Wah, ngawur, ngaco, goblok, pandir, bego
Cuma ulah orang-orang bodoh yang ingin membuat
dan mengada-adakan keutamaan buat Utsman bin Affan
untuk menandingi satu orang yang paling utama
sesudah Nabi.
Dongeng ini dibuat oleh Penguasa Tiran Bani Umayah,
lalu diikuti oleh orang-orang bebal sesudahnya
Al-Qur'an itu sudah tersusun seperti sekarang ini
pada masa hidup Nabi, cuma tanda-tanda baca
yang ditambahkan kemudian untuk mempermudah
orang non Arab membacanya.
----- Original Message -----
From: <[EMAIL PROTECTED]>
To: Multiple recipients of list <[EMAIL PROTECTED]>
Sent: Wednesday, November 15, 2000 9:44 PM
Subject: Kembali ke al-Mushaf
>
>
>
> Ingin saya kembali ke al-Mushaf.
>
> Saya anggap, mengingat bahwa statement saya tentang al-Mushaf
> tidak ada yang membantah dengan meyakinkan (dan memang susah sih
> untuk dibantah), maka saya teruskan usul saya untuk membaca
> al-Mushaf itu Quran itu dengan approach historis dan
> anthropologis.
>
> Artinya: kita ingat bahwa al-Mushaf itu disusun dibawah kalifah
> Usman (644-656) di Timur Tengah.
>
> Jadi, aturan-aturan yang ada di al-Mushaf itu kudu dianggap
> sebagai aturan yang berlaku di Timur-Tengah di abad ke VII
> Masehi dan tidak berlaku di Indonesia tahun 2000.
>
> Kalau orang-orang Arab mau menganggap aturan yang ada di
> al-Mushaf itu masih berlaku buat mereka, maka itu adalah urusan
> mereka dan urusan orang Arab ini bukanlah argumen buat orang
> Indonesia untuk ikut-ikut menurutkan anggapan orang Arab itu.
>
>
>