Nyanggakeun ti Pos Kota. Demo Pesilat Bela Pembangunan Patung Bima Selasa, 10 Agustus 2010 - 11:38 WIB |More PURWAKARTA (Pos Kota) – Massa yang menyebut diri Pro Pembangunan yang dilakukan Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi, berunjuk rasa ke Gedung DPRD Purwakarta, di Jl Ir H Djuanda, Kec Jatiluhur, Selasa (10/8). Mereka mengecam kelompok Anti Pembangunan yang beberapa hari ini berdemo menuntut Patung Bima di Jalan Baru, dibongkar. Massa Pro Pembangunan yang berdemo di Gedung DPRD Purwakarta ini melibatkan sejumlah ormas dan OKP serta perguruan silat. Mereka minta legislator tidak terpengaruh oleh aksi demo ormas Islam yang menuntut pembongkaran Patung Bima. Aksi tersebut mendapat pengawalan ketat dari aparat kepolisian Purwakarta. Dalam orasinya, massa beranggapan budaya lokal seperti wayang tidak bertentangan dengan agama. Apalagi wayang pada saat itu dipakai media oleh para wali dan pemuka agama untuk menyebarluaskan ajaran agama Islam. “Dimana letak kesalahannya?,” teriak satu pengunjuk rasa. Sehari sebelumnya, ratusan santri dari sejumlah pengelola pesantren ‘mengontrog’ lokasi dibangunnya Patung Bima di Jl Baru. Massa ini dikomandoi KH Abdullah AS Djoban, selaku Ketua Forum Ulama Indonesia (FUI) Purwakarta dan pimpinan Pontren Al Islam, KH Syah Alam Ridwan. “Ditinjau dari beberapa aspek, pembangunan Patung Bima ini tidak membawa manfaat bagi masyarakat Purwakarta. Untuk itu, kami menuntut Bupati Dedi Mulyadi harus cepat membongkar patung bima ini,” seru Djoban. Hanya saja, upaya pembongkaran Patung Bima bernilai Rp 86 juta dari APBD Purwakarta TA 2010 tersebut, tak terlaksana, pada Senin (9/8). Pasalnya, massa KH Djoban, dihadang massa pro pembangunan yang sejak Senin pagi telah membentengi disekitar patung tersebut. Dua kelompok massa pro dan kontra ini nyaris bentrok. Beruntung, petugas Dalmas Polres Purwakarta berhasil melerainya. (dadan/dms)------------------- Ratri www.flavors.me/ratri
________________________________ From: Waluya <waluya2...@yahoo.co.id> To: Baraya_Sunda@yahoogroups.com Sent: Tuesday, August 10, 2010 11:51:24 Subject: [Baraya_Sunda] Fw: "Bima" di protes di Purwakarta Patung Bima nu "gagah perkasa' lengkep jeung kuku pancanakana di Purwakarta, diprotes kudu dirubuhkeun atawa dipindahkeun ka tempat sejen.Nu nyieunna barudak salah sahiji sakola SMK di Purwakarta, pesenan ti Pemkab Purwakarta. Nu protes? Ah ...nyanggakeun we wartosna (bari ngurut dada, gogodeg, naha bisa kitu): Patung Bima di Purwakarta Didemo Pelajar JUMAT, 06/08/2010 - 17:28 PURWAKARTA, (PRLM),-Patung Bima yang berdiri di area taman di Jalan Terusan Ibrahim Singadilaga (Jalan Baru) Purwakarta digugat. Ratusan pelajar setingkat Ibtidaiyah dari yayasan Ibnu Sina Purwakarta, Jumat (6/8), melakukan aksi demo mempersoalkan berdirinya patung Bima di Purwakarta. Mereka mengultimatum pemerintah daerah untuk membongkar patung Bima tersebut dalam tempo 2x24 jam. Aksi demo para pelajar setingkat sekolah dasar itu dipimpin langsung oleh KH. Abdullah AS Joban sebagai Ketua Forum Ulama Indonesia (FUI) sekaligus pimpinan yayasan Ibnu Sina dan Ust. Ridwan Syah Alam. Mereka mendesak pemerintah daerah untuk segera membongkar patung Bima yang tidak berlandaskan nilai-nilai keislaman. Dalam orasinya, Abdullah Joban mengatakan didirikannya patung Bima di Purwakarta itu sangat bertentangan dengan julukan Kota Purwakarta sebagai Kota Santri. Selain itu, keberadaan patung Bima di kawasan ini bisa mendekatkan diri dengan kemusrikan. "Bima itu bukan tokoh pejuang Islam maupun pahlawan nasional melainkan tokoh imajiner yang tidak diyakini oleh umat Islam," kata Joban. Dalam pernyataan sikapnya, FUI menilai patung Bima berdiri disana sangat tidak bermanfaat dan jelek dipandang dari aspek ekonomi yaitu pemborosan, aspek sejarah bukan pahlawan daerah, aspek agama kemusrikan, aspek politik itu merupakan pemaksaan kepercayaan kepada tokoh tahayul secara sistematik serta aspek budaya merupakan pengultusan tokoh khayalan. Mereka juga menyoroti tugu-tugu hinduis yang marak berdiri di Purwakarta yang dijadikan gapura ataupun pagar kantor/instansi/dinas dan meminta diganti dengan simbol-simbol Islami. Dikatakan Joban, dalam Al-Quran Surat Al-An'am ayat 71 disebutkan " Katakanlah apakah kita harus lagi memuja kepada selain Allah (berupa patung-patung) yang tidak akan memberi manfaat (jika disembah) dan tidak akan membawa bahaya (jika ditinggalkan), dan apakah kita harus kembali ke belakang (menjadi orang musrik) setelah Allah memberi petunjuk (Al-Islam) kepada kita".(A-86/kur) ***