Jam buka Mal dibatasi tapi ijin pembangunan Mal masih saja dikeluarkan dan 
Mal-Mal baru siap dibangun... 
Sama juga bohong..

Apa tidak bisa dibuat kebijakan yang lebih konkrit??

Saya berpikir: bagaimana kalau pemberian ijin pembangunan Mal dihentikan saja 
(terutama di kota-kota yg sudah seperti ladang Mal), kemudian lahan yg semula 
siap dibangun direvitalisasi menjadi taman-taman kota yg bisa dikelola pemda 
bekerjasama dgn masyarakat (utamanya masyarakat miskin) menjadi semacam wisata 
agro. Lahan milik pemda, masyarakat yg menanami, memelihara dan menuai hasil. 
Hasil tanaman yg diolah masyarakat di lahan itu bisa dijual utk menambah 
penghasilan mereka. Masyarakat juga bisa punya taman kota tempat hiburan yg 
murah meriah yang berfungsi juga sebagi paru-paru kota.
Daripada menambah kecemburuan sosial dgn makin banyaknya Mal megah di tengah 
himpitan kesulitan pemenuhan kebutuhan pokok.. 

salam,


   
  ----- Original Message ----- 
  From: Wal Suparmo 
  To: forum-pembaca-kompas@yahoogroups.com 
  Sent: Monday, May 05, 2008 10:03 AM
  Subject: [Forum Pembaca KOMPAS] Anjuran hemat energi,pembatasan jam buka MAL 
dsb


  Salam,
  Para pemimpin negara kepala yang pandai2 sekarang sungguh bingung memikirkan 
soal kenaikan BBM sehingga mengeluarkan pendapat dan tindakan yang 
ber-macam2.Pembatasan jam buka MAL akan juga mengurangi pendapatan dan akan 
berimbas pula kepada gaji karyawannya.
  Ada yang pernah bertanya, Indonesia sebagai negara penghasil minyak 
sebenarnya diuntungkan dengan kenaikan ini dibanding seperti Filipina, Thailand 
dsb.
  Kalau tidak salah produksi minyak mentah IIndonesia sehari sekitar 9000 
barrel.Apakah konsumsinya lebih dari itu sehingga harus import?
  Wasalam,
  Wal Suparmo

  Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com 

  [Non-text portions of this message have been removed]



   

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke