-------------------------------------------------------------------------------------------------------
Mo ndaftar :    [EMAIL PROTECTED]
Arsip lengkap Berita-berita Lingkungan Hidup di Indonesia, silahkan klik:
        http://www.egroups.com/group/berita-lingkungan/messages
--------------------------------------------------------------------------------------------------------

http://kompas.com/kompas-cetak/0010/23/IPTEK/untu10.htm
>Senin, 23 Oktober 2000

Untuk Penegakan Hukum Laut Perlu Sekretariat Bersama 
Jakarta, Kompas 

Pelbagai instansi pengawas perlu membentuk sekretariat bersama
untuk melaksanakan penegakan hukum laut terpadu. Selain itu untuk
mengatasi perusakan terumbu karang dan sumber daya perikanan
perlu segera diterbitkan peraturan pemerintah yang mengatur
pelaksanaan Undang-undang (UU) Perikanan dan UU Lingkungan
Hidup termasuk masalah penggunaan bahan beracun berbahaya
(B3).Hal itu dikemukakan Dr Suharsono dari Lembaga Ilmu
Pengetahuan Indonesia (LIPI) dalam lokakarya nasional
"Pengembangan Sistem Pengawasan Ekosistem Laut Tahun 2000",
yang diselenggarakan Departemen Kelautan dan Perikanan, hari
Jumat (20/10) di Jakarta.

http://kompas.com/kompas-cetak/0010/23/DAERAH/mele40.htm
>Senin, 23 Oktober 2000

Melestarikan TN Kerinci Seblat 

TETESAN air mengalir dengan deras dari serabut akar pohon. Pohon besar yang lebat
dan menghijau menghiasi areal perbukitan dan pegunungan Gunung Kerinci. Selain itu,
suara binatang hutan, seperti siamang dan burung juga nyaring terdengar menjadi warna
keseharian Taman Nasional Kerinci Seblat 
(TNKS), Jambi.Kondisi itu mungkin sulit ditemukan di kawasan hutan
Kutai, Kalimantan Timur. Sebagian besar kawasan hutan di Kutai
menjadi kering kerontang akibat kebakaran hutan dan pembabatan
hutan secara besar-besaran. Hampir tidak terlihat pohon-pohon yang
menghijau.

http://kompas.com/kompas-cetak/0010/23/DAERAH/mass19.htm
>Senin, 23 Oktober 2000

Massa Serang Petugas Tim Pengamanan Hutan
Medan, Kompas 

Sejumlah anggota Tim Fungsional Pengamanan Hutan (TFPH)
Sumatera Utara terpaksa menyelamatkan diri dari amukan massa
yang keberatan TFPH menangkap truk-truk bermuatan kayu tanpa
dilengkapi dokumen. Massa yang berjumlah sekitar 150 orang itu
juga merusak dua kantor dan menganiaya seorang petugas yang tak
sempat melarikan diri. 

http://kompas.com/kompas-cetak/0010/23/DAERAH/mily19.htm
>Senin, 23 Oktober 2000

Rp 4,7 Milyar untuk Petani di Demak
Demak, Kompas 

Meski pemerintah tidak lagi mengucurkan Kredit Usaha Tani (KUT),
dalam musim tanam (MT) I tahun 2000/2001, petani masih tetap
dibantu permodalannya lewat program ketahanan pangan (PKP).
Tetapi setiap penerima PKP harus petani yang tidak mempunyai
tunggakan KUT lebih dari 25 persen dari total pinjaman dan
diprioritaskan kepada petani yang hanya memiliki tanah garapan
seluas 0,25 - 0,30 hektar.

http://kompas.com/kompas-cetak/0010/23/DAERAH/harg19.htm
>Senin, 23 Oktober 2000

Harga Tembakau Madura Hancur-hancuran
Sumenep, Kompas 

Membanjirnya tembakau oplosan di Pulau Madura mengakibatkan
harga pada tingkat petani hancur-hancuran. Bahkan sebagian besar
petani mulai dari Sampang, Pamekasan, dan Sumenep, Madura
(Jatim) cenderung menelantarkan tembakaunya di tegalan atau
sawah. Diperkirakan ratusan hektar tembakau tidak terurus.
Anjloknya harga diperparah lagi oleh hujan yang turun sejak
September 2000.

http://kompas.com/kompas-cetak/0010/23/DAERAH/kapa19.htm
>Senin, 23 Oktober 2000

Kapal Pukat Harimau Merajalela
Pantai Labu, Kompas

Dua puluh tahun sudah usia Keputusan
Presiden (Keppres) Nomor 39/1980 yang
melarang operasi kapal pukat harimau di
perairan Indonesia. Namun, kapal pukat
yang menjadi "musuh" nelayan tradisional
itu, masih bebas beroperasi di laut pantai timur dan pantai barat
Sumatera Utara. Seperti disaksikan Kompas di pantai timur kawasan
Kecamatan Pantai Labu, Kabupaten Deliserdang, Jumat (20/10) lalu,
setidaknya 10 kapal pukat harimau bebas beroperasi menjarah ikan
sekitar tiga mil lepas pantai.

http://kompas.com/kompas-cetak/0010/23/IPTEK/menn10.htm
>Senin, 23 Oktober 2000

Menneg LH Larang Sementara Pengembangan Bibit Transgenik
Jakarta, Antara 

Menteri Negara Lingkungan Hidup (Menneg LH) Sonny Keraf
melarang sementara secara nasional pengembangan secara luas
bibit jagung dan kapas hasil rekayasa genetika (transgenik) dari
Amerika Serikat.

Dikatakan, meski bibit transgenik itu mampu meningkatkan produksi
dalam jumlah besar, namun belum ada penelitian tentang dampak
yang akan ditimbulkan pada lahan, setelah pengembangan dilakukan
beberapa tahun.

http://www.suaramerdeka.com/harian/0010/23/dar5.htm
             Senin, 23 Oktober 2000 

           Dana Perhutani Diduga Nyangkut Untuk Pemda Capai Rp 2,7 Miliar 

           BLORA-Informasi terbaru bagi Pemda Blora sekaligus peluang untuk
           meningkatkan PADS, yaitu dana dari Perhutani kepada Pemda Blora,
           berupa IHH dan bagian setoran pajak miliaran rupiah, diduga
           nyangkut. Hingga saat ini belum diketahui keberadaan dana yang
           menjadi hak Pemda itu.

http://www.suaramerdeka.com/harian/0010/23/dar4.htm
             Senin, 23 Oktober 2000 

           Lagi, Macan Tutul Ditangkap Warga Grubug

           TEMANGGUNG- Seekor macan tutul, baru-baru ini ditangkap Sutrisno
           (42), warga Dusun Grubug, Desa Pagergunung, Kecamatan Bulu,
           Temanggung. Macan sebesar kambing tua itu sekarang menjadi
           tontonan warga di lereng Gunung Sumbing.

           Penangkapan itu merupakan yang kedua, setelah beberapa bulan lalu
           warga mendapatkan binatang serupa. Beberapa warga Grubug
           memperkirakan, di sekitar tempat itu masih ada binatang serupa dan
           tinggal di lereng gunung tak jauh dari permukiman.

---------------------------------------------------------------------
Mulai langganan: kirim e-mail ke [EMAIL PROTECTED]
Stop langganan: kirim e-mail ke [EMAIL PROTECTED]
Archive ada di http://www.mail-archive.com/envorum@ypb.or.id

Kirim email ke