleh beberapa moms yg > telah ikut aktivasi otak tengah, ada beberapa perubahan yg positif untuk > anak2nya, seperti lebih fokus, lebih konsentrasi dsb. Dengan byk masukan > dari para ortu di BA menambah referensi untuk kita lebih jeli memilih2 yg > terbaik untuk anak... > > Maaf jika kurang berkenan... > > > > > <deleted> > -------------------------------------------------------------- Info Balita: http://www.balita-anda.com Peraturan Milis: peraturan_mi...@balita-anda.com Menghubungi Admin: balita-anda-ow...@balita-anda.com Unsubscribe dari Milis: balita-anda-unsubscr...@balita-anda.com