Patung Bima nu "gagah perkasa' lengkep jeung kuku pancanakana di Purwakarta, 
diprotes kudu dirubuhkeun atawa dipindahkeun ka tempat sejen.Nu nyieunna 
barudak salah sahiji sakola SMK di Purwakarta, pesenan ti Pemkab Purwakarta. Nu 
protes? Ah ...nyanggakeun we wartosna (bari ngurut dada, gogodeg, naha bisa 
kitu):


Patung Bima di Purwakarta Didemo Pelajar

JUMAT, 06/08/2010 - 17:28

PURWAKARTA, (PRLM),-Patung Bima yang berdiri di area taman di Jalan Terusan 
Ibrahim Singadilaga (Jalan Baru) Purwakarta digugat. Ratusan pelajar setingkat 
Ibtidaiyah dari yayasan Ibnu Sina Purwakarta, Jumat (6/8), melakukan aksi demo 
mempersoalkan berdirinya patung Bima di Purwakarta. Mereka mengultimatum 
pemerintah daerah untuk membongkar patung Bima tersebut dalam tempo 2x24 jam.

Aksi demo para pelajar setingkat sekolah dasar itu dipimpin langsung oleh KH. 
Abdullah AS Joban sebagai Ketua Forum Ulama Indonesia (FUI) sekaligus pimpinan 
yayasan Ibnu Sina dan Ust. Ridwan Syah Alam. Mereka mendesak pemerintah daerah 
untuk segera membongkar patung Bima yang tidak berlandaskan nilai-nilai 
keislaman.

Dalam orasinya, Abdullah Joban mengatakan didirikannya patung Bima di 
Purwakarta itu sangat bertentangan dengan julukan Kota Purwakarta sebagai Kota 
Santri. Selain itu, keberadaan patung Bima di kawasan ini bisa mendekatkan diri 
dengan kemusrikan. "Bima itu bukan tokoh pejuang Islam maupun pahlawan nasional 
melainkan tokoh imajiner yang tidak diyakini oleh umat Islam," kata Joban.

Dalam pernyataan sikapnya, FUI menilai patung Bima berdiri disana sangat tidak 
bermanfaat dan jelek dipandang dari aspek ekonomi yaitu pemborosan, aspek 
sejarah bukan pahlawan daerah, aspek agama kemusrikan, aspek politik itu 
merupakan pemaksaan kepercayaan kepada tokoh tahayul secara sistematik serta 
aspek budaya merupakan pengultusan tokoh khayalan.

Mereka juga menyoroti tugu-tugu hinduis yang marak berdiri di Purwakarta yang 
dijadikan gapura ataupun pagar kantor/instansi/dinas dan meminta diganti dengan 
simbol-simbol Islami.

Dikatakan Joban, dalam Al-Quran Surat Al-An'am ayat 71 disebutkan " Katakanlah 
apakah kita harus lagi memuja kepada selain Allah (berupa patung-patung) yang 
tidak akan memberi manfaat (jika disembah) dan tidak akan membawa bahaya (jika 
ditinggalkan), dan apakah kita harus kembali ke belakang (menjadi orang musrik) 
setelah Allah memberi petunjuk (Al-Islam) kepada kita".(A-86/kur) ***

Kirim email ke