saya setuju dengan masukan mba' fenti.. karena adakalanya si anak ingin bersama dengan teman-temannya.. apalagi ini acara perpisahan, dimana pada tahun ajaran baru nanti.. ada kemungkinan mereka saling tidak bertemu lagi karena berbeda SMPnya..
maaf kalau tidak membantu.. ----- Original Message ----- From: fenty To: [EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, June 15, 2004 11:04 AM Subject: Re: [balita-anda] Tidak Boleh Rekreasi, Siswa SD Bunuh Diri Lebih baik papi atau maminya cuti 1 hari, dampingin anak, ikutan ke Puncak jagain....jadi lebih aman.... -------Original Message------- From: [EMAIL PROTECTED] Date: Tuesday, June 15, 2004 10:28:27 To: [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [balita-anda] Tidak Boleh Rekreasi, Siswa SD Bunuh Diri Aduh....amit-amit deh.... Pagi ini, aku barusan melarang anakku No. 2 (klas 6 SD) untuk ikut acara perpisahan sekolahnya di Puncak (nginap 1 hari). Sebenarnya sudah 3 hari ini aku dan suami ngomongin ke anakku dengan berbagai pertimbangan tentunya. Dan Ayu keliatannya ngerti. Tiba-tiba, barusan saya di telpon anakku, katanya pengen ikut. Aku tetap katakan kalau tunggu aku dan suami pulang kantor baru kita bahas. Berhubung acaranya besok (16 s/d 17 Juni), Ayu minta jawaban segera. Help...help..........tks Renny ----- Original Message ----- From: M. Tri Agus <[EMAIL PROTECTED]> To: <[EMAIL PROTECTED]> Sent: Tuesday, June 15, 2004 9:22 AM Subject: [balita-anda] Tidak Boleh Rekreasi, Siswa SD Bunuh Diri Satu lagi yang sangat memprihatinkan .... Tidak Boleh Rekreasi, Siswa SD Bunuh Diri SURABAYA (Media): Miftakhul Jannah, 12, siswa kelas enam SD Negeri Karang Malang, Gresik, ditemukan tewas gantung diri di rumah neneknya di Desa Karang Malang, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, Minggu (20/6) sore. Alasan Miftakhul nekat mengakhiri hidupnya karena tidak diperbolehkan orang tuanya mengikuti acara rekreasi ke Kota Malang yang akan diadakan sekolahnya. Kemarin, jenazah anak dari pasangan Suti dan Paryono yang kini tinggal di Bali, diautopsi di RSUD Dr Soetomo Surabaya. Usai diautopsi, jenazah anak kedua dari empat bersaudara tersebut langsung dibawa pihak keluarga ke Desa Karang Malang, Kecamatan Balong Panggang, Kabupaten Gresik, untuk dimakamkan. Menurut penuturan Atun, salah seorang anggota keluarga korban, selama ini dia dititipkan orang tuanya ke Sumi, neneknya yang tinggal di Desa Karang Malang. Sementara kedua orang tuanya berjualan tempe di Bali. Hampir sepanjang hidupnya Miftakhul tinggal dengan neneknya di desa itu. Kedua orang tuanya hanya mengirim uang untuk biaya sekolah dan jajan. Tapi, sudah tiga bulan terakhir kiriman uang dari orang tuanya macet. Hari-hari ini Miftakhul tinggal menunggu kelulusan dari sekolahnya. Bersamaan dengan itu, dia hendak mengikuti acara rekreasi sehingga minta uang ke orang tuanya. Namun, orang tuanya tak mengizinkan. ''Karena kecewa, kemungkinan dia milih bunuh diri,'' kata Atun. Sebelum gantung diri, imbuh Atun, Miftakhul sempat menulis surat di atas secarik kertas. Dalam surat tersebut, siswa SD ini menulis tentang kekecewaannya pada orang tuanya yang tidak mengirimi dia uang sebesar Rp60 ribu untuk biaya rekreasi. Sementara Sumi, nenek almarhum, yang pertama menemukan cucunya bunuh diri. Ketika itu, Salimah, salah satu keluarganya dari Bangkalan datang ke rumah Sumi. Karena Sumi berada di sawah, maka Salimah mencari Miftakhul. Mendengar ada tamu, Sumi buru-buru pulang. Sebelum masuk rumah, Sumi masih menyempatkan diri membeli minyak tanah. Setelah itu barulah Sumi masuk ke rumahnya mencari Miftakhul. Alangkah terkejutnya dia saat masuk kamar karena melihat tubuh cucu kesayangannya tergelantung dengan posisi leher terikat kain. Sumi pun berteriak histeris. Beberapa orang tetangganya berdatangan ke rumah Sumi karena mendengar teriakan itu. Lalu, mereka langsung membantu menurunkan jasad siswa SD tersebut dari tempatnya tergantung. ''Saat diturunkan dia masih bernapas, tapi karena panik neneknya memberi minum. Tak lama kemudian, Miftakhul menghembuskan napas terakhirnya,'' kata Bripka Seno dari Polsek Balong Bendo yang ikut mengantar jenazah korban ke RSUD Soetomo. Namun, sebelum meninggal, keluarga korban sempat membawanya ke Rumah Sakit Umum Bunder Gresik. Tapi, karena kematiannya tidak wajar, jenazah Miftakhul dibawa ke RSUD Dr Soetomo untuk diautopsi. Petugas kini berusaha mengungkap di balik tindakan bunuh diri itu dengan barang bukti secarik kertas. (FL/V-2) Tri Agus ********** Divisi Tresuri Bank BNI _____________________________________ We are Merapi! Dedicated for Service Excellence For more details please visit us at http://www.merapi.net --------------------------------------------------------------------- >> Kirim bunga, buket balon atau cake, klik,http://www.indokado.com/ >> Info balita, http://www.balita-anda.com >> Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED] . ____________________________________________________ IncrediMail - Email has finally evolved - Click Here