Dear Mas Sora,
Saya punya pengalaman serupa dengan Mas; terobsesi dengan terbukanya mata
bathin.
Agak panjang kalo diceritakan di sini, tapi intinya, obsesi tersebut muncul
karena adanya keyakinan bahwa ada makhluk yang tidak kasat mata, beberapa
diantaranya konon suka mengganggu atau berpengaruh buruk.

Beberapa laku sudah saya jalani, puasa, pantangan dan lain-lain, sampai
gonta-ganti guru/pembimbing/pelatih, tapi tetap saja saya tidak diberi Tuhan
kemampuan untuk melihat hal-hal yang tidak kasat mata itu. Kadang-kadang
saja dan sangat jarang, saya mengalami "penglihatan" sekilas, tapi itu thoh
sudah saya alami sejak kecil. So, beberapa laku yang saya jalani tidak
memberikan pengaruh terhadap kemampuan mata bathin. Gitu-gitu aja..

Akhirnya saya sadari yang terpenting buat saya adalah bagaimana melindungi
diri sendiri dari pengaruh negatif dari hal-hal yang tidak kasat mata itu.
So, ada ato tidak adanya mereka tidak ada pengaruhnya buat saya khususnya
dari sisi yang negatif.

Itu sekedar sharing aja Mas Sora, saya yakin jika kondisi Mas Sora serupa
dengan yang saya alami beberapa waktu lalu; terobsesi dengan terbukanya mata
bathin, apapun yang saya dan rekan-rekan di sini sampaikan saat ini tidak
akan ada yang bisa melegakan, bahkan mungkin malah menjengkelkan Mas Sora
dan semakin membuat Mas Sora terobsesi. Setidaknya, itulah yang saya alami
dulu.

Saya hanya bisa mendoakan yang terbaik buat Mas Sora menurut kehendak Ilahi,
apakah itu terbukanya mata bathin Mas Sora, atau timbulnya kesadaran dalam
diri Mas Sora bahwa banyak hal jauh lebih penting ketimbang terbukanya mata
bathin.

Salam hangat,
nanus




2008/10/3 Sora Innosia <[EMAIL PROTECTED]>

> mas dohan,
>
> kalau meminta saya mengurai ya, tentunya uraiannya terkekang karena
> kekecewaan, itu saja sih poin intinya. Kecewa kenapa? Karena gagal dalam
> membuka mk3 walaupun sudah banyak yang berkata sudah dibuka. Poin dalam
> uraian saya tidak menekankan pada menjatuhkan pihak manapun, ini penting
> sekali, dan sekali lagi dalam pandangan saya adalah bisa atau tidak bisa, ya
> atau tidak, yang berfokus pada hasil. saya beranggapan mudah, apabila tidak
> bisa, maka oke, saya akan mendengar nasihat dari mana saja untuk membantu
> saya mencapai hasil itu, bukan mengeyel dan tentunya tulisan di email
> bukanlah menjatuhkan siapapun, karena sekiranya yang saya tangkap dari
> tulisan pak dohan adalah demikian adanya. Mohon maaf apabila salah.
>
> Sebuah proses, apabila pak dohan berkata demikian, saya akan menghargai dan
> memaklumi, dan mohon berikan saya nasihat2 untuk bisa menjalani proses
> tersebut agar tercapainya hasil yang saya inginkan. Dan untuk menjadi sakti,
> itu adalah semata-mata kejujuran saya, terlepas menjadi picik atau tidak,
> bukankah itu semata-mata hanya adalah tanggungan saya terhadap Yang Maha Esa
> dan bukan merupakan tanggung jawab pihak yang membantu saya membuka mk3? Hal
> demikian saya tekankan karena perlu diketahui bahwa saya tidak bisa
> mengingkari adanya keinginan menjadi 'wah' dalam diri saya dengan terbukanya
> mk3.
>
> Saya berbeda dengan teman-teman spiritual yang lain, yang mungkin masih
> malu-malu dengan keinginan terbukanya mk3, mungkin mereka selalu merasa malu
> karena malu 'ketahuan untuk ingin menjadi sakti atau malu ingin dihormati
> karena sakti' (saya pribadi dulu begitu, tetapi sekarang semakin tidak
> malu-malu lagi karena saya tahu ini yang saya butuhkan dibandingkan apabila
> saya emosi melulu karena keinginan tidak tercapai padahal sudah meminta
> kemana-mana. Sembari kita tidak tahu apa sih yang ada dibalik layar?).
>
> Sungguh kekecewaan itulah yang mendorong saya untuk menulis di milis ini,
> dan saya juga menulis sedikit provokasi mengenai keberadaan mk3, apakah
> benar-benar ada? Dalam cerita itu saya berasumsi itu adalah bohong belaka
> semata-mata untuk mendorong agar para pencari spiritual yang lain yang masih
> 'malu-malu' (padahal ingin sekali) merasa terdorong untuk urge orang-orang
> yang bertanggung jawab yang tentunya telah menyebarkan kebenaran keberadaan
> mk3, misalnya milis ini, milis lain, grup-grup spiritual, contohnya reiki
> ini anu atau organisasi ini anu.
>
> Kenapa mereka didorong sedemikian oleh saya? Karena dengan jelas saya
> memandang bahwa keberadaan dan pengaruh orang-orang yang menyebarkan
> spiritual sungguh besar pada kalangan spiritualis, tetapi mereka yang telah
> menginfokan sesuatu itu (mata batin) ternyata tidak bisa memberikan sesuatu
> itu pada publik, bagaimanakah pertanggung jawaban mereka? Bukankah perbuatan
> mereka itu sedemikian juga melahirkan karma negatif bagi mereka?
>
> Tidak tahukah seberapa banyak murid-murid mereka yang sebatas ikut nimbrung
> maupun bergabung, baik dengan materi maupun tidak, sudah tanpa disadari
> memiliki keinginan 'malu-malu' untuk dapat mengarungi sebuah kenyataan
> berbeda yang dijelaskan dan disebarkan oleh organisasi-organisasi spiritual
> tersebut? Dimanakah pertanggung jawaban anda sebagai manusia yang telah
> memberikan impian-impian kosong pada publik kemudian anda tidak bisa
> mempertanggung jawabkan apapun yang anda katakan, tidak dapat mempertanggung
> jawabkan apapun yang anda sebarkan, dan membuat murid-murid tersebut mabuk
> kepalang dengan dunia fantasi anda mengenai hantu, setan, tuhan, malaikat,
> energi, dan kesembuhan?
>
> Dan apabila anda menawarkan healing, tidak juga anda bisa mempertanggung
> jawabkan kesembuhan, kenapa anda tidak menawarkan pergi ke dokter saja?
> Sebuah usaha yang bersifat alternatif bukankah juga harus memiliki
> pertanggung jawaban yang sama dengan praktek organisasi lain. Bisakah kita
> berlindung dibalik kata 'alternatif' sebagai sebuah tameng dan tidak berani
> menjanjikan apapun, SEMENTARA kita menerima sesuatu penghargaan dari orang
> lain baik berupa materi maupun bukan? Dimana pertanggung jawaban anda? Dan
> bagaimana dengan karma yang telah anda perbuat?
>
> John Kenedy
>
> 2008/10/3 dohan satria <[EMAIL PROTECTED]>
>
> Mas SOra. yang baik...
>>
>> SIlahkan mas diurai sebebasnya dulu,,,sampai habis dan tuntas akan
>> sedikit  membantu..
>> Sekali lagi jangan disimpukan apa apa dengan penyampaian saya ,..bila
>> setelah membaca anda merasa nggak pas ,..jengkel mungkin ,..lupakan saja ...
>>
>> Tidak ada yang menganggap anda salah dalam hal meyampaikan semua manusiawi
>> sekali ,.santai saja ,,ngak perlu menekankan penilaian apa apa...semua ada
>> *PROSES* ( hargai sebuah PROSES ) ...bukan semata mata ,..dan jalanai apa
>> adanya dulu jangan ngoyo..
>>
>>
>> Upaya yang dilakukan pasti ada resiko tentunya ,..
>> *Sebuah pengalaman spiritual tidak ada parameter waktu ,...ada sebuah
>> KARMA SPIRITUAL sendiri sendiri ,..masalah NABI dsb,..itu HAK DI ATAS yang
>> MEMILIH,..apa kita mau  PROTES ama DIA?*
>>
>> Silahkan direnungkan yang saya *BOLD* ini...diurai alasan anda ,,
>>
>> ANda menyampaikan..demikian:
>> Mata batin saya benar2 harap terbuka untuk bisa melakukan
>> 1. Penelitian tentang makhluk gaib
>> 2. Untuk menulis artikel2 tentang makhluk gaib di situs pribadi saya (
>> http://www.innosia.com)
>> *3. Untuk menjadi sakti tentunya (mungkin seperti dukun)
>> *4. Dan saya tidak mau BERBOHONG PADA DIRI SENDIRI bahwa saya bisa mata
>> batin hanya karena dicap sudah pernah dibuka karena kenyataannya saya adalah
>> benar tidak bisa melihat (ada beberapa kalangan yang memaksa saya untuk
>> mengakui saya bisa melihat walau kenyataannya tidak). Dan saya TIDAK MAU
>> MUNAFIK bahwa *saya ingin mencari mata batin untuk pengakuan* *bukan
>> seperti kaum2 yang ingin mata batin tetapi dengan embel2 melakukan kebaikan,
>> dan dengan memilikinya mata batin belum tentu saya akan melakukan kebaikan
>> loh! Itu masih harus saya tanyakan pada emosi saya*.
>>
>> Waktu bukan mennetukan apa apa ,,,"*bisa dimulai dari  mengurai hal hal
>> yang sederhana dulu dan lebih berani siap menerima masukan sepait apapun
>> jangan sampai kelak menajdi sakti tapi batin menjadi PICIK menajdikan
>> MABOK KESAKTIAN ...itulah perlunya KESADARAN ..",..,..*namun bila saran
>> saya ini terasa *mentok *buat anda,...itu hak anda ,.bebas saja
>>  terkadang menyampaikan sesuatu itu juga mesti selektif.."*ada banyak
>> pesan dalam diri anda ",..* coba renungkan,..dalam pembangkitan mk3 tetap
>> menunggu keselarasan DIRI terhadap keterikatan akan bentukan dan CITRA dalam
>> DIRI ,..bila SUDAH dibangkitkan namun belum ada minimal PROSES KEMAUAN yang
>> SELARAS ,inipun masih dibutuhkan sikap dan laku WELAS ASIH,dan PENUH
>> SEMANGAT dalam kondisi apapun ...bila anda masih nggak yakin dengan apa yang
>> disampaikan Lupakan saja Enak to ??
>>
>> HATI HATI DENGAN si *EGO* hargai *PROSES*,..analoginya ANda membuka PINTU
>> RUMAH SENDIRI  ,.dan sekali lagi ini hanya analogi...bagaimana jadinya bila
>> ANDA buka pintu rumah dengan penuh NGOYO ,,,tentunya butuh KUNCI ...bila
>> anda *JELI *dengan apa yang saya sampaikan anda akan *mengerti* maksud
>> apa yang saya sampaikan namun bila ini danggap tidak bermanfaat sekali lagi
>> lupakan ,..ok?
>>
>> Salam Hangat
>> Salam Sejati
>> Dodo
>>
>> Pada tanggal 03/10/08, Sora Innosia <[EMAIL PROTECTED]> menulis:
>>
>>> Kalau tidak sedih berarti saya aneh, sudah dari tahun 2006 sampai
>>> sekarang sudah 2 tahun lebih loh, kok masih aja yah tidak terbuka?
>>>
>>> On Wed, Oct 1, 2008 at 3:22 PM, Zirvan <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>>>
>>>>
>>>> mungkin kang david goh bisa membantu.. hubungin aja beliau..
>>>>
>>>> oiya mas john juga jangan kebanyakan sedih dong.. ntar jadi susah buat
>>>> make mata batinnya..
>>>>
>>>>
>>>>
>>>
>>>
>>>
>
> >
>

--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
Quote: 
** In this age of Aquarius, science will become religious, and religion will 
become scientific. Disagreements between science and religion will come to an 
end, and people will begin to comprehend that both spirit and matter are 
derived from the same source, and are only modifications of the One Universal 
Energy **
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---

Kirim email ke