Satu lagi yang sangat memprihatinkan ....

        Tidak Boleh Rekreasi, Siswa SD Bunuh Diri
       
        SURABAYA (Media): Miftakhul Jannah, 12, siswa kelas enam SD Negeri Karang 
Malang, Gresik, ditemukan tewas gantung diri di rumah neneknya di Desa Karang Malang, 
Kabupaten Gresik, Jawa Timur, Minggu (20/6) sore.

        Alasan Miftakhul nekat mengakhiri hidupnya karena tidak diperbolehkan orang 
tuanya mengikuti acara rekreasi ke Kota Malang yang akan diadakan sekolahnya.

        Kemarin, jenazah anak dari pasangan Suti dan Paryono yang kini tinggal di 
Bali, diautopsi di RSUD Dr Soetomo Surabaya. Usai diautopsi, jenazah anak kedua dari 
empat bersaudara tersebut langsung dibawa pihak keluarga ke Desa Karang Malang, 
Kecamatan Balong Panggang, Kabupaten Gresik, untuk dimakamkan.

        Menurut penuturan Atun, salah seorang anggota keluarga korban, selama ini dia 
dititipkan orang tuanya ke Sumi, neneknya yang tinggal di Desa Karang Malang. 
Sementara kedua orang tuanya berjualan tempe di Bali.

        Hampir sepanjang hidupnya Miftakhul tinggal dengan neneknya di desa itu. Kedua 
orang tuanya hanya mengirim uang untuk biaya sekolah dan jajan. Tapi, sudah tiga bulan 
terakhir kiriman uang dari orang tuanya macet.

        Hari-hari ini Miftakhul tinggal menunggu kelulusan dari sekolahnya. Bersamaan 
dengan itu, dia hendak mengikuti acara rekreasi sehingga minta uang ke orang tuanya. 
Namun, orang tuanya tak mengizinkan. ''Karena kecewa, kemungkinan dia milih bunuh 
diri,'' kata Atun.

        Sebelum gantung diri, imbuh Atun, Miftakhul sempat menulis surat di atas 
secarik kertas. Dalam surat tersebut, siswa SD ini menulis tentang kekecewaannya pada 
orang tuanya yang tidak mengirimi dia uang sebesar Rp60 ribu untuk biaya rekreasi.

        Sementara Sumi, nenek almarhum, yang pertama menemukan cucunya bunuh diri. 
Ketika itu, Salimah, salah satu keluarganya dari Bangkalan datang ke rumah Sumi. 
Karena Sumi berada di sawah, maka Salimah mencari Miftakhul.

        Mendengar ada tamu, Sumi buru-buru pulang. Sebelum masuk rumah, Sumi masih 
menyempatkan diri membeli minyak tanah. Setelah itu barulah Sumi masuk ke rumahnya 
mencari Miftakhul.

        Alangkah terkejutnya dia saat masuk kamar karena melihat tubuh cucu 
kesayangannya tergelantung dengan posisi leher terikat kain. Sumi pun berteriak 
histeris. Beberapa orang tetangganya berdatangan ke rumah Sumi karena mendengar 
teriakan itu. Lalu, mereka langsung membantu menurunkan jasad siswa SD tersebut dari 
tempatnya tergantung.

        ''Saat diturunkan dia masih bernapas, tapi karena panik neneknya memberi 
minum. Tak lama kemudian, Miftakhul menghembuskan napas terakhirnya,'' kata Bripka 
Seno dari Polsek Balong Bendo yang ikut mengantar jenazah korban ke RSUD Soetomo. 
Namun, sebelum meninggal, keluarga korban sempat membawanya ke Rumah Sakit Umum Bunder 
Gresik.

        Tapi, karena kematiannya tidak wajar, jenazah Miftakhul dibawa ke RSUD Dr 
Soetomo untuk diautopsi. Petugas kini berusaha mengungkap di balik tindakan bunuh diri 
itu dengan barang bukti secarik kertas. (FL/V-2)
       

  Tri Agus
  **********
  Divisi Tresuri Bank BNI


Kirim email ke