Ini idea yang bukan main bagusnya! SBY/JK plus kita (rakyat Indon) semua menuntut Bank Dunia, IMF, plus semua negara yang giat memberi hutang pada Soeharto dkk... Bayangkanlah kalau Soeharto dkk berhasil menuntut PBB, dan kita semua berhasil menuntut Bank Dunia, IMF plus semua negara kaya yang telah giat jadi relawan a'la Santa Claus dalam menghutangi kita... Siapa tahu kita bisa jadi kaya kembali dan tak bakal jadi tertawaan atau bahan lelucon wong Malaysia atau Singapore! Plus para TKI yang tersiksa kerja paksa di pantai seberang, semuanya bisa kembali ke pangkuan Ibu Pertiwi... Bagaimana rekan-rekan sekalian? Ada yang mau memulainya? All the best! Salam Las.
Sandra Moniaga <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Atau sebaliknya: rakyat dan pemerintah ri yang sekarang ini bisa menuntut bank dunia serta beberapa negara pemberi utang untuk menghapuskan 'odious debt' atau utang haram yang dibuat oleh regime Suharto? sebagaimana diungkap oleh Alexander Nahum Sack sebagaimana dikutip oleh Patricia Adam dalam bukunya: Odious Debt: Loose Lejding, Corruption, and the Third World's Environmental Legacy (lihat http://www.odiousdebts.org/odiousdebts/index.cfm?DSP=subcontent&AreaID=3) If a despotic power incurs a debt not for the needs or in the interest of the State, but to strengthen its despotic regime, to repress the population that fights against it, etc., this debt is odious for the population of all the State. This debt is not an obligation for the nation; it is a regime's debt, a personal debt of the power that has incurred it, consequently it falls with the fall of this power. Laporan ini memberikan legitimasi kepada kita semua bahwa regime suharto memang korup dengan demikian segala utang yang dibuatnya dapat dikategorikan sebagai odious debt atau utang haram yang tidak dapat menjadi beban dari rakyat indonesia. utang tersebut adalah utang regime, utang pribadi dari penguasa tersebut. Logikanya wakil ri yang terlibat dalam proses ini: Sdr. Adiyatwidi Adiwoso dan Sdr. Arif Havas Oegroseno memanfaatkan Laporan resmi PBB dan Bank Dunia ini untuk mendorong penghapusan utang-utang Indonesia dan mempersilahkan StAR Initiatives untuk mencari dan mengambil uang-uang Suharto dan kroninya (termasuk keluarganya) utk mereka sendiri. Yang penting utang-utang RI yang dibuat dalam masa pemerintahan Suharto diakui sebagai utang haram dan RI dibebaskan dari kewajiban membayar cicilan maupun bunganya. Saya gak tahu angka detilnya, mungkin ada Bang Faisal Basri atau Mbak Binny atau Mas Sugeng atau siapalah yang bisa membantu dg. angka2. Kalau ternyata utang RI lebih kecil dari 'curian' Suharto.. ya mestinya ada selisih yang dikembalikan kekas negara oleh StAR Initiatives (kalau mereka berhasil). Bagaimana menurut kawan-kawan anggota FPK? salam, sandra moniaga