Menuju Profil Wanita Islam Sejati                    Diasuh oleh: Dr. 
M. Idris Abdus Shomad
   
  Wanita adalah denyut nadi kehidupan. Berbicara tentang wanita berarti juga 
membicarakan kehidupan itu sendiri secara keseluruhan “al mar‘atu ‘imadu‘l 
bilad” (wanita itu tiang negara). Bila baik wanita, baik pula kondisi negara 
tersebut. Dalam ajaran Islam terdapat bagian yang mengatur perihidup wanita, 
agar mereka yang pada dasarnya telah mendapat tempat mulia itu, menjadi wanita 
islam yang sejati. Wanita islam itu wanita yang tak keluar dari rel 
fisabilillah.
  Wanita seperti itu terbentuk dari potensi fitrah yang ruhaniyah, fikriyah, 
dan jasadiyahnya tunduk pada aturan Allah dan RasulNya dan bisa menjalankan 
peranannya (menyangkut haq dan kewajiban) dengan baik dan benar, sehingga Allah 
ridha atasnya.
  Seperti telah disinggung di atas, dalam pandangan Islam wanita yang baik 
adalah wanita yang seoptimal mungkin menurut konsep al-qur’an dan assunnah. Ia 
wanita yang mampu menyelaraskan fungsi, haq dan kewajibannya:
  - Seorang hamba Allah  (Qs.9:71)
  - Seorang istri  (Qs.4:34)
  - Seorang ibu  (Qs.2:233)
  - Warga masyarakat  (Qs.25:33)
  - Da’iyah  (Qs.3:104-110)
   
  Sekilas Profil Muslimah di Zaman Rasulullah SAW
  Sejarah telah mencatat dengan tinta emas, sejumlah nama sahabiyah di balik 
kecemerlangan dan kejayaan islam. Khadijah binti Khuwalid, Fathimah Az-Zahra, 
Aisyah dan lainlainnya. 
  Mereka wanita islam yang telah teruji sebagai individu yang bertaqwa kepada 
Allah, menjunjung tinggi risalah yang dibawa Rasulullah. Mereka muslimah dengan 
kepedulian sosial yang tinggi terhadap sesama manusia dan sesama makhluk Allah. 
Merekalah sosok istri yang benar-benar bisa mendukung dan membahagiakan suami 
mereka di jalan Allah. Merekalah ummahat yang berhasil dalam tarbiyatul awlaad, 
yang dapat mencetak keturunan generasi kebangaan Islam. Mereka juga merupakan 
sosok da’iyah yang tak pernah berhenti dari da’wah ilaLlah, yang senantiasa 
mengadakan pendekatan ke ummat. Maka di manakah lagi bisa kita temukan profil 
atau sosok wanita yang lebih baik dari yang demikian itu?
   
  Fenomena Muslimah Hari Ini
  Jika melihat sosok sahabiyah di atas, kemudian di bandingkan dengan sosok 
wanita islam hari ini, maka secara jujur terlihat suatu rentangan yang amat 
jauh.
  Memang banyak muslimah di dalam masyarakat yang telah menyadari fungsi, hak , 
kewajiban, dan peranan mereka dalam islam. Tetapi ternyata lebih banyak lagi 
yang belum menyadari atau bahkan melarikan diri dari hal tersebut. Ini suatu 
realita yang tak dapat kita sangkal.
  Dalam buku Petunjuk Jalan Hidup Wanita Islam ditulis oleh beberapa ulama pada 
Pusat Studi dan Penelitian Islam Mesir, wanita-wanita yang mengaku beragama 
islam di dunia ini dibagi ke dalam beberapa golongan.
  Pertama, wanita Islam yang bingung. Wanita seperti dibesarkan dalam alam 
tradisional sehingga ia harus menghormati adat istiadat dan menyesuaikan 
dirinya dengan lingkungan adat tersebut.
  Wanita jenis ini tidak selamanya dibesarkan diantara kaum yang tidak menyukai 
Islam, malah ia di besarkan dalam suatu masyarakat yang berpegang teguh pada 
agama, memelihara beberapa syariat, menunaikan berbagai ibadah, yang dilakukan 
sematamata hanya karena menghormati kehendak orang tuanya. Patuh kepada tradisi 
nenek moyangnya, disebabkan karena kurangnya pendidikan agama dan tidak adanya 
bimbingan yang baik dan benar.
  Wanita seperti ini biasanya tidak akan mampu melawan arus globalisasi 
jahiliyyah yang kini melanda dunia. Ia merupakan pemahaman, dan daya tanggapnya 
lemah. Malah kosong sama sekali.
  Kedua, wanita islam yang tidak stabil. Wanita jenis ini senantiasa berada 
dalam pergolakan yang sengit antara barbagai daya tarik duniawi yang beragam, 
propaganda modernisasi yang salah kaprah dan antara apa yang dikenal dan 
dipelajarinya dalam Islam. Wanita seperti ini biasanya akan goyang imannya bila 
keimanan ukhrawinya terbentur dengan gemerlapnya dunia.
  Wanita jenis ini nantinya menapakkan satu kakinya di jalur islam dan kaki 
yang lain di jalur yang lain pula. Ia kemungkinan besar akan terkena murka 
Allah. Meraka tak mau masuk islam secara kaffah. Mereka , karena sikap tak 
stabil ini hanya menyembah, beribadah pada Allah ‘ditepi-tepi saja’ (QS 22:22) 
  Ketiga, wanita islam yang hijrah. Wanita seperti ini dibesarkan dalam alam 
atau lingkungan yang tak mengenal islam. Seperti mereka yang hidup di Eropa, 
Amerika dan semacamnya. Mereka banyak menemui kesulitan dalam memahami dan 
mengamalkan ajaran Islam. Hidup dalam masyarakat asing yang moralnya rendah 
itu, membuatnya banyak menghadapi kendala dan dosa. Karena itu perlu mendapat 
gemblengan keyakinan yang lebih mendalam terhadap ajaran islam yang universal 
dan sabar dalam menghadapi resiko kebenaran yang disandangnya. 
  Keempat , wanita islam barat minded minded. Ia banyak tertipu karena 
kekagumannya terhadap barat. Ia tak segan-segan berkiblat ke barat dalam segala 
hal. Meskipun ia beragama islam, tetapi ia memandang Islam sebagai suatu sistem 
yang kolot dan mengikatnya. Ia ingin lepas dan bebas, sebebas-bebasnya seperti 
wanita di barat. Ia tidak mau menerima ‘ metoda langit’ , syariat Allah yang 
diturunkan padanya karena menganggap bukan masanya untuk seperti itu lagi. Ia 
tertipu kata-kata modern yang kerap di ucapkan kepadanya. Fikriyah (pemikiran), 
ruhaniyah(rohani), dan jasadiyah (tubuh) telah menjadi barat.
  Kelima, wanita islam sejati sejati. Ia sosok muslimah yang berupaya 
melaksanakan Islam secara Kaffah (keseluruhan). Ia solihat, qanitat (taat), 
hafizhot (dapat menjaga diri). Ia selalu menapak tilas pada pribafdi muslimah 
sejati di masa Rasulullah dan sesudahnya, tanpa kehilangan karakteristiknya 
sendiri. Ia taat pada Allah dan RasulNya atas segala seruan. Ia Al Hijrah ijrah 
Edisi 35/ Tahun V, September 2006 7 berdaya guna bagi dirinya, keluarganya dan 
lingkungan sektarnya dan ummat. Ia tak pernah berhenti berzikir dan berpikir. 
Ruhani, jasad dan pikirannya telah tercelup dalam sibghatullah (Qs. 2:138). Ia 
teguh dan istiqomah di jalan Allah walau apapun yang terjadi, baginya keridhaan 
Allah atas dirinya dan segalanya.
  Demikianlah lima tipe wanita Islam pada hari ini. Mungkin dengan ini kita 
wanita muslimah dapat memperkirakan di mana kita berada. Sudahkan kita menjadi 
muslimah yang baik, yang sejati? Ataukah kita hanya sekedar ‘benda’ yang 
menjadi obyek bulanbulanan musuh-musuh Allah?
   
  Konspirasi dan Globalisasi Nilai-Nilai Jahiliyah MenghantamWanita Islam
  Sesungguhnya Maha Benar Allah yang dengan tegas bersabda dalam Al- Qur’an 
bahwa musuh-musuh Islam akan selalu berupaya dengan berbagai cara agar kita 
mengikuti millah (sistem hidup) mereka, hingga mereka ridha (QS Al-Baqarah: 
120), dan mereka akan selalu memerangi Islam dan segala yang berbau Islam, 
kalau dapat memurtadkan kita dari Islam (QS 2: 217 dan 85: 8). Sungguh Maha 
Benar Allah.
  Sesungguhnya fenomena muslimah hari ini (kebanyakan telah menyimpang jauh 
dari Allah dan RasuINya), dan kehilangan jati dirinya sebagai muslimah adalah 
hasil dari rekayasa mereka yang menghendaki ajaran Islam itu kabur, sulit 
difahami dan terkesan kolot (terbelakang) serta menghambat kemajuan.
  Para musuh Allah ini telah mengangkat isu-isu hak asasi, kebebasan, 
emansipasi, dan modernisasi untuk menghantam para muslimah. Padahal itu semua 
mereka lancarkan untuk kehancuran moralitas wanita secara umum dan muslimah 
secara khusus. Segala media dikerahkan, segala daya dicurahkan agar isu-isu ini 
termakan oleh para muslimah.
  Para muslimah dicekoki dengan warna mereka (baca: Barat, Yahudi, materialis, 
liberalis dan semacamnya). Para intelektual Barat dikerahkan untuk mengangkat 
isu-isu tersebut dengan menjelek-jelekkan dan menghujat Islam.
  Dan bila dikatakan kepada mereka, “Janganlah kamu berbuat kerusakan di muka 
bumi, mereka menjawab: ‘Sesungguhnya kami adalah orangorang yang ingin 
mengadakan perbaikan.’ Ingatlah sesungguhnya mereka itulah orangorang yang 
berbuat kerusakan di muka bumi, tetapi mereka tiada sadar.” (QS 2: 11-12) 
Mereka hendak memadamkan cahaya (agama) Allah dengan mulut-mulut mereka. Dan 
Allah telah menyempurnakan cahaya-Nya walaupun orangorang kafir benci (QS 61: 8)
  Untuk mendukung semua itu merekapun merekayasa, para ‘cendekiawan muslim’ 
yang lemah iman untuk mendukung program mereka dan menimbulkan keraguraguan 
ummat.
  Para wanita yang dalam Islam sangat dihormati dan dimuliakan digugat. 
Aturan-aturan Islam yang tinggi dan sempurna dituding sebagai biang keladi 
‘terbelakangnya’ para wanita Islam. Musuh-musuh Allah yang lantang meneriakkan 
isu hak asasi, kebebasan, modernisasi, dan persamaan inipun menyerang masalah 
poligami,hak menthalaq, hak warisan, masalah hijab, dan sebagainya sebagai 
hal-hal yang melemahkan Islam. Islam dikatakan telah merendahkan harkat dan 
martabat wanita, sedang Barat lah yang mengangkat dan memuliakannya. Dan hal 
ini terus didengungdengungkan
  ke seantero dunia dengan modal kekayaan dan kecanggihan media informasi 
mereka. Kemudian banyak wanita Islam yang terpengaruh dengan isu-isu yang 
mereka angkat serta public opinion yang mereka bentuk. Para wanita Islam 
beramai-ramai berusaha keluar dari lingkaran Islam. Tak lagi berpikir, 
bagaimana menjadi muslimah sejati. 
  Setelah itu apa yang terjadi? Orangorang yang menawarkan persamaan, hak 
asasi, kebebasan dan modernisasi pada akhirnya toh hanya menyeret kaum wanita 
Islam kepada kemaksiatan sebagaimana mereka telah menceburkan kaum wanita 
mereka sendiri ke arah itu. Para wanita Islam kini dengan ‘sukacita’ melakukan 
prostitusi, kumpul kebo, lesbianisasi, aborsi, dan semacamnya. Melepas jilbab 
dan memamerkan aurat mereka di koran, majalah, televisi atau di trotoar jalan. 
Mereka bangga atas pengeksploitasian tubuh mereka itu. Dengan dalih isu-isu itu 
tadi, para wanita kerap keluar dari ikatan agama dan susila. Mereka pun lantang 
menyerukan hak-hak wanita dalam gerakan feminisme yang menipu. Musuh-musuh 
Islam telah menancapkan taring-taring mereka kepada Islam melalui kaum 
wanitanya sebagai sarana yang paling ampuh.
  Untuk menghancurkan Islam, mereka menghancurkan dahulu para wanita, para 
muslimah, para ‘tiang’ tadi. Maka kini terlihat kerusakan bukan saja pada kaum 
wanita, tetapi kerusakan moral ummat pun telah terasa.
  Dan jika kamu mengikuti kebanyakan orang di muka bumi ini, niscaya mereka 
akan menyesatkan engkau dari jalan Allah. Mereka tak lain hanya mengikuti 
persangkaan belaka dan mereka tak lain hanya berdusta ke ada Allah. (QS2:116)
  Pada dasarnya program mereka memang bukan agar kita berpindah agama, tetapi 
cukup ‘memurtadkan’  dengan mengikuti pola kehidupan mereka dan meninggalkan 
Islam dengan cara yang demikian itu.
  Bila ada seseorang yang mengikuti gaya (hidup) suatu kaum yang lain, maka ia 
termasuk golongan kaum itu. (Al-Hadist)
   
  Kembali Kepada Fitrah
  Satu-satunya cara menuju profil muslimah sejati harus kembali kepada fitrah, 
kepada Al-Islam secara utuh (QS Al-Baqarah: 208). Wanita Islam harus kembali 
kepada fungsi dan tidak mengabaikan begitu saja peran besar sebagai seorang 
hamba Allah, sebagai seorang istri, sebagai ibu, sebagai warga masyarakat, dan 
sebagai da’iyyah. Wanita Islam harus kembali menghidupkan sosok 
muslimahmuslimah sejati di zaman Rasulullah dalam diri kita. Menjadikannya 
sebagai teladan kita.
  Di samping itu juga harus memperteguh keIslaman dan membentengi diri dari 
serangan yang dilancarkan musuh Allah lewat berbagai kedok dan tipu 
muslihatnya. Dengan keIslaman yang teguh dan ketaqwaan kepada Allah, dengan 
berusaha secara sungguhsungguh men capai profil muslimah sejati maka akan dapat 
melihat jelas segala tipu daya mereka.Akhimya wanita Islam akan mempunyai 
furqan.
  Sesungguhnya jalan kepada pembentukan pribadi muslimah sejati bukanlah jalan 
yang mulus dan indah. Tetapi jalan yang penuh pendakian dan rintangan. Jalan 
yang penuh onak dan duri. Jalan melawan arus globalisasi jahiliyah. Hendaknya 
kita fahami betul hal ini.
  Seorang muslimah menjadikan muslimah di zaman Rasulullah SAW sebagai cermin 
dan qudwah kita.
   
  *) Alumnus S1,S2 dan S3, Imam Su’ud University, Riyadh

                
---------------------------------
Stay in the know. Pulse on the new Yahoo.com.  Check it out. 

[Non-text portions of this message have been removed]




===================================================================
        Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
=================================================================== 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    mailto:[EMAIL PROTECTED] 
    mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 

Kirim email ke