Saya juga punya pengalaman menarik tentang akurasi data Belanda. Tahun 1999
saya dengan Frank Huffman dari Univ. Texas at Austin (UTA) melakukan
penelitian geologi lapangan sepanjang daerah Pegunungan Kendeng dengan
rujukan menggunakan peta geologi dari Duyfjes (1936 dan 1938), melacak
penyebaran formasi-formasi Kalibeng, Pucangan, Kabuh dan Notopuro. Hasilnya,
singkapan batuan ditempat-tempat yang belum terganggu oleh pembangunan
pemerintah kita seperti dam, waduk dlsb, data penyebaran batuan/formasi,
jurus dan kemiringan lapisan yang ada di peta si Bule tersebut, sangat
akurat dengan kenyataan lapangan, dan sangat tepat baik lokasi bahkan sampai
besarnya jurus dan kemiringan lapisannya.
Bukan maiiiinnnn.

Wassalam,

Yahdi Zaim
Departemen Teknik Geologi
FIKTM - ITB




----- Original Message -----
From: Shofiyuddin <[EMAIL PROTECTED]>
To: <[EMAIL PROTECTED]>
Sent: Tuesday, March 02, 2004 12:57 PM
Subject: RE: [iagi-net-l] tempo doeloe


Sekedar berbagi cerita.
Saya pernah menggunakan peta geology (Blue Print) Belanda untuk mencari
sumur sumur tua di daerah Sumatra Selatan, 2 hari ekspedisi.
Detail yang tergambar dengan rapih dan sempurna, semisal rembesan minyak
dan gas. Sampai sekarang zonasi reservoirnya nya masih menggunakan
korelasi si belanda punya, termasuk nama field dan sumurnya... sudah
bisa ditebakkan field nya?

-----Original Message-----
From: Witan O.A [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Tuesday, March 02, 2004 9:19 AM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: RE: [iagi-net-l] tempo doeloe


Saya juga pernah ke tempat penyimpanan data Shell di De Hague, untuk
cari sumur2 jaman Walanda yang terdapat di blok TAC kami. Ternyata
laporannya sangat lengkap dan masih dalam keadaan cukup baik padahal
dibuat antara tahun 1923 s/d 1935. Mungkin yang harus kita tiru dari
mereka adalah sistim arsip mereka yg rapih dan preservation data tsb.

Witan

-----Original Message-----
From: Awang Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Tuesday, March 02, 2004 9:01 AM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: [iagi-net-l] tempo doeloe

Buat rekan-rekan yang dulu sempat melihat-lihat peta asli (kalkir)
buatan Belanda (Dienst van Het Mijnwezen - Dinas Pertambangan) yang
masih tersimpan dengan baik di P3G Bandung tentu merasa kagum dengan
kerapihan, keakuratan dan kedetailan pembuatan peta. Sebenarnya yang
menggambarnya kebanyakan jurugambar-jurugambar orang Indonesia hanya di
bawah pengawasan superketat orang-orang Belanda. Saya dulu pernah
ngobrol dengan seorang ex jurugambar itu (saat itu sudah 60 tahunan
umurnya), dan dikatakan bahwa mereka bekerja dengan suka sebab semuanya
dijamin, tinggal kerja saja yang benar, jangan bekerja dengan pikiran ke
mana-mana. Mengenai pengawasan, memang superketat, semua digambar
manual, dan katanya untuk menulis huruf miring (italic), itu
kemiringannya harus sama dan akan diukur dengan busur derajat. Kalau
tidak, hapus dan ganti. Nah...

Peta-peta Belanda tak akan sehebat itu tanpa jurugambar2 kita. Arsipnya
juga jempolan. Bayangkan, berapa umur kalkir itu ? Paling tidak
kebanyakan 70-80 tahunan, tapi masih sangat jelas terbaca.

Salam,
Awang

Prasiddha Hestu Narendra <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
*This message was transferred with a trial version of CommuniGate(tm)
Pro*
Hebatnya arsip Belanda....selain peta2 geologi, rel kereta, jembatan,
dll
yg masih banyak eksis sampai sekarang.....

Buat nyang ingin melihat-lihat seperti apa kampoeng halaman tempo
doeloe:
contohnya pingin lihat kota madiun jaman dulu

1. buka website: http://www.kitlv.nl/hisdoc.html
2. terus masukin: "Madioen" pada kotak description
3. pilih all pada bagian "object type"
4. tekan search.

tips:
masukkan nama2 kota yang diinginkan dengan ejaan lama atau istilah kota
tersebut pada jaman belanda,
misal bukittinggi bisa di search dengan nama "Fort De Kock"
mau lihat-lihat kali Ciliwung masukin "tjiliwoeng" disitu ada kali
ciliwung
yg melintasi istana negara.....sekarang sudah ditutup dan ndak
kelihatan......
selamat menikmati.............

salam,
PR



---------------------------------------------------------------------
To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan
Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]),
Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
---------------------------------------------------------------------



---------------------------------------------------------------------

To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]

Visit IAGI Website: http://iagi.or.id

IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/

IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi



Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id

Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])

Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])

Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])

Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif 
Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])

Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])

---------------------------------------------------------------------

Kirim email ke