Buku Nabi Palsu Gegerkan Bandung

Baban Gandapurnama - detikcom

    Bandung - Kota Bandung gempar oleh kasus penodaan agama. Setelah
nabi palsu Ahmad Mosadeq, kota berjuluk Parijs van Java itu dihebohkan
oleh beredarnya dua buah buku yang pengarangnya mengaku sebagai nabi
terakhir.

    Adalah Mohammad Sayuti atau Ahmad Sayuti si pengarang dua buku
itu. Buku pertama berjudul "Kelalaian para pemuka agama dalam memahami
kitab-kitab peninggalan nabi-nabi rasul allah (taurat, injil, dan
Al-Quran) dengan segala akibatnya". Sementara buku kedua berjudul
"Mungkinkah Tuhan Murka".

    Wakil Ketua Persis Jabar Rahmat Nadjieb mengatakan kedua buku
tersebut telah memutarbalikkan fakta dan kebenaran. "Berdasarkan
penelitian dan investigasi kami pada kedua buku ini, Ahmad Sayuti
menganggap dirinya sebagai nabi yang diutus Allah dan Nabi Muhammad
bukan nabi terakhir," jelasnya saat jumpa pers di Kantor DPW Persis,
Jl Pungkur, Selasa (5/2/2008).

    Ahmad Sayuti pun, lanjutnya, menganggap kalau Alquran adalah kitab
hukum bahasa Arab peninggalan Nabi Muhammad putra Abdullah yang
ditulis oleh para sahabatnya atas perintah Muhammad. "Dia mengaku
kalau Alquran turun pada tahun 1993 saat dirinya mendapatkan wahyu,"
ungkap Rahmat.

    Penyimpangan lain yang dikemukakan Sayuti dalam bukunya, lanjut
Rahmat, mengganti bacaan salat kecuali surat Al Fatihah. "Dia juga
menganggap tafsir Alquran selama ini hanya kebohongan belaka dan kitab
hadis Bukhori hanya kitab bohong yang isinya bukan perkataan Nabi
Muhammad," katanya.

( ern / gah )

Kirim email ke