Dear all,

sebetulnya total footer ada 46, sampai sekarang baru
sampai 28.

saya akan berhenti posting dari tgl 12 May - 4 Juni,
dan saya juga tidak akan bisa dihubungi via apapun,
mohon maklum.

saya akan kembali on the line with all of you by 5
June.


maitri,



----------------------------------------------------
21.Ornament for Clear Realization (Abhisamayalamkara,
mNgon par rtogs pa'i rgyan, hal.5148, vol.88)
Maitreya, adalah teks mahayana tentang instruksi aspek
terselubung dari sutra penyempunaan kebijaksanaan.
Terdapat 21 komentar berasal dari indian atas teks
tersebut dan berbagai karya guru besar tibet yang
menunjukkan betapa pentingnya sutra ini. Semua karya
ini dikemudian hari menjadi basis bagi literatur
tibetan yang menjelaskan jalur bertahap menuju
pencerahan.

22.Ketika Buddha dari Tushita (dGa' ldan yid dga' chos
'dzin) turun ke dunia ini, Maitreya mengambil alih
tempat itu dan menjadi pembimbing spiritual di sana.
Maitreya akan datang di kemudian hari sebagai Buddha
dan menunjukkan berbagai perbuatan maha kebajikan
dengan tubuh manifestasinya (mchog gi sprul sku).
Disebutkan bahwa apabila seseorang mendengar dan
merenungkan tentang 5 risalah yang Dijelaskan oleh
Maitreya kepada Asanga, seseorang bisa terlahir ke
tanah suci Tushita. Di Tibet banyak rupang Maitreya,
dalam bentuk duduk di tahta dengan kedua kakinya
diturunkan, ia siap bangun dan datang ke dunia ini.
Sebagaimana Avalokiteswara adalah perwujudan welas
asih, Maitreya perwujudan cinta kasih.

23.Asanga adalah Guru besar dari India, hidup di abad
ke-4, ia adalah pendiri mahzab sistem filosofi
Chittamatrin (sems tsam pa), walaupun ia sendiri juga
sebagai pemegang pandangan filosofi
Prasangika-Madhyamika (dbu ma thal 'gyur pa). Karya
komprehensifnya mencakup ontologi, fenomenologi dan
epistemologi, A Compedium of Knowledge
(Abhidharmasamuccaya, mNgon pa kun btus, hal.5550,
vol.112) banyak ditulis berdasarkan Chittamatrin dan
semua area fenomena dalam hakikat batin, disebutkan
bahwa tidak terdapat fenomena yang eksis secara
eksternal dan kewaspadaan itu betul adanya.

24.Manjushri merupakan manifestasi dari kebijaksanaan
yang tercerahkan dalam bentuk makhluk tingkat tinggi.
Ia duduk dalam posisi vajra, memegang pedang di tangan
kanannya untuk menghancurkan ketidak-tahuan melalui
pemahaman terhadap realitas. Tangan kiri berada di
dada dengan memegang sekuntum teratai yang menampung
sutra penyempunaan kebijaksanaan, mengandung instruksi
sutra yang menjelaskan tentang hakikat dari realitas.
Ia dan Maitreya dianggap sebagai putra spiritual
Buddha Shakyamuni.

25.Shantideva, Guru dari India, tinggal di Universitas
monastic Nalanda pada abad ke-8. Bagi orang lain,
tampak luarnya tidak begitu berkesan dan teman
seperguruannya bilang bahwa Shantideva hanya bisa
melakukan 3 hal: makan, tidur, dan buang air besar.
Demi ingin menghina Shantideva, ia disuruh mengajar di
hadapan ramai. Namun yang terjadi adalah muncul
peristiwa yang sangat menakjubkan, shantideva muncul
sebagai guru besar yang mengajarkan pedoman hidup
Bodhisatwa, Engaging in the Bohisattva Deed
(Bodhisattvacaryavatara, Byang chub sems dpa'i spyod
pa la 'jug pa, hal.5272, vol.99) dan dengan menujukkan
berbagai kekuatan ajaib. Karya lain yang sangat
terkenal ialah Compedium of Training (Siksamuccaya,
bSlabs pa kun las btus pa, hal.5257, vol.102), sebuah
kompilasi dan uraian tentang sutra yang berkaitan
dengan latihan bodhisatwa.

26.Untuk penjelasan lebih detail tentang mahzab oleh
Vaibhashika dan pandangan filosofi lain, silakan
merujuk pada tulisan Cutting Throuhg Appearances oleh
Geshe Lhundrup Sopa dan Jeffrey Hopkins (Ithaca: Snow
Lion, 1989)

27. penyebaran awal ajaran Buddha saat Raja Tibet
Songtsen Gampo (srong btsan sgam po), ia meninggal
pada tahun 650. Ia banyak membangun biara termasuk
Biara yang terkenal, Jo Khang di Lhasa. Pada masa
kejayaanya, terciptalah skrip bahasa tibet baru yang
erat kaitannya dengan bentuk alfabet Gupta yang
berasal dari India utara, hal ini untuk membedakan
bahasa yang digunakan untuk administratif dan bahasa
terjemahan untuk teks buddhis ke bahasa Tibet. Umumnya
bahasa ini sangat konsisten dengan terjemahan dari
sanskrit. Ajaran Buddha berkembang sangat pesat ketika
Raja Trisong Detsen (Khri srong lde brtsan) dan Tri
Relpachen (Khri ral pa can) berkuasa di Tibet. Guru
dari India, Shantarakshita dan padmasambhava juga
menjadi peranan penting dalam proses itu. Atisha
merupakan bagian dari keluarga Shantarakshita yang
merupakan generasi leluhur beberapa abad yang lalu.

28.Lha Lama Yeshe Wo (lHa bla ma Ye she 'od, 947-1024)
yang bertahta di Ngari (mNga'ris) merupakan keluarga
dari dinasti Purang Guge (Gu ge Pu hrang) yang
merupakan turun termurun dari leluhur monarki Yarlung
(Yar lung). Di penhujung abad ke-10 daerah kekuasannya
semakin membesar dari Ladakh hingga ke Purang dan
termasuk bagian barat Tibet yang dikenal dengan
Zhang-Zhung. Keberhasilan dinasti ini juga mendorong
mereka membangun banyak biara di sepanjang rute
perdagangan yang mana menjadi penyambung dari satu
daerah ke daerah lain. Dengan dengan mahir
mengintegrasikan sistem politik, keagamaan, dan
institusi ekonomi dan biara-biara itu menjadi tempat
yang sagat berkembang dalam hal artistik, literatur,
dan pencapaian filosofi. Jaman ini meruapakan jaman
keemasan dan periode yang paling baik dalam sejarah
tibet.
Yesehe Wo setuju untuk mengedepankan urusan spiritual
daripada urusan sekular duniawi dan ia bahkan sangat
mendukung penerapan spiritual dan peraturan sipil
dalam negara yang dipimpinnya. Peraturan dan perangkat
hukum mengayomi berbagai pihak dan pemimpin spiritual,
ia juga melindungi dan melestarikan ajaran Buddha,
mengembangkan edukasi pada bidang kerajinan tangan,
tulisan, arimetika, dan berbagai cabang olah raga.
Juga terdapat seperangkat hukum yang memberikan
tindakan kepada mereka yang melanggar peraturan.
Ketika Yeshe Wo menjadi anggota biksu, dia menyerahkan
kekuasaannya kepada adik kandungnya (Kho re) yang mana
ia memiliki tiga orang putra. Dua orang putra (De ba
ra dza dan Na ga ra dza) Yeshe Wo kemudian juga
menjadi biksu, anak perempuanya (lHai'i me tog) juga
ditahbiskan menjadi biksuni dan menjadi pendiri sebuah
biara khusus untuk biksuni. Lha lama jangchup Wo (lHa
bla ma Byang chub 'od, 984-1078), yang ditahbiskan
pada tahun 1023 adalah salah satu cucu dari Kho re,
Jangchup Wo naik tahta karena saudara kandung tuanya
('Od lde)meninggal. Yeshe Wo, bersama dua orang
anaknya dan Janchup Wo juga memerintah sesuai dengan
spiritualisme, Janchup Wo mendirikan banyak biara dan
salah satunya adalah Tholing. Yeshe Wo berlatih serius
dalam tantrik dan dikemudian hari memberikan
kontribusi signifikan pada penyebaran ajaran Buddha di
Tibet. Untuk mendapatkan topik ini lebih detail,
silakan merujuk pada The Kingdoms of Gu.ge Pu,hrang
oleh Roberto Vitali (Dharamsala: Organizing committee
for the Commemoration of 1000 years of Tholing Temple,
Ngari Association, Thardolong McLeodganj 176219, 1996)


J u n a i d y  A n w a r
Dept. of Information Technology

PT. Tiara Gaya Arga Kencana
Paint, Road Marking, Epoxy Manufacturer
Jl. Cimareme No. 185 A Padalarang, West Java - Indonesia

Phone.: +62 22 665 1515 [ hunting ]
Fax.: +62 22 665 6555
Mobile.: +62 856 219 8835 / +62 22 911 80 855

"May  I become at all times, both now and forever; a protector for those  without protection; a guide for those who have lost their way; a ship  for those with oceans to cross; a bridge for those with rivers to  cross; a sanctuary for those in danger; a lamp for those without light;  a place of refuge for those who lack of shelter; and a servant to all  in need"---Bodhicharyavatara~ Shantideva
 


__________________________________________________
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around
http://mail.yahoo.com


** Menyadari apa yang sesungguhnya sedang terjadi SAAT INI di dalam diri saya maupun di luar diri saya **

** Kami kembali tuk hidup dalam kekinian yang menakjubkan; tuk menanami taman hati kami benih-benih kebajikan; serta membuat fondasi pengertian dan cinta kasih yang kokoh **

** Kami mengikuti jalur perhatian penuh, latihan tuk melihat dan memahami secara mendalam agar mampu melihat hakikat segala sesuatu, sehingga terbebas dari belenggu kelahiran dan kematian **

** Kami belajar tuk: berbicara dengan penuh cinta kasih, menjadi penuh welas asih, menjadi perhatian terhadap pihak-pihak lain pagi ataupun sore hari,  membawa akar-akar suka cita ke banyak tempat, membantu sesama melepaskan kesedihan; dan tuk menanggapi dengan penuh rasa syukur kebajikan orang tua, para guru, serta sahabat-sahabat kami **




SPONSORED LINKS
Religion and spirituality Spirituality


YAHOO! GROUPS LINKS




Kirim email ke