Dear All,
Ada bahan bagus kiriman dari sahabat saya di unpar 4175, mungkin dapat
disimak oleh kita semua, semoga berguna.
Rgds,

DBE

Temans, silahkan menyimak bacaan dibawah ini ( diambil dari milis tetangga)
 wass,
Tandi

MAU TUA OR MUDA

Ini cerita menarik dari LA, tentang seorang tua bernama Ernest
Heyneman. Banyak orang yang pikun saat
usia lanjut, tapi tidak dengannya. Di usianya yang ke 85, ia
ditangkap karena telah mencuri 3500 buku dan video selama kurun waktu empat
tahun. Pria pensiunan pegawai studio film ini kini dilarang memasuki
perpustakaan lokal. Menyikapi hukuman tersebut, pengacaranya begitu kecewa
karena merasa hukuman tersebut adalah penjara baginya. “Heyneman adalah kutu
buku. Hukuman seperti itu adalah penjara baginya, bahkan lebih buruk”.
Lantas
bagaimanakah modus pencurian buku yang dilakukan Heynemen? Dalam seminggu ia
pinjam beberapa buku dan video untuk dibawa pulang. Lantas, ia mulai
mencopoti
tanda pengaman lalu ia kembalikan tepat waktu. Setelah itu, ia kembali lagi
hari berikutnya untuk mulai menyelundupkan buku pilihannya tanpa terdeteksi
saat melewati pintu pengaman. Sebuah cara yang cerdik!

Tua
tidak Berarti Lemah
Siapa bilang bahwa tua harus lemah? Acapkali kita dengar bagaimana
orang menggunakan ketuaannya sebagai alasan untuk
ke-tidakproduktifan -nya, untuk kealpaannya serta kekhilafannya. Usia,
kenyataannya bukanlah suatu penghambat untuk meraih yang lebih tinggi. Usia
pun
bukan kendala dalam hal karir dan kerja. Orang Jepang sangat menghargai
senioritas. Jabatan-jabatan tertentu di psh Jepang kadang disediakan hanya
bagi mereka yang diprediksikan telah
berambut putih, lambang kematangan. Mereka percaya, pengalaman akan
membuat orang menjadi dewasa. Loyalitas
dan usia, dihargai oleh mereka.
Celakanya, tidak semua orang tua menjadi matang. Banyak orang yang tua
secara
usia, namun secara mental, masih terbelakang. Orang ini tua secara badaniah
namun sayang, kearifan serta kematangan tidak menyertainya. Tak heran jika
ada
pepatah, banyak orang menjadi tua tanpa pernah menjadi dewasa. Masalahnya,
ketuaan tidaklah selalu sama dengan kematangan.
Kita mengenal pula banyak orang yang sukses dan berhasil tatkala di
saat-saat
tua. Kolonel Sanders misalnya, mencapai suksesnya tatkala ia telah pensiun
di
usia 67 tahun! Untung saja bahwa ia
tidak mengeluh dan menyerah di usianya yang telah renta. Andaikan ia
menggunakan alasan ketuaannya untuk berhenti mungkin tak kan pernah dunia
merasakan ayam lezat ala
KFC-nya.
Menjadi
tua hanyalah ada dalam pikiran kita. Secara fisik, orang bisa menjadi jompo
dan
lemah, tetapi jiwa manusia tidak mengenal usia. Jiwa manusia mengandung
potensi
di luar batas dimensi fisik dan waktu. Karena itu, tatkala fisik telah renta
dan melemah, jiwalah yang perlu dibina. Sayangnya banyak orang tua
membiarkan
dirinya digerogoti baik fisik maupun jiwanya. Menolak fisik menjadi tua
adalah
keniscayaan. Tetapi menolak jiwa menjadi tua, adalah pilihan.
Bagaimana membangun jiwa yang
terus-menerus muda?

ALWAYS HAVE FUN
Kegembiraan adalah makanan bagi jiwa. Seringkali dikatakan laughter is the
best medicine. Mungkin
humor dan gembira, tidaklah lantas membuat penyakit dan permsalahan kita
lenyap
total. Tetapi dengan melihat hidup dari sisi yang ceria, hidup terasa
menjadi
lebih nikmat. Lagipula, masalah hidup tidak pernah akan selesai. Ibarat
gelombang, setelah surut, akan muncul pasang yang lain. Tetapi hati yang
gembira adalah ibarat selancar yang membuat kita dapat menjalani segala
pasang
surut lautan kehidupan dengan rasa damai. Itulah sebabnya mereka-mereka yang
berusia panjang, cenderung memiliki sense of humor yang baik dalam hidupnya.

HIDUP KINI DAN DISINI
Alkisah pernah suatu kali malaikat diutus kebumi untuk memberi hadiah kepada
orang yang paling berbahagia di bumi. Namun, setelah bulanan mengelilingi
bumi, tidak ditemukan seorang pun
yang paling berbahagia. Ternyata, kebanyakan manusia tidak ada yang
betul-betul
menikmati dan bersyukur atas hidupnya. Mereka hidup di dua alam:
alam masa lalu dan masa depan. Akhirnya, hadiahnya pun dikembalikan pada
Tuhan.
Kehidupan bukanlah melulu soal usia. Bruce Lee membuktikan, meskipun
hidupnya pendek, ia dikenang dengan kontribusinya yang luar biasa bagi
martial arts, seni bela diri. Itu
sebabnya salah satu rahasia awet muda yang lain adalah menikmati hidup kini
dan disini. Kuncinya terletak pada kerelaan kita melepaskan masa lampau
serta
tidak terlalu banyak khawatir akan masa depan. Seperti kata Bruce Lee, “Yang
penting bukanlah seberapa panjang anda hidup.
Tetapi bagaimana anda hidup itulah yang penting”. Nikmatilah
tarikan nafas Anda sekarang, itulah realita terpenting saat ini.

TETAPLAH
BERGERAK FISIK DAN MENTAL
Jangan membiarkan pikiran maupun fisik menjadi terlalu lama beristirahat dan
diam. Janganlah fisik kita, pikiran yang terlalu lama didiamkan pun akhirnya
akan melemah. Konon, sumber penurunan daya otak yang terpenting adalah
karena
membiarkan otak kita tidak bekerja sama sekali. Fisik kita pun mestinya
senantiasa bergerak pula. Para dokter dan paramedis tahu, jika fisik
dibiarkan
terlalu lama di suatu tempat tanpa bergerak maka akan mulai muncul borok di
badan. Kenyataanya pula, mereka yang berusia panjang ternyata masih memiliki
kesibukan dan masih menyibukkan diri dengan berbagai kegiatan di usianya
yang
telah menjelang maghrib.
Jadi, benarlah kata iklan, “Menjadi tua itu
pasti. Tetapi, menjadi muda itu soal pilihan”.

8 Juni 2009
(Sumber: Anthony Dio Martin/ artikel HR Excellency)

Kirim email ke