http://m.shnews.co/index.php/web/read/24090/rsud-bekasi-terancam-bangkrut.html
RSUD Bekasi Terancam Bangkrut

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bekasi kini terancam bangkrut.
Saat ini, rumah sakit milik Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi tersebut
tidak memiliki anggaran lagi untuk melayani pasien miskin.
Ini karena para pasien itu harus dibebaskan dari biaya pengobatan.
Kemungkinan besar pelayanan terhadap pasien miskin dapat dihentikan.
Sampai saat ini pihak RSUD sudah menombok Rp 10 miliar lebih untuk
melayani pasien miskin peserta Jaminan Kesehatan Masyarakat Daerah
(Jamkesda) dan pengguna Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM).
Ini karena anggaran yang ada, Rp 10 miliar, yang dialokasikan dalam
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2013 ini, sejak
pertengahan April lalu sudah habis.
Empat bulan terakhir ini, untuk menanggulangi pelayanan pasien miskin,
harus menggunakan biaya operasional RSUD. Ini karena pasien miskin itu
tidak mungkin ditolak.
Tetapi, jika anggarannya sudah benar-benar devisit setelah menggunakan
biaya operasional rumah sakit juga sudah tidak ada lagi, kemungkinan
besar menolak pasein miskin akan dilakukan.
Penjelasan itu diungkapkan Wakil Direktur Pelayanan RSUD Kota Bekasi
dr Anthony Tulak kepada SH, Rabu (28/8).
“Habis mau bagaimana lagi, dilakukan pelayanan jika tidak ada biaya,
mau dilayani bagaimana. Saat ini saja semua biaya operasional rumah
sakit sudah dialihkan untuk membeli obat dan biaya makan paisen
miskin,” katanya.
Yang mestinya ada biaya perawatan peralatan medis, belanja alat medis,
pelatihan perawat, pemeliharaan alat dan ruangan, termasuk jasa medis
dokter dan perawat, semuanya itu sudah tidak dapat dilakukan dan
dibayar lagi, karena biaya operasional rumah sakit semuanya dialihkan
buat pelayanan pasien miskin.
“Yang menjadi prioritas kami saat ini, bagaimana mempertahankan
ketersediaan obat dan makanan buat pasien. Soal jasa medik dan
pemeliharaan peralatan, semuanya ditunda dulu,” kata Anthony.

Biaya Tak Terduga
Bahkan, katanya, yang mereka khawatirkan beberapa bulan ke depan ini,
pasokan obat akan habis karena tidak ada lagi distributor obat yang
memberikan utang.
“Biasanya kita masih bisa utang kepada distributor obat selama satu
bulan. Tetapi, jika utang sampai tiga bulan, distributor mana yang mau
ngasih utang. Inilah kendala besar yang kami hadapi saat ini,”
ujarnya.
Maka, ia mengharapkan agar dalam pembahasan APBD Perubahan mendatang,
DPRD dan pemimpin daerah memprioritaskan anggaran buat pelayanan
pasien miskin. “Jika anggaran yang diajukan dalam APBD Perubahan nanti
masih dikurangi di dewan, pelayanan di rumah sakit benar-benar akan
terhenti,” katanya lagi.
Mestinya, ucapnya, untuk menanggulangi biaya bagi pasien miskin, dapat
digunakan biaya tak terduga yang biasanya digunakan jika ada bencana
alam. Ini karena kondisi keuangan RSUD untuk pasien miskin saat ini
benar-benar sudah sulit dan sudah sama dengan bencana alam karena
menyangkut jiwa manusia.
Sebelumnya diberitakan harian ini dan diterangkan Direktur RSUD dr
Titimasrihati, biaya pengobatan pasien miskin di RSUD kini sudah
habis.
Sementara itu jumlah pasien miskin yang berobat semakin meningkat.
Jumlah kunjungan pasien rata-rata 1.000 orang, dan 70 persen adalah
pasien miskin yang harus dibebaskan biaya.
Mestinya, untuk biaya pengobatan masyarakat miskin di Kota Bekasi
setidaknya Rp 32 miliar pada 2013. Tetapi, yang dianggarkan hanya Rp
10 miliar.


------------------------------------

Archives terdapat di http://www.yahoogroups.com/group/desentralisasi-kesehatan
Situs web terkait http://www.desentralisasi-kesehatan.net


Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/desentralisasi-kesehatan/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/desentralisasi-kesehatan/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    desentralisasi-kesehatan-dig...@yahoogroups.com 
    desentralisasi-kesehatan-fullfeatu...@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    desentralisasi-kesehatan-unsubscr...@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://info.yahoo.com/legal/us/yahoo/utos/terms/

Kirim email ke