Mas Akmal, promosi juga bagus kok, saya juga jadi pengin baca :"Sang
Pencerah" Novel Mas Akmal.

Siapa sang pencerah itu"? Apakah KHA Dahlan?

Nanti kalau saya cuti ke Indonesia, nanti saya carinya Novel 'Sang
Pencerah" di toko buku.

Makanya banyak masjid di Jogya garis shof nya banyak yang
disesuaikan....

 

Saya kira kita sebagai umat Islam yang bukan ahli...berpikir positip
saja.

Kalau koreksi lebih baik...mengapa nggak diikuti saja.

 

Salam dari Kuwait buat Mas Akmal.

 

Ridwan Fakih  

 

 

 

From: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
[mailto:forum-pembaca-kom...@yahoogroups.com] On Behalf Of Akmal N.
Basral
Sent: Wednesday, July 21, 2010 4:57 AM
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Kiblat, dimanakah kau berada ?

 

  

hari ini pembicaraan mengenai perubahan/pergeseran arah kiblat masih
jauh
lebih rileks dibandingkan saat kiai ahmad dahlan mengusulkan hal serupa
terhadap masjid gedhe kauman, dan masjid-masjid lain di jawa pada
1897-1899.
saat itu resiko yang dihadapi kiai dahlan jauh lebih serius: langgarnya
tempat mengajar dibongkar paksa oleh orang-orang suruhan kiai penghulu
kamaludiningrat yang "mengepalai" masjid gedhe kauman.

argumen para kiai lain yang merasa tak perlu merevisi arah kiblat (saat
itu
jauh lebih senior dari kiai dahlan seperti kiai siraj pakualaman, dan
kiai
kamaludiningrat) adalah bahwa Tuhan itu ada di mana saja, dan kemana pun
menghadapkan wajah akan menuju Tuhan jua adanya. dengan kata lain,
miring-miring sedikit tak apa-apalah.

kiai dahlan memberikan argumentasi, kalau begitu mengapa Allah
memindahkan
kiblat dari masjidil aqsha ke masjidil haram, yang membuat nabi harus
memutar badan 180 derajat dalam melaksanakan shalat?

jika berkenan, rekonstruksi dramatik perdebatan itu termasuk ketika kiai
dahlan dijuluki "kiai kafir" oleh warga setempat (kauman, jogja), bisa
dibaca pada novel terbaru saya "sang pencerah" (mizan, 2010). sebenarnya
bukan mau promosi, hanya ingin menunjukkan ini bukan diskursus baru
dalam
tradisi keislaman di tanah air. kiai dahlan sudah melakukannya lebih
dari
seabad silam.

salam,

akmal nasery basral

Kirim email ke