Ya gak begitu juga dong.
Suhu demam gak bisa dijadikan patokan utk perlu gaknya antibiotik. Jika
semudah ini maka gak perlu lagi dong dokter ada.
Yg betul adalah batuk pilek obatnya hanya istirahat & makan makanan sehat.
Bukan antibiotik, bukan obat flu dsbnya.

Ok moga gak bosen direpost lagi artikel2 ini.

Luluk
-===================

Dari www.cdc.gov

Hidung "Meler"
dan ingus berwarna hijau atau kuning)

selama "common cold" (batuk pilek ringan) dan akan berhenti dengan
sendirinya. Berikut fakta seputar batuk pilek ringan & hidung meler.

Apakah penyebab hidung meler ?
Ketika kuman penyebab colds (virus) menginfeksi hidung dan
sinus, hidung akan memproduksi lendir. Lendir ini membersihkan
hidung & sinus dari kuman tsb. Setelah 2 atau 3 hari, sel-sel imun
tubuh akan membunuh kuman tsb, mengubahnya menjadi lendir
berwarna putih atau kuning. Di dalam hidung terdapat bakteri baik.
Ia juga ada di dalam lendir. Bakteri ini akan mengubah lendir menjadi
berwarna kehijauan. Kondisi ini normal & bukan berarti anak butuh
antibiotik.

Apa yang harus dilakukan ?
? Perawatan terbaik adalah menunggu & perhatikan kondisi anak.
Gangguan hidung, batuk dan gejala lainnya seperti demam, pusing,
ngilu pada sendi, semua itu terasa mengganggu. Namun demikian
antibiotik TIDAK akan membuatnya lebih cepat sembuh.
? Penggunaan vaporizer (penguapan) atau garam nasal drop membantu anak
lebih nyaman
saltwater nose drops makes their child feel better.

Perlukah antibiotik untuk hidung meler ?
Antibiotik dibutuhkan jika dokter mendiagnosis anak terkena
sinusitis. Dokter biasanya meresepkan obat atau memberikan
tips bagaimana menolong anak dengan gejala "colds" seperti
demam dan batuk, tetapi antibiotik TIDAK dibutuhkan untuk
mengobati hidung meler.

Bagaimana jika antibiotik tetap diberikan ?
Minum antibiotik saat tidak dibutuhkan adalah BERBAHAYA.
Tiap kali kita meminum antibiotik (AB), maka kuman-kuman di
hidung & tenggorokan beresiko menjadi resisten. Kuman yang
resisten tidak dapat dibunuh oleh antibiotik manapun.
Akibatnya jika anak butuh AB, ia butuh AB jenis kuat dan
harus dimasukkan lewat jarum suntik. Atau butuh rawat inap di RS
karena hal ini. Karena hidung meler akan akan sembuh dengan
sendirinya, maka sebaiknya jangan minum AB dan gunakan hanya
saat dibutuhkan.
======================

Popular Articles
Category: Advis Medis

Mengapa Anak Terus Panas-batuk-pilek?

Wed Sep 11, 2002

Artikel pendek ini menjelaskan bagaimana Anda bisa mengatasi
panas-batuk-pilek anak Anda berkepanjangan, dengan menghilangkan
kepercayaan terhadap antibiotika yang lebih banyak menimbulkan masalah
daripada manfaat dalam mengobati FLU.

Mengapa anak terus panas-batuk-pilek?

Oleh: Prof. Iwan Darmansjah

Seorang bayi seharusnya jarang sakit, karena masih ditopang imunitas
tinggi sewaktu dikandung atau menyusu ibunya. Penyakit sehari-hari seperti
flu (yang ditandai panas-batuk-pilek), penyakit virus lain, atau bahkan
infeksi kuman dapat ditolaknya. Sejak lama fakta ini telah disadari. Coba
saja, bila bayi Anda tinggal serumah dengan seorang penderita campak, maka
biasanya ia tidak akan gampang tertular.

Namun nyatanya, banyak anak dan bayi menjadi pelanggan dokter setiap 2 - 3
minggu karena penyakit yang sama: bolak-balik demam, batuk, dan pilek.
Tentu banyak orang tua bosan. Mereka menggugat, "Mengapa ini harus
terjadi, sedangkan semua kebutuhan anak saya telah dicukupi?"

Pencetus penyakit pada anak memang sulit ditentukan, karena dapat
bermacam-macam, misalnya lingkungan kurang sehat, polusi tinggi, dan ada
perokok di rumah. Penggunaan penyejuk udara (AC) di malam hari bisa
menimbulkan alergi suhu dingin, sehingga hidung anak mampet, sehingga ia
bernafas lewat mulut. Kipas angin dipasang di kamar tidur yang lalu meniup
debu ke segala penjuru kamar. Belum lagi penularan virus di sekolah dan
tempat ramai seperti mal. Juga perawat yang sedang batuk - pilek. Tak
langka pula kejadian sakit gara-gara anak mengonsumsi makanan ringan tidak
sehat yang membuat tenggorokan menggelitik.

Batuk - pilek beserta demam yang terjadi sekali-kali dalam 6 - 12 bulan
sebenarnya masih dinilai wajar. Tetapi observasi menunjukkan bahwa
kunjungan ke dokter bisa terjadi setiap 2 - 3 minggu selama
bertahun-tahun. Bila ini yang terjadi, maka ada dua kemungkinan
kesalahkaprahan dalam penanganannya.
Pertama, pengobatan yang diberikan selalu mengandung antibiotik. Padahal
95% serangan batuk-pilek dengan atau tanpa demam disebabkan oleh virus,
dan antibiotik tidak dapat membunuh virus. Selain mubazir, pemberian
antibiotik kadang-kadang justru menimbulkan efek sampingan berbahaya.
Kalau dikatakan akan mempercepat penyembuhan pun tidak, karena penyakit
virus memang bakal sembuh dalam beberapa hari, dengan atau tanpa
antibiotik. Hal ini telah dibuktikan dengan studi terkontrol
(membandingkan dengan plasebo, alias obat bohong) berulang kali sejak
ditemukannya antibiotik di tahun 1950 - 1960-an. Hasilnya selalu sama
sehingga tidak perlu diragukan lagi kebenarannya.

Di lain pihak, antibiotik malah membunuh kuman baik dalam tubuh, yang
berfungsi menjaga keseimbangan dan menghindarkan kuman jahat menyerang
tubuh. Ia juga mengurangi imunitas si anak, sehingga daya tahannya
menurun. Akibatnya anak jatuh sakit setiap 2 - 3 minggu dan perlu berobat
lagi. Orang tuanya lalu langsung membeli antibiotik di apotik atau pasar
hanya karena setiap kali ke dokter mereka diberi obat tersebut.

Lingkaran setan ini: sakit >> antibiotik >> imunitas menurun >> sakit lagi
>>, akan membuat si anak diganggu panas-batuk-pilek sepanjang tahun,
selama bertahun-tahun. Komplikasi juga sering akan terjadi, yang akhirnya
membawa anak itu ke kamar perawatan di rumah sakit.

Pengalaman menunjukkan, bila antibiotik dicoret dari resep (sementara obat
batuk-pilek yang adekuat diberikan), setelah 1 - 3 bulan si anak tidak
akan gampang terserang penyakit flu lagi. Pertumbuhan badannya pun menjadi
lebih baik.

Salah kaprah kedua ialah gejala batuk - pilek yang tidak diobati secara
benar; artinya, siasat pengobatan perlu diubah. Ini lantaran obat jadi
yang dijual di apotek tidak selalu dapat mengatasi masalah setiap
penderita. Bahkan sering terjadi, batuk - pilek malah menjadi lebih parah
dan berkepanjangan.

Suatu perubahan dalam resep, yang mendasar dan individual, perlu dilakukan
untuk memutus lingkaran setan panas-batuk-pilek ini. Yang utama ialah
menghentikan antibiotik, tidak memberikan kortikosteroid secara
terus-menerus, menghentikan pemberian obat penekan batuk dan menggantinya
dengan bronkodilator, serta memberikan campuran obat pilek yang baru.
Efedrin dosis kecil - dicampur dengan antihistamin yang efektif -
merupakan obat pilek terbaik. Pseudo-efedrin, fenilpropanolamin, atau
etilefrin yang lebih sering dijumpai dalam obat-jadi, tidak lebih baik
dari efedrin, walaupun lebih mahal. Semua obat lain yang ternyata tidak
terbukti efektif perlu dihentikan.

Terakhir, yang tidak kalah penting, carilah faktor pencetus yang
dicantumkan di awal tulisan ini. Bila ditemukan, hindarilah. Selamat
mencoba. Semoga anak Anda tidak perlu lagi begitu sering berobat karena
flu!

INTISARI Sept 2002, hal 80-81

Sumber Artikel :
http://www.iwandarmansjah.web.id/popular.php?id=21
=======================
http://www.nics.gov.uk/press/hss/040119a-hss.htm

ANTIBIOTICS DONÂ’T WORK ON COLDS OR MOST COUGHS AND SORE THROATS SAYS CHIEF
MEDICAL OFFICER

Antibiotics should not be taken for colds, most coughs and sore throats.
This is the key message in a publicity campaign launched by the Department
of Health, Social Services and Public Safety.

The aim of the campaign, which features a cartoon capsule character called
Andy Biotic, is to try to reduce the inappropriate use of antibiotics. The
campaign will include radio adverts, leaflet inserts in newspapers,
advertising in shopping centres and at bus stops; leaflets will also be
available in GP surgeries, pharmacies and other public outlets. Stressing
the importance of the campaign, Chief Medical Officer, Dr Henrietta
Campbell, said: "This campaign carries a very important message. If we do
not limit the prescribing of antibiotics for minor complaints, they will
eventually lose their effectiveness against many illnesses.

"Bacteria are very clever and can adapt to become resistant to
antibiotics. This means that antibiotics are becoming less effective at
fighting many infections. This is already beginning to happen and is of
particular concern to many health professionals who are working to reduce
the level of infection in our hospitals and residential homes. Vulnerable
patients may need antibiotics more than most to fight infections which is
why the fewer antibiotics taken earlier in life holds patients in good
stead.

"The objective of this campaign is to make patients aware that most
coughs, sore throats and colds do not need antibiotic treatment, but can
be managed with simple remedies while they run their natural course. This
can be up to a week for sore throats and longer for colds and chesty
coughs."

Dr Campbell went on to say: "My message to patients is, antibiotics should
not be taken for simple coughs, sore throats and colds. Do not expect your
doctor to prescribe antibiotics for these minor complaints, which are
usually viral ailments.

NOTES TO EDITORS:

This is the fourth time this campaign has been run; the first occasion
being in the winter of 1999. It aims to support health professionals in
their management of patients with acute upper respiratory tract infections
or sore throats by reducing patientsÂ’ expectations for an antibiotic
prescription from their GP.

There has been a marked reduction in antibiotic prescribing in Northern
Ireland over the last five years which indicates that the message is being
driven home, both to health professionals and the public. Figures indicate
that there are currently 15% fewer prescriptions being written for
antibiotic drugs than there were in 1998. The actual numbers of such
prescriptions have dropped by over 325,000 p.a. in that time.

The campaign also encourages patients to seek advice from community
pharmacists on safe and appropriate symptomatic relief. In addition the
campaign explains that antibiotics will also kill the "good bacteria" that
will help to keep us all healthy.



================
Kirim bunga, http://www.indokado.com
Info balita: http://www.balita-anda.com
Stop berlangganan/unsubscribe dari milis ini, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]

Kirim email ke