KAlau di inget2 lagi kayaknya saya dulu juga pernah desperate kayak gini...

Tapi ngga sampe bunuh diri segala....

Dulu banget waktu masih SD, kira2 kelas 3 kali ya...
Ibuku tuh dulu galak, super galak...(bagiku)
Biasalah ortu jaman dulu suka mukul, teriak2, bentak2 (sorry bu... bukannya
jelek2in, kalau sekarang seh udah berubah jd nenek yg sayang banget sama
cucu)
Mungkin juga karena usianya masih muda... (nikah umur 18 tahun) jadi belum
siap bener jadi ortu barangkali ya...

Anyway... suatu hari aku dimarahin (lupa juga kenapa) yg bikin aku nangis...
dan dulu itu sering kan disetel film ibu tiri gitu... lupa aku judulnya...
pokoknya difilm itu diceritain anaknya tuh diusir gitu deh...
trus luntang lantung di jalan, ketemu sama orang baik... dipelihara jadi
anak...

dan aku juga gitu..., berpikiran wah... ibuku kayak di film ibu tiri aja...
trus aku
masukkin baju ke kantong plastik, bawa celengan...
trus ngumpet di halaman depannya tetangga yg banyak pohon...(habis mau pergi
kemana?)
ngga lama kulihat kakak lelakiku nyusul aku....
aku ngumpet aja di balik pohon... sambil ketawa sendiri ngeliat dia
kebingungan....nyari aku....
trus... udah lupa....

kayaknya aku pulang lagi... gitu...kayak ngga ada apa2 aja...
ngga inget juga aku gimana cerita lengkapnya
maaf ya ceritanya lupa2 inget...

Tapi itu kan cuma sepenggal cerita kehidupanku yg ada hubungannya dengan
kisah ini, walaupun akhirnya ngga sama

Yang mau aku tekankan seh kayaknya memang tontonan itu meng'ilhami'
seseorang untuk berbuat hal yg sama...
dan kebanyakan anak2 kan belum begitu memahami sesuatu yg dia tonton itu...

Ada lagi tontonan yg sampai saat ini bikin aku Insya Allah ngga' ketinggalan
sholat 5 waktu...
Waktu itu aku nonton Film cerita Akhir Pekan...
kisahnya mengenai seorang anak yg ditinggal keluaganya meninggal, jadi semua
anggota keluarganya mulai dari ayah,ibu,kakak adik semuanya meninggal, dia
sebatang kara... sedih banget...

Yang terlintas dipikiranku justru gimana kalau pada saat itu aku meninggal
dunia (SD juga waktu itu) sementara sholatku masih bolong2, (dulu udah
pernah diceritain neraka dan sorga)....
Wah... bisa2 aku masuk neraka... ga ada yg nolong aku (sendirian,sebatang
kara seperti anak yg difilm yg sedih banget)....
Sampe2 aku ngga; tidur... melek terus sampai pagi.... takut 'dijemput'
malaikat....
Setelah itu setiap hari kalau dengar adzan maghrib.... langsung merinding
bulu kudukku...
Tapi... setelah aku rutin sholat... lama2 pikiran spt itu hilang sendiri...

Sekali lagi... tontonan berpengaruh (pada saat itu) ke aku....

Maaf ya kalau berpanjang-panjang

fara



----- Original Message -----
From: "M. Tri Agus" <[EMAIL PROTECTED]>
To: <[EMAIL PROTECTED]>
Sent: Tuesday, June 15, 2004 9:22 AM
Subject: [balita-anda] Tidak Boleh Rekreasi, Siswa SD Bunuh Diri


        Satu lagi yang sangat memprihatinkan ....

        Tidak Boleh Rekreasi, Siswa SD Bunuh Diri

        SURABAYA (Media): Miftakhul Jannah, 12, siswa kelas enam SD Negeri
Karang Malang, Gresik, ditemukan tewas gantung diri di rumah neneknya di
Desa Karang Malang, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, Minggu (20/6) sore.

        Alasan Miftakhul nekat mengakhiri hidupnya karena tidak
diperbolehkan orang tuanya mengikuti acara rekreasi ke Kota Malang yang akan
diadakan sekolahnya.

        Kemarin, jenazah anak dari pasangan Suti dan Paryono yang kini
tinggal di Bali, diautopsi di RSUD Dr Soetomo Surabaya. Usai diautopsi,
jenazah anak kedua dari empat bersaudara tersebut langsung dibawa pihak
keluarga ke Desa Karang Malang, Kecamatan Balong Panggang, Kabupaten Gresik,
untuk dimakamkan.

        Menurut penuturan Atun, salah seorang anggota keluarga korban,
selama ini dia dititipkan orang tuanya ke Sumi, neneknya yang tinggal di
Desa Karang Malang. Sementara kedua orang tuanya berjualan tempe di Bali.

        Hampir sepanjang hidupnya Miftakhul tinggal dengan neneknya di desa
itu. Kedua orang tuanya hanya mengirim uang untuk biaya sekolah dan jajan.
Tapi, sudah tiga bulan terakhir kiriman uang dari orang tuanya macet.

        Hari-hari ini Miftakhul tinggal menunggu kelulusan dari sekolahnya.
Bersamaan dengan itu, dia hendak mengikuti acara rekreasi sehingga minta
uang ke orang tuanya. Namun, orang tuanya tak mengizinkan. ''Karena kecewa,
kemungkinan dia milih bunuh diri,'' kata Atun.

        Sebelum gantung diri, imbuh Atun, Miftakhul sempat menulis surat di
atas secarik kertas. Dalam surat tersebut, siswa SD ini menulis tentang
kekecewaannya pada orang tuanya yang tidak mengirimi dia uang sebesar Rp60
ribu untuk biaya rekreasi.

        Sementara Sumi, nenek almarhum, yang pertama menemukan cucunya bunuh
diri. Ketika itu, Salimah, salah satu keluarganya dari Bangkalan datang ke
rumah Sumi. Karena Sumi berada di sawah, maka Salimah mencari Miftakhul.

        Mendengar ada tamu, Sumi buru-buru pulang. Sebelum masuk rumah, Sumi
masih menyempatkan diri membeli minyak tanah. Setelah itu barulah Sumi masuk
ke rumahnya mencari Miftakhul.

        Alangkah terkejutnya dia saat masuk kamar karena melihat tubuh cucu
kesayangannya tergelantung dengan posisi leher terikat kain. Sumi pun
berteriak histeris. Beberapa orang tetangganya berdatangan ke rumah Sumi
karena mendengar teriakan itu. Lalu, mereka langsung membantu menurunkan
jasad siswa SD tersebut dari tempatnya tergantung.

        ''Saat diturunkan dia masih bernapas, tapi karena panik neneknya
memberi minum. Tak lama kemudian, Miftakhul menghembuskan napas
terakhirnya,'' kata Bripka Seno dari Polsek Balong Bendo yang ikut mengantar
jenazah korban ke RSUD Soetomo. Namun, sebelum meninggal, keluarga korban
sempat membawanya ke Rumah Sakit Umum Bunder Gresik.

        Tapi, karena kematiannya tidak wajar, jenazah Miftakhul dibawa ke
RSUD Dr Soetomo untuk diautopsi. Petugas kini berusaha mengungkap di balik
tindakan bunuh diri itu dengan barang bukti secarik kertas. (FL/V-2)


  Tri Agus
  **********
  Divisi Tresuri Bank BNI





---------------------------------------------------------------------
>> Kirim bunga, buket balon atau cake, klik,http://www.indokado.com/
>> Info balita, http://www.balita-anda.com
>> Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]

Kirim email ke