Sdr. Dedy, 
   Saya memang tidak berniat berdebat masalah siapa orang Tionghoa,  apalagi 
pakai kalau kalau. Kalau Tiongkok perang dengan Indonesia, kalau saya ....., 
kalau kalian....... Berdebat "kalau"  tak bermanfaat, justru yang harus kita 
lihat realitas sekarang. Yang jelas orang Tionghoa Indonesia sedang mencari 
jati dirinya. Ini yang penting. Apa haknya dan apa kewajibannya. Apa kita ingin 
Asia Tenggara yang damai atau ingin yang perang.
   Tanggapan anda tidak kena, terima kasih pada Sdr. Zhou yang telah 
memperjelas apa yang saya maksud. Saya hanya menjelaskan secara hukum kita itu 
orang Indonesia, secara ras kita itu orang Tionghoa. Saya sama sekali tak 
mengaitkan dengan budaya, beda yang dimaksud dengan sdr. Ardian. 
   Kita tahu, meskipun ras Tionghoa, karena budaya, karena politik, karena 
harta dan jabatan,  orang bisa tidak mengaku dirinya Tionghoa, apakah anda 
masih ingat pada zaman orba adalah istilah Kirno (mungkir Cino) dan sekarang 
ada istilah Likno (balik lagi jadi Cino)?  Itu jelas menunjukkan bahwa rasnya 
tetap Tionghoa, hanya mungkir, dan sekarang balik lagi. 
   Orang macam Ted Hsiong (saya tak tahu ia sekarang warga negara apa), tapi 
kalau tak salah tinggal di Hongkong, kalau ia paspor Hongkong dari 
kewarganegaraan ia adalah orang Tiongkok, tapi dari ras ia India. Mengapa tak 
boleh? Di Tiongkok ada orang bule yang menjadi warga negara Tiongkok, ia orang 
Tiongkok kalau ke luar negeri ia dianggap orang Tiongkok, kalau pulang ke 
Tiongkok ia tak perlu visa, karena negara bukan berdasarkan ras tapi hukum. 
Sulit orang luar menjadi negara Tiongkok,  itu bukan masalah ras, penduduk 
Tiongkok sudah terlalu padat, jadi sangat selektif.  
    Kalau kita datang ke Tiongkok dianggap orang asing memang benar, kita WNI 
koq. Kalau orang sekampung yang bicara dialek Hokkian mengatakan kita Huan'a 
memang benar, itu pilihan kita. Tapi kalau ditanya ras saya bilang saya Huaren, 
yang berarti Tionghoa dalam Mandarin. 
Apa salahnya? Saya kadang-kadang bingung mengertikan istilah yang sudah ratusan 
tahun kita gunakan, koq ricuh melulu. 
   Saya tak tahu tepatnya definisi ras dan etnis, hanya saja lazimnya ras 
digunakan untuk arti yang lebih luas, tolong bantuan teman-teman yang lain. 
Orang sering menyebut ras kuning, ras putih, tapi etnis sering untuk yang lebih 
kecil. 
   Anda mengatakan ras kita Chinese, etnis Tionghoa, untuk saya OK saja, saya 
tak menentang, Hanya dulu  di milis ini saya pernah menerangkan dari mana kata 
itu berasal.  Di dunia  ini adalah dua wilayah yang namanya Tionghoa. Yang satu 
adalah daratan Tiongkok negaranya bernama Zhonghua Renmin Gongheguo , dibaca 
dengan dialek Hokkian menjadi Tionghua Jinbin Kionghokok, singkatannnya 
Tiongkok, ada lagi pulau Taiwan yang pemerintahnya menamakan dirinya Zhonghua 
Minguo dalam dialek Hokkiannya Tionghua Binkok, singkatannya Tiongkok juga. 
Dari sana jelas bahwa nama Tionghua itu bukan milik orang Tionghoa Indonesia 
saja. Tapi kalau mau dipakai sebagai nama Tionghoa Indonesia, yah boleh saja 
sebab yang berdialek Hokkian di Tiongkok itu adalah minioritas, jadi tak akan 
ada kerancuan. 
   Ted Hsiung yang rasnya India tak salah kalau ia mengatakan dirinya saya 
orang Tionghoa. Kalau tak salah ia asal Indonesia, yang warga negara dari 
sebuah negara yang bernama Tionghoa Jinmin Kionghokok (RRT),  jelas koq artinya 
Republik Rakyat Tiongkok.
   Semoga anda dapat menangkap maksud saya. 
   Salam 
   Liang U




________________________________
From: dedy <hartantod...@yahoo.com>
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Tue, December 22, 2009 10:23:48 PM
Subject: [budaya_tionghua] Re: Mohon penilaian yg netral Siapa orang Toionghoa?

  
Mpek Liang U yang saya hormati,

Saya sudah menduga kata " mengadu domba" akan ada bahkan segera setelah saya 
posting.

Saya sebenarnya hanya meminjam kata "ras" dan "etnis" yang memyebabkan 
seseorang bisa disebut "orang Tionghoa", dan kebetulan ada dalam satu thread. ( 
walau beda cabangnya)

"tapi menurut ras anda adalah orang Chinese,  dilihat dari etnis kita adalah 
orang Tionghoa."

untuk menjawab pernyataan sdr. Adrian

"simpel aje, org yg ngerasa dirinya tionghoa dan jg itugak  ada kaitan ame GEN 
or  SUKU or ASAL USUL."

Bukankah Ras dari Gen dan Etnis dari Suku.

Sesederhana itu, tidak ada maksud lain. Herannya tidak ada yang membantah 
ataupun membenarkan pernyataan sdr. Adrian tsb.

Berbeda dengan mpek yang merasa saya, mengadu domba, sdr. Erik yang saya sebut 
juga namanya, justru memberikan penjelasan sangat lengkap, dan menjadi solusi,  
faktor-faktor apa saja yang membuat seseorang bisa disebut " orang Tionghoa".

Bagaimanapun, saya tidak tahu perasaan masing-masing orang, saya sungguh mohon 
maaf telah menyebabkan ketidak nyamanan mpek Liang U.

Hormat saya,

Dedy




--- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, liang u <lian...@...> wrote:
>
> Sdr. Dedy, 
> 
> Pertanyaan anda provokatif, dalam kehidupan kita selalu berdasarkan yang 
> baik. Misalnya seorang anak disuruh mengantarkan 6 buah mangga kepada dua 
> tetangga, berapa buah mangga akan diterima oleh tiap tetangga? Ini soal SD. 
> Tentu jawabannya akan tiga. Kalau menurut anda, bagaimana kalau buah 
> mangganya dimakan habis si anak di jalan?
> Cara bertanya demikian menunjukkan anda itu belum siap untuk diskusi, tentu 
> itu hak anda, tapi dalam forum seperti Budaya Tionghoa, kita diskusi, tidak 
> baik kalau sengaja membuat pernyataan provokasi untuk mengadu domba. 
> Saya tidak akan terjebak hal demikian, karena hanya akan menyebabkan debat 
> kusir. Mudah-mudahan kawan-kawan lainpun tidak terjebak. 
> Salam 
> Liang U
> 
> 
> 
> 
> ____________ _________ _________ __
> From: "zho...@..." zho...@...
> To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
> Sent: Fri, December 18, 2009 11:01:42 PM
> Subject: Re: [budaya_tionghua] Mohon penilaian yg netral Siapa orang 
> Toionghoa?
> 
> 
> Saya kira anda salah menafsirkan pendapat Pak Liang U.
> 
> Yg dibahas Apek Liang adalah hubungan antara etnisitas dan kewarganegaraan, 
> tak menganalisa siapa yg bisa disebut etnis tionghoa. Sedangkan yg 
> dibicarakan sdr Ardian adalah masalah etnisitas itu sendiri, tak ada 
> hubungannya dng masalah warga negara.
> 
> 
> Sent from my BlackBerry®
> powered by Sinyal Kuat INDOSAT
> ____________ _________ _________ __
> 
> From: "dedy" <hartantodedy@ yahoo.com> 
> Date: Fri, 18 Dec 2009 12:55:53 -0000
> To: <budaya_tionghua@ yahoogroups. com>
> Subject: [budaya_tionghua] Mohon penilaian yg netral Siapa orang Toionghoa?
> 
> Dear all BTers,
> 
> 
> Sdr Ardian berpendapat,
> 
> simpel aje, org yg ngerasa dirinya tionghoa dan jg itu gak
> ada kaitan ame GEN or
> SUKU or ASAL USUL.
> 
> Dengan mencounter pendapat saya soal Gen (DNA), untung ada Mpek Liang U, yang 
> pendapatnya sedikit banyak sejalan dengan saya
> 
> 
> Menurut hukum anda adalah orang Singapore , tapi menurutras anda
> adalah orang Chinese.
> hukum kewarganegaraan kita adalah orang Indonesia , dilihat dari etnis kita
> adalah orang Tionghoa..
> 
> Kedua beliau ini menurut saya cukup mumpuni dalam hal BT. 
> 
> 
> Maksud saya seandainya kita bisa membuat kesepakatan, paling tidak di milis 
> BT ini siapa "Orang Tionghoa" ?
> 
> Maka subyek yang sama tidak berulang-ulang lagi dipertanyakan.
> contoh, sdr. Erilk th 2006 pernah membahas Ong Hok Ham, orang Tionghoa apa 
> bukan?
> 
> 
> Mpek Liang U dalam tanggapannya memberi contoh, ras Tionghoa membela nama 
> baik Indonesia di dunia International dalam bidang olah raga. Bagaimana 
> seandainya Indonesia berperang dengan Tiongkok mpek?
> 
> Salam hormat,
> Dedy
>




      

Kirim email ke