Kekayaan source di Kutei Deep Water kelihatannya lebih dipicu oleh sifatnya yang 
laminated daripada dispersed. Source yang laminated akan punya efisiensi ekspulsi yang 
lebih tinggi daripada yang dispersed maupun masive. Sebuah teori populer tentang 
ekspulsi adalah microfracturing akibat burial sediments melalui stages : pressure 
build-up, microfracturing, ekspulsi, pressure release, pressure buildup, dst. 
Microfracturing terutama akan terjadi di batas-batas lapisan, sehingga yang laminated 
dalam hal ini akan mempunyai keunggulan. Oleh karenanya, terrestrial coally source di 
deep water yang laminated akan punya efisiensi ekspulsi yang lebih besar dari induknya 
coal di deltaic area karena di sini hampir masive. Sementara itu, kekayaan source-nya 
bisa juga bertambah lewat upwelling nutrients yang banyak terjadi di batas shelf-slope 
area.
 
Salam,
Awang H. Satyana
Eksplorasi BP Migas

"Istadi, Bambang P" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
Sempat buka2 data2 Kutai yang pernah saya kutak katik,...

Shale: TOC rata2 2.5 % dengan yield 3.5 mg/g
Coal : TOC rata2 56.6 % dengan yield 139.2 mg/g, namun jadi 58.8% dengan
yield 161.4 mg/g bila sample2 yang sudah teroksidasi tidak dimasukan
dalam statistik. Extractable organic matter (EOM) per TOC coal rendah,
namun karena TOCnya tinggi maka absolute yieldnya tinggi (25000 ppm),
dengan persentasi asphaltanes dan NSO's-nitrogen, sulphur, oxygen yang
tinggi dibandingan dengan shale yang menghasilkan lebih banyak aromatics
+ saturates. 

Tanpa lihat data2 dari dari Unocal, feeling saya mengatakan kemungkinan
besar sourcenya: coal yang reworked dan dispersed dalam reservoar, kalau
memang sumbernya land plant. Namun tidak menutup kemungkinan adanya
sumber2 lain, ie. nutrients. Prediktif source model yang saya lihat2,
ternyata fluvial influx mempunyai peran kecil terhadap sumber nutrient,
dibandingkan dengan upwelling yang terjadi secara menerus. Malahan bisa
terjadi proses sebaiknya dengan adanya terrigenous clastic dilution,
bila suspended load sungai mahakam tinggi, apalagi bila tidal rangenya
tinggi.

Sumber2 nutrient lainnya seperti evaporative cross flow, water mass
mixing mungkin perlu juga diperhitungkan, tapi tentunya tergantung
posisi sedimentasi apakah memang berada di laut dalam (vs. shelf pada
saat low stand).

Note: Maaf bahasanya campur aduk, tapi istilah2 teknis kalau
diIndonesiakan malah saya-nya yang binggung.

wass. 

Bambang Istadi
ConocoPhillips Inc.
New Ventures Exploration
+1-281-293-3763







---------------------------------
Do you Yahoo!?
SBC Yahoo! DSL - Now only $29.95 per month!

Kirim email ke