Salam, terima kasih atas informasinya, Dan akan saya terapkan di rumah Dan
tetangga sekitar.  
 
 
 
 
-------Original Message-------
 
From: Zulkifli
Date: 23/07/2010 14:55:57
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Subject: Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Ada masalah apa dibalik isi tabung
gas elpiji (LPG)
 
  
Dari kedua data itu dapat disimpulkan ada cairan non-elpiji di dalam tangki
3 kg. Siapa yang diuntungkan oleh keberadaan cairan ini? SPBE secara
bersinambung. Akan tetapi penyuntik tabung juga diuntung SEKALI yakni pada
saat kawanan penyuntik ini mengisikan cairan pengganti non-elpiji untuk
mengimbangi cairan elpiji yang mereka isikan ke tabung kosong lainnya.
Rasanya, SPBE terlalu berani melakukan hal seperti ini mengingat hukuman
yang akan diberikan oleh Pertamina; kemungkinan besar ini merupakan ulah si
penyuntik!

Oleh karena itu perlu dimasyarakatkan agar si pengguna selalu mengguncang
tabung mereka yang kosong. Apabila ada suara cairan, segera beli power glue
dan isikan ke lubang pentilnya. Dengan demikian, pentil rusak dan harus
diganti oleh SPBE. Karena merugikan pihaknya, mereka akan memperhatikan dari
daerah mana pentil yang sering dilem; distributor akan ditegur. Kalaupun
bukan distributor yang melakukan distributor terkait akan menyelidiki
pangkalan asal pentil rusak.

Memang keluar modal Rp 1000,00 tetapi sangat bernilai untuk membasmi kawanan
penyntik/pengkalan nakal.

Untuk hal kecil, sudah sejak dulu saya lakukan: congkel segera karet perapat
pentil agar pihak SPBE memasang karet baru. Keuntungannya ada dua: karet
disimpan yang jika diperlukan dapat digunakan sebagai pengganti karet yng
sudah janda; dan yang kedua dan sangat penting, membantu si Mbak atau si
Mbok yang kurang paham soal karet perapat. Sering saya temukan mereka hanya
membelitkan karet gelang pada leher pentil.

Salam,

Zul

--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Al Faqir Ilmi <alfaqiri...@...>
wrote:
>
> Bung Aditomo, saya nggak ngomong tehnis yang sangat mendetail seperti yang
anda tulis, yg saya pahami adalah berat kosong LPG 3 Kg sesuai yang tertera
di tabung adalah di disain dengan Berat 5 Kg, sedang isi Gas menurut yg
tertera di tabung adalah 7.30 liter atau setara dengan 3 Kg [gas LPG yang
> merupakan campuran gas dengan komposisi sebagian besar terdiri dari
> propane and butane, dengan berat bersih 3.0 kg sesuai dengan kapasitas
> isi air (water capacity, WC) 7.3 liter dengan tekanan rancang bangun
> sebesar 18.0 kg/cm3. Sedangkan tekanan di dalam tabung saat berisi gas
> LPG, hanya sebesar 5-6 kg/cm2, sumber : pertamina], jadi secara sederhana
Total Berat LPG 3 Kg + Isi kalo ditimbang menunjukkan angka 8 Kg, Padahal
Desain  FP Filling Plant Pertamina, SPPBE atau SPPE dalam memproses
pengisian ulangpun adalah berdasarkan berat tabung, artinya pada saat berat
tabung menunjukkan angka 8 Kg otomatis proses pengisian selesai........ nah
kondisi di lapangan rata-rata tabung LPG 3 kg yang "kosong" atau minimal
dianggap kosong dan atau tekanan gasnya sudah nggak ada, berat timbangannya
rata-rata menunjuk ke angka 5,2 Kg ~ 5.3/5.4 Kg, artinya masih ada isi
tabung yang tidak bisa keluar dan tau terbakar dan artinya lagi , pada saat
proses isi ulang pihak FP Filling Plant Pertamina, SPPBE atau SPPE, hanya
mengisi cuma 2.8 ~ 2.7/2.6 kg isi gas LPG saja dan "TIDAK 3 KG", jadi
menurut saya apa yang di tulis Nanang memang ada benarnya juga



 

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke