Mo sharing juga ni.Saya sudah coba terapi herbal ini, dan hasilnya
alhamdullilah sembuh. Ceritanya saya menderita kista disaluran indung telur,
ketahuannya waktu usg diusia pernikahan 5 bulan, kanan & kiri lagi besarnya
sekitar 6 ~ 7 cm, atas saran DSOG saya menjalani  Laparascopi, suntik Tapros
& terapi hormon. ( isi kista nya masih berbentuk cairan + pollip). Namun
berselang setahun kemudian timbul lagi sekitar 3 cm , khawatir akan di
laprascopi lagi, saya coba alternatif ke Herbalis & pijat refrelksi di
Rangkas Bitung. Ya ramuannya temu putih ( 2 jari -diiris ) + benalu kopi 2
genggam direbus dgn 5 gelas air menjadi 2 gelas. Selama 15 hari
berturut-turut.Pertemuan selanjutnya informasinya setelah dicek ada
penyusutan sekitar 3 ~ 5 mm,lanjut lagi ramuan tsb 10 hari tapi
konsentrasinya ramuan sebelummya ditingkatkan selama 7 hari ( menjelang masa
subur stop ) & dilanjutkan seduhan kacang merah 2 sendok dlm satu gelas air.
Bulan berikutnya setelah melewati masa subur tsb alhamdullilah saya hamil.
Dari DSOG saya pernah inform salah satu menghilangkan kista ini adalah
dengan kehamilan, karena kita selama 9 bulan tidak haid sehingga menghambat
laju pertumbuhan kista.
 
ZHD
 
 
 

-----Original Message-----
From: Isabella Hakim [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Tuesday, June 15, 2004 9:02 AM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: [balita-anda] FYI : Tanaman Pelawan Kanker



TERAPI ALAM
Tanaman Pelawan Kanker
Dari Kunyit Putih hingga Benalu


  <http://www.sinarharapan.co.id/iptek/kesehatan/2003/042/kes2.jpg> JAKARTA
- Tumbuh-tumbuhan di Indonesia terbukti mampu mencegah maupun mengobati
kanker. Meski perlu penelitian dan pengembangan lebih lanjut, sejumlah
tanaman seperti kunyit putih, tapak dara, daun dewa hingga benalu telah
digunakan penderita kanker sebagai ikhtiar mengobati penyakitnya. Banyak
yang berhasil sembuh sehingga pengobatan tradisional pun menjadi tumpuan
harapan baru bagi para penderita kanker. 
Kunyit putih diyakini memiliki khasiat antikanker. Meski demikian cuma
kunyit putih jenis mangga (Curcuma mangga) yang tumbuh terbatas di tempat
yang bersuhu dingin di Indonesia, yang dapat mencegah atau mengobati kanker.
Kunyit putih ini mempunyai ciri tertentu, antara lain bintik umbinya seperti
umbi jahe dan berwarna kuning muda (krem). Dalam keadaan segar baunya
seperti buah mangga kweni dan bila telah diekstrak atau dijadikan bubuk,
warnanya tetap kuning muda (krem).
Sementara tapak dara (Catharanthus roseus) telah teruji sebagai bahan
pencegah dan penumpas sel kanker. Tanaman yang masih termasuk keluarga
Apocynaceae atau kamboja-kambojaan ini mengandung dua senyawa golongan
alkaloid vinka yakni vinkristin dan vinblastin yang berkhasiat menghambat
perbanyakan dan penyebaran sel kanker. 
Vinkristin digunakan sebagai bahan pengobatan kanker bronkial, tumor ganas
pada ginjal, kanker payudara, dan berbagai jenis tumor ganas yang awalnya
menyerang urat saraf maupun otot. Tanaman yang di Sumatera disebut rumput
jalang itu juga mengandung alkaloid cabtharanthin yang diperkirakan dapat
mendesak dan melarutkan inti sel kanker. 
Sebagai obat kanker payudara, rebus 22 lembar daun tapak dara dan buah adas
(Foeniculum vulgare) serta kulit kayu pulasari (Alyxia reinwardti) dengan
tiga gelas air. Bubuhi gula merah secukupnya. Setelah mendidih sampai
tinggal setengahnya, saring. Ramuan diminum tiga kali sehari masing-masing
setengah gelas. Pengobatan dilakukan paling tidak selama sebulan.
Keladi tikus (Typhonium Flagelliforme/Rodent Tuber) juga telah diteliti
sebagai tanaman obat yang dapat menghentikan dan mengobati berbagai penyakit
kanker. Untuk menghambat pertumbuhan sel kanker, tiga batang keladi tikus
lengkap dengan daunnya (kurang lebih 50 gram) direndam selama 30 menit,
tumbuk halus dan peras. Air perasan ini disaring lalu diminum. Di Malaysia,
sudah ada uji ilmiah khasiat keladi tikus. Bahkan ekstrak keladi tikus dalam
bentuk pil dan teh bubuk yang dikombinasikan dengan tanaman lainnya dalam
dosis tertentu, sudah dipasarkan di negeri jiran tersebut.
Air perasan temu lawak (Curcuma Zedoaria) juga mujarab sebagai obat kanker.
Menurut Andrew Chevallier Mnimh, herbalis asal London, dalam temulawak
terkandung curcumol dan curdione yang berkhasiat antikanker dan antitumor.
Di Cina, temulawak telah lama digunakan sebagai obat kanker leher rahim.
Tanaman ini bisa meningkatkan efek mematikan sel kanker ketika dilakukan
radioterapi dan kemoterapi.
Mengkudu juga tengah populer sebagai tanaman obat-obatan yang manjur. Daging
buah mengkudu atau pace (Morinda citrifolia L.) mengandung dammacanthel, zat
antikanker yang mampu melawan pertumbuhan sel abnormal pada stadium
prakanker dan dapat mencegah perkembangan sel kanker. Sari dari perasan dua
atau tiga buah mengkudu dapat dibubuhi madu agar rasanya lebih nikmat.
Sebaiknya pilihlah mengkudu yang tidak terlalu masak karena alkohol yang
terbentuk akibat proses fermentasi pada mengkudu yang terlalu masak merusak
zat-zat penting yang terkandung di dalamnya. 
Daun dewa (Gynura divaricata) juga merupakan tanaman yang telah dikenal
sebagai tanaman antikanker. Ramuan 30 gram daun dewa segar, 20 gram temu
putih, 30 gram jombang yang direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc,
lalu disaring dan diminum airnya dapat digunakan dalam pengobatan penyakit
kanker. Dapat pula menggunakan bahan lain seperti 30 gram daun dewa segar,
30 gram tapak dara segar, 30 gram rumput mutiara, 30 gram rumput lidah ular
direbus dengan 1.000 cc air hingga tersisa 500 cc. Airnya disaring lalu
tambahkan madu secukupnya, aduk kemudian diminum selagi hangat.
Daun ceremai (Phyllanthus acidus) juga dapat dapat digunakan sebagai obat
antikanker. Segenggam daun ceremai muda, sejumput daun belimbing, bidara
upas sejari, gadung cina sejari dan gula aren direbus dengan tiga gelas air
hingga tinggal segelas. Ramuan ini diminum tiga kali sehari masing-masing
satu gelas.
Sementara senyawa dalam benalu telah lama diperkirakan bekerja sebagai
penghambat keganasan kanker. Benalu yang direbus menjadi teh terbukti dapat
dipakai sebagai obat penunjang selama menjalani kemoterapi (terapi dengan
mengonsumsi obat antikanker).
Bagi Anda yang belum terkena kanker, tumisan brokoli, sawi, kembang kol,
wortel, tomat dan daging ikan dengan bumbu sedikit garam dan bawang putih,
mampu menjadi masakan yang kaya akan zat antikanker. Penelitian Universitas
Harvard terhadap 48.000 orang pada tahun 1995 menunjukkan risiko terkena
kanker prostat bagi mereka yang memakan 10 kali hidangan yang mengandung
tomat per minggu turun sampai hampir separuhnya. (nat) 

 

Sumber :   http://www.sinarharapan.co.id/iptek/kesehatan/2003/042/kes3.html
<http://www.sinarharapan.co.id/iptek/kesehatan/2003/042/kes3.html> 

____________
DISCLAIMER :
This e-mail may contain confidential or legally privileged information
and/or information subject to copyright. If you have received this e-mail in
error you are hereby notified that any dissemination, distribution,
disclosure or copying of this e-mail, or any part of it, is strictly
prohibited.
  

Kirim email ke