Memang waktu adalah tolok ukur antara evolusi dan revolusi, katakalah evolusi perubahan lambat dan revolusi perubahan cepat, walaupun waktu sendiri itu relatif, dan istilah revolusi pun dipakai untuk edar Bumi mengelilingi Matahari. Kelihatannya perubahan mikroba itu memang di realm bio-engineering lalu dipakai oleh pendukung fanatik evolusi untuk menjadikannya sebagai fakta evolusi (padahal tanpa itu pun evolusi punya bukti...). Pemikiran anthropomorphis selalu terkait di dalam evolusi karena justru dari situlah perdebatan soal evolusi, pro dan kontra, berasal. Dengan kemajuan ilmu dan teknologi, mau tak mau skala makro ke mikro terjadi, penelitian lebih ke alam renik. Misalnya di dunia hominid, dulu para paleontologist bekerja dan puas dengan fosil-fosil dan rekontruksi, sekarang mereka bekerja sama dengan bio-engineer mengekstraksi fosil-fosil itu dan mengeluarkan genotip, DNA, genome-nya. Dengan cara ini kekerabatan di antara spesies hominid bisa dikaji lewat micro-molecule, maka berkembanglah micro-evolution, memang benar. Fosil manusia Jawa pun pernah diekstraksi genome-nya dan mengkonfirmasi kekerabatannya. Hanya di sini tidak timbul problem sebab bahan dasar yang diekstraksi adalah fosil juga, bukan mikroba di laboratorium, tetap berasal dari umur yang sama. Soal Cambrian explosion, benar memang faktor preservation sangat berperan di situ. Tetapi, dari pre-Cambrian ke Cambrian pun terjadi evolusi (atau revolusi ?) samudra dan atmosfer; oksigen menjadi sangat berlimpah sehingga mendukung populasi spesies invertebrata dalam jumlah banyak; lalu mereka pun kebetulan punya rangka chitin dan kapur yang keras, jauh lebih keras dibanding spesies lunak di pre-Camrian, tentu ini sangat mendukung preservation. Jadi, kenapa terjadi Ledakan spesies di Kambrium ? Preservasi ya, tetapi lingkungan fisik saat itu pun ya. Saya pernah baca beberapa buku Stephen Gould, bukan yang sangat tebal (1500-an halaman) tentang Struktur Evolusi, tetapi beberapa buku populer lainnya (yang berminat bisa lihat-lihat di perpustakaan British Council Widjojo Center Sudirman). Faktor preservation telah masuk ke dalam hitungannya untuk punctutated equilibrium, juga geologic catasthrophism. Benar, dalam 150 tahun, teori evolusi yang sekarang sudah bukan teori evolusi seperti di dua buku Darwin (Origin of Species, Descent of Man). Jadi sebenarnya, kalau mau memasalahkan teori ini bagusnya melihat dulu buku-buku terbaru soal evolusi; jangan-jangan yang kita masalahkan sebenarnya bukan masalah lagi di teori evolusi, bisa aja kan ? Di plate tectonics pun begitu, juga di macro theorynya, saya rasanya sedang melihat perkembangan semacam sintesis antara teori-teori tektonik sejak geosinklin sampai ke superplume; apakah kita sedang di the end of the theories ?? Salam, Awang H. Satyana Badan Pelaksana Usaha Hulu Migas Rovicky Dwi Putrohari wrote:Mungkin yang berbeda sekedar definisi dari "Evolusi" ini sendiri ... Selain perbedaan antara Paleontologist (mungkin juga geologist) ... dan Paleobiologist dan mungkin Biologist atau malah juga ditambah 'engineering biologist' ... (sorri aku mungkin salah memberikan neo dan tradisional). Banyak juga pertanyaan lain .... Apakah jangka waktu (lamanya) dan kecepatannya yang membedakan evolusi dan revolusi baik dalam konteksnya paleontology maupun biology.. ??
Saya sendiri sering melihat pemikiran anthropomorphis (walopun kadang d secara scientifik sering menjerumuskan) ... yaitu mencari padanannya dalam dimensi diri manusia .... mencari kemiripan dengan diri manusia .... Selain itu ada juga istilah makroevolusi dan microevolusi .... yang ini lebih mengembangkan lagi (atau mungkin hanya "ekstrapolasi") dari pikiran evolusi. Mengenai explosion di cambrian, apakah mungkin akibat adanya faktor "preservation" dari fosil-fosil keras (trilobite) yang menyebabkan "seolah-olah" ada explosion saat itu? Kalau dalam statistik seolah ada "spurious correlation" ... atau sekedar karena datanya saja yang 'relatif' mudah ditemukan sehingga seolah ada explosion ? Saya belum pernah baca bukunya Gould, apakah mendiang Gould ini juga menghitung faktor preservationnya ketika berbicara "punctuated equilibrium" ?. Jadi ada faktor peristiwa geologi . Memang teori evolusi ini sejak 150 tahun terakhir ini berkembang seperti halnya plate tectonic. Istilah baru serta penggunaan istilah banyak bermunculan. salam RDP ----- Original Message ----- From: "Awang Satyana" To: ; "Rovicky Dwi Putrohari" Sent: Monday, July 29, 2002 1:20 PM Subject: Re: [iagi-net-l] "High speed evolution" > > Saya juga nggak menganggap yang Rovicky posting itu sebagai pseudo-science, sama sekali bukan (pseudo-science asli adalah yang milik para creationist ekstrim); justru memang itu temuan baru di bidang biologi, perubahan melalui mutasi gen karena exposure terhadap antibiotika. Hanya, walaupun mutasi gen adalah benar bagian dari mekanisme evolusi, saya pikir nggak bisa langsung penemuan high speed "evolution" itu disebut sebagai fakta evolusi yang bisa dilihat mata dalam umur hidup manusia. Ini sebenarnya lebih ke masalah "wilayah kekuasaan" (realm) perekayasa biologi yang tak punya hubungan dengan realm paleontologist. Biologist kan nggak bisa langsung disebut neo-evolutionist dan paleontologist belum tentu pasti traditional-evolutionist. Contohnya, Stephen Gould sendiri adalah paleontologist, tetapi pandangan-pandangannya tentang evolusi berbeda dengan Darwin sehingga disebut neo-evolutionist. Logisnya, sebuah perubahan dalam hitungan jam tentu bukan evolusi kan ?? Dari pre-Cambrian ke Cambrian terjadi "ledakan" populasi, tapi tetap saja hitungannya bukan jam-jaman. > Salam, > Awang > Rovicky Dwi Putrohari wrote:Memang pada awalnya evolusi diketahui oleh para paleontologist, namun > perkembangannya sangat pesat sehingga sekarang banyak teori-teori > tambahannya. Baik mekanismenya mulai dari mutasi-natural selection, juga > kecepatannya .... dimana menurut Gould "punc eq" seolah meloncat-loncat > (kadang pelan, namun juga kadang cepet). Juga terutama dalam membuat > replikasi ke species berikutnya diikuti oleh perkembangan atau perubahan > dari DNA. DNA ini sendiri merupakan sebuah paket "informasi" yang dibawa > oleh species ketika menghasilkan keturunan. Nah perkembangan atau perubahan > DNA inilah yang mendasari paper yg kuposting. > > Maksudnya dalam perkembangan mikroba adalah DNA-nya berubah-ubah karena > antibiotik, dan ini mungkin saja menurut "biologist" sudah merupakan bukti > sebuah evolusi. > > Dan disinilah letaknya .... perbedaan cara pandang evolusi antara > "biologist" (neo evolution) dan "paleontologist" (traditional evolution). > > Dan karena dua-duanya merupakan hasil karya dari university serta dalam > publikasi/journal international (USAnews.com) , saya sih mengharapkan masih > di rel science ... dan masih memanfaatkan peer-review dan sebagainya ... > jadi bukan sekedar "psudo science" .... > > RDP > > ----- Original Message ----- > From: "Awang Satyana" > To: ; "Rovicky Dwi Putrohari" > Sent: Monday, July 29, 2002 9:59 AM > Subject: Re: [iagi-net-l] "High speed evolution" > > > > > > Kalau saya pikir, tidak bisa. Pertumbuhan mikroba adalah fakta, sel kanker > pun pertumbuhannya luar biasa. Memang fakta. Tetapi ini berada di konteks > yang berbeda dengan teori evolusi yang selama ini kita sebut sebagai > kontroversial sejak dari Darwin sampai Jay Gould. Jay Gould telah menemukan > percepatan evolusi menjadi tidak selambat seperti yang dikemukakan Darwin > melalui teori loncatan dan punctuated equilibrium-nya, tetapi tentu masih > dalam skala jutaan tahun. Seleksi alam dan katastrofisma di accelerated > evolution tidak sama dengan memperlakukan mikroba di tube test laboratorium. > Jadi, tidak sejajar menyandingkan teori evolusi dengan perubahan-perubahan > mikroba. Intinya : tak ada high speed evolution, tapi benar ada high speed > growth... > > Salam, > > Awang H. Satyana > > Rovicky Dwi Putrohari wrote:Pak Koesoema ... > > Apakah berita dibawah ini bisa menunjukkan bahwa evolusi merupakan sebuah > > scientific fact ? > > ========= > > > > Dalam pertempuran hebat melawan penyakit infeksi manusia telah mempunyai > > senjata pemusnah yang cukup canggih --> Antibiotik. Namun 'Antibiotic > > resistance'merupakan contoh jelas tentang evolusi akibat natural > selection. > > Bakteria berevolusi sangat cepat, kalao dulu kita belajar evolusi sebagai > > proses yang lamaaa jutaan tahun, sat ini terlihat dan teramati dalam waktu > > mingguan atau bulanan saja ...Dan pertempuran berjalan terus. > > Bad newsnya --> Bakteri ini saling tukar menukar gene seperti tukar > menukar > > kartu saja dan -- 'evolve quickly'. > > Good news-nya .... kita sudah belajar teori evolusi selama 150 tahun sejak > > Darwin dkk, manusia sudah sedikit tahu rule of the game-nya .... > > > > Nah dapatkan kita memenangkan pertandingan ini ..... > > > > RDP > > > > Yang daku maksud soal "high speed evolution" ada di : > > http://www.pbs.org/wgbh/evolution/survival/clock/index.html > > In the battle against infectious disease, humankind has inadvertently > given > > rise to deadly enemies. Antibiotic resistance is a stunning example of > > evolution by natural selection. Bacteria with traits that allow them to > > survive the onslaught of drugs can thrive, re-ignite infections, and > launch > > to new hosts on a cough. Evolution generates a medical arms race. The bad > > news is that bacteria -- with their fast doubling times and ability to > swap > > genes like trading cards -- evolve quickly. The good news is that in the > 150 > > years since Darwin, we have grown to understand the rules of the race. But > > can we win this war? > > > > ==== > > ternyata ada satu rule baru yang kita tahu ..... --> ternyata ada speed > > limitnya > > --------------------------------------------------------------------- To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ ===================================================================== Indonesian Association of Geologists [IAGI] - 31st Annual Convention September 30 - October2, 2002 - Shangri La Hotel, SURABAYA --------------------------------- Do You Yahoo!? Yahoo! Health - Feel better, live better