Naah itu sudah ada kemajuan: jadi kita sedang bicara stereotipe 
perempuan dalam iklan Pro XL. Terus gimana, Pak? Anda juga setuju 
hasil karya itu dicabut dari peredaran karena ada yang kebetulan 
urat tersinggungnya lebih halus dari yang lain? Sekali-sekali punya 
pendapat sendiri yang bisa diuji, gitu lho.

Andi

--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, manneke budiman 
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Jadi apa intinya dong, Bung Andi? Jangan demen lari-lari aja ah. 
teknik berdebat saya kaya gimana sih? Seolah miliser di FPK ini juga 
tak tahu teknik berdebat Anda kaya apa. Stay focused, man. Kita 
bicara stereotipe perempuan dalam iklan Pro XL, bukan? makanya, 
jangan maen petak umpet melulu.
>    
>   manneke
> 
> si_andi <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>           Jelas gak susah, Pak. Sama gampangnya dengan memeriksa 
statistik 
> jender mana yang stereotip dan mana yang kenyataan dalam frasa "Rp 
1 
> per detik" di tubuh wanita itu. Tapi bukan itu intinya, kan?
> 
> Juga kalau saya tidak terlanjur kenal baik teknik berdebat Anda 
> tentu saya sudah kalang kabut ke jurnal psikologi untuk nyari 
> makalah yang judulnya kira-kira "A Statistical Analysis to Adult 
> Male Responses Against Sexually Suggestive Phrases Written on Male 
> Torso: Comparative Study Based on Gender Differences".
> 
> But, no thank you, Pak. You heard my point. It's time to make 
yours.
> 
> Andi
>


Kirim email ke