Kalo saya setuju pake speaker hanya volumenya aja disesuaikan..
supaya semua bisa aman nyaman dan tenang..

--- On Wed, 8/11/10, Haikal P. Ahmady <haika...@yahoo.com> wrote:


From: Haikal P. Ahmady <haika...@yahoo.com>
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Gereja Disegel Bupati Bekasi Saaduddin 
(PKS), Jemaat HKBP Filadelfia Diterima DPR
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Date: Wednesday, August 11, 2010, 5:47 AM


  



Yg diributin apa? di zaman nabi gak pernah ada azan dan zikir pake pengeras 
suara/speaker/TOA...

bukan hanya non-muslim aja yg merasa terganggu dengan ibadah yg pake pengacau 
itu, tapi saya sebagai muslim juga merasa sangat benci, apalagi subuh...

ibadah kok pake ngeganggu orang segala...

________________________________
From: Zulkifli <zulk_...@yahoo.com>
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Sent: Tue, August 10, 2010 10:46:25 PM
Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Gereja Disegel Bupati Bekasi Saaduddin 
(PKS), Jemaat HKBP Filadelfia Diterima DPR

Konon, Gus Dur sedang rehat kopi di satu konferensi internasional antar-agama. 
Dalam satu kumpulan seorang bertanya, "Menurut Tuan-tuan siapakah yang paling 
akrab dengan tuhannya? Seorang dari agama Budha langsung semangat menjawab, 
"Penganut Budha donk karena kami menyapanya dengan Om." Yang dari Nasrani tidak 
mau kalah, "Kalian panggil Om, kami memamanggil-Nya Bapa, berarti kami donk 
yang 
lebih akrab." Gus Dur termangu-mangu sehingga ketiganya bertanya, "Gur Dur kok 
begitu, mengapa, bagaimana dengan kalian." Gus Dur menjawab: "Boro-boro akrab, 
memanggilnya saja pake speker!"

Ada teman satu mesjid dan dia sekaligus pegiat mesjid yang terpaksa pindah 
rumah 
karena tidak tahan diteror oleh speker mesjid yang kalau berzikir sebelum subuh 
terdengar sampai ke rumah saya yang berjarak 650 meter sementara dia hanya 
berjarak 100 meter. Apakah ini kalau bukan karena keberisikan speker mesjid.

(Diceritakan ulang tidak persis dari yang saya dengar dari televisi dalam satu 
acara mengenang Gus Dur.)

Saya pernah tinggal di Jalan Sutami, Bandung. Ketika azan subuh, suara yang 
terdengar sudah menyerupai suara lebah yang pindah sarang yang memaksa saya 
harus menutup kuping. Ini berbeda dengan yang saya alami di kampung: orang azan 
hanya dipisah dinding tambah gang 1 meter. Suara azan tanpa speker memang 
asyiiiik.

Jadi, suara azan berspeker apalagi jor-joran seperti di Bandung memang sangat 
memberisikkan kuping.

Salam,

Zul

--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, "Arhumi Mannaungi" 
<arhumi.mannau...@...> wrote:
>
> 
> 
> From: On Behalf Of helena siboro
> 
> 
> APA MAKSUD ANDA DENGAN KALIMAT INI:
> 
> .. apalagi ibadah tanpa membuat ribut, tanpa toa / loudspeaker.. 
> 
> Sebagai muslim, saya kok kurang nyaman dengan kalimat di atas.
> 
> Memang azan itu bermakna panggilan sholat buat kami, buat seluruh muslim 
> sampai 
>sejauh mungkin.
> 
> Jadi tidak ada maksud untuk membuat ribut seperti yang anda katakan.
> 
> Tolong, hargai cara kami beribadah. Bahwa kami ada sholat, ada azan yang 
>menurut anda membuat ribut itu.
> 
> 
> 
> Rgds,
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> [Non-text portions of this message have been removed]
>

[Non-text portions of this message have been removed]









      

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke