Pak Shofi, ada sistem yang salah atau kurang pas, tetapi ada juga orang-orang yang salah. Nah, tambah runyam kan. Sistem bisa diperbaiki memang walau tidak sekaligus tepat barangkali, yang orangnya lebih repot memperbaikinya dan saya pikir di tempat2 lain pun selalu ada yang seperti itu. Yah semoga makin sedikit. Kontraktor harusnya jujur tidak mark up dan tidak memasukkan biaya apa pun yang tidak jelas ke cost recovery mentang2 ada sistem yang berpeluang, sementara para pengawas juga melaksanakan tugasnya sebaik mungkin dan sebagaimana mestinya. Yang jelas faktanya adalah : revenue pemerintah dari migas menurun terus karena produksi menurun terus, revenue kontraktor relatif tetap, tetapi penagihan cost recovery terus mendaki. Kalau revenue kontraktor dan cost recovery digabung atas nama kontraktor, maka revenue pemerintah menurun dan revenue kontraktor meningkat.... Semoga kita tidak seperti "tikus mati di lumbung padi" Pemberdayaan tenaga kerja nasional semakin ditingkatkan, walau bertahap (sebab strategi tarik ulur itu). TKA diganti nasional, studi2 yang dikategorikan TSA (technical service from abroad) kami batasi, sebagian ditolak, dan menyalurkannya ke perguruan tinggi2, masa untuk analisis petrografi saja ke LN, misalnya. Perguruan tinggi2 juga harusnya mulai bersiap2 sebab kami pernah mendatangi jurusan geologi/geofisika di PT-PT dan boleh dibilang bahwa kemampuan mereka sama sekali tidak merata, ada yang sudah seperti service company ada yang bingung malah. Kontraktor2 nasional sangat mendukung ini, yang dari luar agak sulit menerimanya.. Salam, Awang H. Satyana Eksplorasi BP Migas
Shofiyuddin Thoha <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Kalau boleh saya bertanya, apakah sistemnya yang salah atau orang orang di dalam sistem itu yang salah? Kalau sistem yang salah, bisa kita carikan solusinya. Namun kalau yang kedua yang salah, ini PR yang panjang sekali dan ini yang membuat kita (baca: saya) pesimis. Semoga harapan pak Awang menjadi kenyataan. Salam Shofi Awang Satyana yahoo.com> cc: Subject: [iagi-net-l] Cost Recovery 08/01/2003 11:00 AM Please respond to iagi-net Selama ada sistem cost recovery selama itu pula terbuka peluang untuk "permainan". Cost Recovery-nya memang perlu ditinjau ulang, bahkan kalau perlu digantikan sistemnya dengan yang lain, seperti royalty misalnya sehingga revenue pemerintah pun akan terjamin. Lebih besar lagi, sistem kemitraan pun harus ditinjau ulang. Saya pikir Ditjen Migas dan BP Migas pun tahu akan kelemahan2 sistem cost recovery, hanya memang harus ada strategi tarik ulur antara di satu pihak mengundang investor di pihak lain mengawasinya. Meneliti satu per satu closed out AFE sebagai dasar untuk cost recovery butuh kehati-hatian. Sering AFE yang kami turun2-kan budgetnya, pada saat penyelesaian, cost-nya naik melebihi budget. Untuk beberapa kasus, cost yang timbul akan dikategorikan sebagai non-cost recovery. Tentang penempatan TKA, benar adanya yang dibilang Pak Sritomo. Penempatan TKA di bidang eksplorasi memang selalu dikonsultasikan ke Eksplorasi BP Migas, dan kami tak segan2 untuk mencoretnya apabila memang tak dibutuhkan atau bisa digantikan posisinya. Kalau TKA tsb. ternyata masih ada juga, itulah kesulitannya, bukan Eksplorasi yang berhak memutuskan, kami hanya diminta pertimbangan. Saya yakin ada loby2 khusus di high level... Beberapa pos budget yang dulu-dulu tidak pernah muncul seperti CD, sekarang sudah diakomodasikan di AFE ybs. sebab keperluan itu jelas dibutuhkan. Seperti sponshorship kadang2 muncul juga di cost G & A (general & administration) pada saat pengajuan WP & B, hanya belum seragam di antara company. BP Migas terus berbenah, baik analisis teknis, finansial, organisasi dsb. Semoga fungsi pengawasan bisa dijalankan sebaik mungkin, di samping fungsi bermitra. Seperti tadi, kemampuan tarik ulur harus dimainkan pada saat yang tepat. Salam, Awang H. Satyana Eksplorasi BP Migas --------------------------------------------------------------------- To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) --------------------------------------------------------------------- --------------------------------- Do you Yahoo!? Yahoo! SiteBuilder - Free, easy-to-use web site design software