Batin Yang Mampu Mengendalikan-diri
http://groups.yahoo.com/group/semedi/message/4716
 
Kalau ada sesuatu yang ‘super-aktif’, yang selalu sibuk bahkan saat kita tidur sekalipun pada diri kita, maka itu adalah si pikiran. Ia bisa diibaratkan sebagai mesin yang sangat jarang berhenti bekerja.  Bedanya, bila mesin sebuah pabrik bekerja terus-menerus menghasilkan banyak produk, maka pikiran yang bekerja terus-menerus malah menghasilkan banyak kebingungan.  Tidak seperti mesin yang produktif, maka pikiran yang terus-menerus bekerja dan dipekerjakan malah anti-produktif. Dan batin padamana pikiran seperti itu bekerja adalah batin yang teramat sangat penat.
 
Batin yang produktif adalah batin yang bisa mempekerjakan pikiran sesuai kebutuhan, tidak setiap saat dan otomatis seperti itu. Batin yang produktif adalah batin yang bisa menghasilkan pemikiran-pemikiran yang orisinil, yang mampu mencipta dan bukan sekedar hanya mengulang-ulang dan mengumpulkan berbagai pengetahuan dan menjadi tempat penyimpanan sampah-sampah ingatan yang tidak perlu.
 
Batin serupa itulah yang mampu mengendalikan si pikiran, mempekerjakannya dan mengistirahatkannya pada saat yang tepat. Sejauh mengendalikan-diri tiada lain dari mengendalikan pikiran, maka batin yang demikianlah yang dapat diharapkan mampu mengendalikan-diri. Dan itu adalah batin yang bisa bermeditasi, batin yang meditatif.
Denpasar, 26 April 2003.
NR


Love cheap thrills? Enjoy PC-to-Phone calls to 30+ countries for just 2¢/min with Yahoo! Messenger with Voice.

** Menyadari apa yang sesungguhnya sedang terjadi SAAT INI di dalam diri saya maupun di luar diri saya **

** Kami kembali tuk hidup dalam kekinian yang menakjubkan; tuk menanami taman hati kami benih-benih kebajikan; serta membuat fondasi pengertian dan cinta kasih yang kokoh **

** Kami mengikuti jalur perhatian penuh, latihan tuk melihat dan memahami secara mendalam agar mampu melihat hakikat segala sesuatu, sehingga terbebas dari belenggu kelahiran dan kematian **

** Kami belajar tuk: berbicara dengan penuh cinta kasih, menjadi penuh welas asih, menjadi perhatian terhadap pihak-pihak lain pagi ataupun sore hari,  membawa akar-akar suka cita ke banyak tempat, membantu sesama melepaskan kesedihan; dan tuk menanggapi dengan penuh rasa syukur kebajikan orang tua, para guru, serta sahabat-sahabat kami **




SPONSORED LINKS
Religion and spirituality Spirituality


YAHOO! GROUPS LINKS




Kirim email ke