~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
    Layanan Informasi Aktual
         eskol@mitra.net.id
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Hot Spot: Kamis, 27 Oktober 2005
 
Mabes Polri Tolak Laporan Warga Jatimulya
Rabu, 26 Oktober 2005 | 14:05 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Anggota DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan,
Jacobus Mayong Padang, menyayangkan Mabes Polri yang menolak menerima
laporan Warga Jatimulya, Bekasi. "Seharusnya tidak boleh begitu.
Polisi seharusnya bersikap menerima segala laporan masyarakat, bukan
malah menolak,"kata Jacob yang turut long march mendampingi warga
Bekasi dari Mabes Polri menuju DPR RI.

Jacob, heran polisi berani bertindak tegas kepada demonstrasi damai di
Lombok, tetapi justru lembek saat menghadapi sekelompok orang yang
memaksa melarang orang beribadah. "Polisi jangan bersikap
diskriminatif,"katanya.

Kebebasan beribadah, menurut Jacob, salah satu hak yang paling asasi
dimiliki manusia. "Kami kawatir sikap polisi itu bisa membuat
pergesekan di dalam masyarakat,"katanya.

Sekretaris Jenderal Garda Kemerdekaan, Hussein Hashem mengecam cara
polisi untuk menerima pengaduan masyarakat. "Tak salah jika ada
tudingan bahwa ada hubungan langsung dan tak langsung antara FPI dan
organisasi-organisasi anarki semacam itu dengan polisi,"ujar Husseins
aat di temui di depan Mabes Polri.

Ratusan orang warga Jati Mulya, Bekasi dengan Tim Pembela Pembebasan
Beragama berencana melaporkan FPI dan orang-orang yang sudah
diindentifikasi melarang warga nasrani menjalankan ibadah. "Padahal
kami cuma butuh dua jam saja seminggu sekali beribadah di rumah
kami,"kata Pendeta Ana, yang dua pekan lalu mengalami kekerasan fisik.

Di tempat kejadian polisi tak banyak berbuat untuk mencegah kelompok
massa yang didukung FPI yang melarang ratusan warga beribadah di
rumahnya sendiri. Karena itu warga melaporkan ke polisi agar bisa
diambil tindakan. Karena ditolak massa berjalan kaki menuju kantor
DPR.

http://www.tempointeraktif.com/hg/jakarta/2005/10/26/brk,20051026-68545,id.html
*************************************************************************************************
Satu tangan tak kuasa menjebol 'penjara ketidakadilan'.
Dua tangan tak mampu merobohkannya.
Tapi bila satu dan dua dan tiga dan seratus dan seribu tangan bersatu,
kita akan berkata, "Kami mampu!"
 
"Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia:
Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya!" (Roma 11:36)
*************************************************************************************************
Redaksi Eskol-Net menerima informasi/tulisan/artikel yang relevan.
Setiap informasi/tulisan/artikel yang masuk akan diseleksi dan di edit seperlunya.
Untuk informasi lebih lanjut, pertanyaan, saran, kritik dan masukan harap menghubungi
Redaksi Eskol-Net <eskol@mitra.net.id>
*************************************************************************************************

Kirim email ke