Penganiayaan Warga Sinjai
Wapres Minta Masyarakat Jangan Bertindak Sendiri

Laporan Wartawan Kompas Suhartono
Jakarta, Kompas


Wakil Presiden Muhammad Jusuf Kalla meminta agar
masyarakat kota Makassar, Sulawesi Selatan,  tidak
bertindak sendiri-sendiri menyikapi kasus dugaan
penganiyaan dan perkosaan warga Sinjai, Sulawesi
Selatan, oleh anak majikannya yang kebetulan beretnis
Tionghoa di rumah toko-(ruko)-nya.

Hal itu disampaikan Kalla dalam keterangan pers yang
digelar khusus beberapa jam setelah terjadinya
kerumunan massa dan aksi penyisiran di Makassar,
Selasa (9/5), di Istana Wapres, Jakarta.

"Peristiwa seperti ini sudah terjadi beberapa kali di
Makassar, sehingga jangan sampai masyarakat bertindak
sendiri yang justru merugikan masyarakat secara
sosial, ekonomi dan keamanan. Biarkan aparat
kepolisian dan hukum yang bertindak secara hukum.
Siapa yang bersalah harus ditindak secara hukum," kata
Kalla.

Kalla mengakui pasca kasus tersebut, sudah ada oknum
massa yang "keliling" di sejumlah jalan di Makassar.
"Akan tetapi, sudah dilepas kembali. Ada dua warga
yang sempat ditanya-tanyai, namun sekarang sudah
lepas," jawab Kalla ketika pers mengonfirmasi adanya
upaya penyisiran kepada warga etnis Tionghoa.

Menurut Kalla, pihaknya sangat serius menyikapi kasus
tersebut. "Tentunya yang menciderai warga itu dulu
yang harus ditindak secara hukum kalau memang terbukti
bersalah. Akan tetapi, masyarakat juga harus menjaga
ketertiban. Jangan membuat tindakan di luar
kewenangan," tandas Kalla.

Agar kasus tersebut tidak berkembang menjadi isu Suku
Agama Ras dan Antargolongan (SARA), Kalla mengaku
sudah menelpon gubernur, Kepala Kepolisian Daerah dan
Panglima Kodam di Makassar untuk mencegah dan
menuntaskan kasusnya secara baik. "Masyarakat juga
harus mengontrol agar pihak-pihak lain tidak 'masuk',"
ujar Kalla lagi.



__________________________________________________
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around
http://mail.yahoo.com


** Menyadari apa yang sesungguhnya sedang terjadi SAAT INI di dalam diri saya maupun di luar diri saya **

** Kami kembali tuk hidup dalam kekinian yang menakjubkan; tuk menanami taman hati kami benih-benih kebajikan; serta membuat fondasi pengertian dan cinta kasih yang kokoh **

** Kami mengikuti jalur perhatian penuh, latihan tuk melihat dan memahami secara mendalam agar mampu melihat hakikat segala sesuatu, sehingga terbebas dari belenggu kelahiran dan kematian **

** Kami belajar tuk: berbicara dengan penuh cinta kasih, menjadi penuh welas asih, menjadi perhatian terhadap pihak-pihak lain pagi ataupun sore hari,  membawa akar-akar suka cita ke banyak tempat, membantu sesama melepaskan kesedihan; dan tuk menanggapi dengan penuh rasa syukur kebajikan orang tua, para guru, serta sahabat-sahabat kami **




SPONSORED LINKS
Religion and spirituality Spirituality


YAHOO! GROUPS LINKS




Kirim email ke