Kedubes Italia Pamerkan Masjid Roma TAK lama lagi bulan Ramadan akan tiba. Penyambutan terhadap datangnya bulan suci umat Islam itu sudah mulai dilakukan di Kedutaan Besar Italia dengan menggelar ekshibisi foto "La Moschea di Roma. Images of the Biggest Mosque of Europe" di Instituto Italiano di Cultura (Pusat Kebudayaan Italia), Jln. H.O.S. Cokroaminoto 117, Menteng Jakarta, Selasa (11/8) hingga 19 September mendatang.
Ya, masjid terbesar di Benua Eropa memang berdiri di Kota Roma. Selain menyimpan sejarah peradaban manusia yang agung, Kota Roma tidak hanya identik dengan kiblat agama Katholik. Tak heran, Duta Besar Italia untuk Indonesia, Roberto Palmeri merasa bangga menggelar pameran foto-foto masjid terbesar di Eropa itu. Menurut Deputy Director di Instituto Italiano di Cultura, Livia Raponi, acara serupa juga akan digelar di French Cultural Centre di Surabaya, bulan depan. Ia yakin, kegiatan seperti itu akan menarik bagi warga Indonesia. "Tidak banyak yang tahu mengenai hal ini. Ini simbol komunikasi antaragama. Pemerintah Roma yang menyediakan tanah untuk mendirikan masjid itu. Ini sangat penting untuk diketahui," ujarnya. Pembangunan Grande Moschea yang juga disebut The Mosque of Rome mulai dirintis pada tahun 1974. Di tahun yang sama, Pusat Kebudayaan Islam di Italia diakui resmi oleh Pemerintah Italia sebagai sebuah asosiasi. Pada tahun 1975, Presiden Giovanni Leone dan Wali Kota Roma Giulio Carlo Argan menyetujui pembangunan masjid di Roma dengan menyumbang tanah seluas 30.000 meter persegi. Masjid yang berada di bawah kaki Bukit Antenne (Monte Antenne) itu mulai dibangun pada 11 Desember 1984. Peletakan batu pertamanya dihadiri oleh kepala negara Sandro Pertini, perwakilan dari Organisasi Konferensi Islam (OKI), dan negara-negara sahabat di antaranya Aljazair, Uni Emirat Arab, Bahrain, Bangladesh, Brunei Darussalam, Mesir, Indonesia, Irak, Yordania, dan lain-lain. Dirancang oleh arsitek kenamaan dari University of Rome yang bernama Paolo Portoghesi. Untuk menjadi arsitek masjid, Portoghesi memenangi sayembara terlebih dahulu yang diadakan oleh pemerintah Roma pada tahun 1976. Ia kemudian mempelajari Alquran untuk mendapat inspirasi arsitektur masjid, terutama dari Surat An-Nuur (Cahaya). (Lina Nursanty/"PR)*** Cite: http://newspaper.pikiran-rakyat.com/prprint.php?mib=beritadetail&id=92226